Sepulang sekolah, Nadha langsung menuju ke kamarnya. Dia hanya mengucapkan salam kepada orang rumah, walaupun ia tahu bahwa tak seorang pun yang ada di rumahnya. Yah, rumah Nadha berisi dengan orang-orang sibuk. Bukan sibuk ngantor tapi sibuk berkebun dan sibuk sekolah. Nenek dan kakek Nadha sibuk berkebun dan Mama dan Papa Nadha sibuk sekolah. Sekolah? Maksudnya ngajar di sekolah. Saat Nadha pulang, biasanya ia bersamaan dengan kakek dan neneknya, tapi entah kenapa hari ini tidak.
"Tak kusangka dapat bercanda tawa denganmu hari ini. Hari ini seperti hari yang sangat indah bagiku. Yah mengagumimu selama setengah tahun ini membuatku percaya akan adanya rasa tertarik sesama manusia antara cewek dan cowok. Meski itu baru kudapat setelah memasuki jenjang SMA, tapi itu wajar selama menjadi anak rumahan kan"
Sekitar selama satu jam berada dalam kesendirian di rumah, kakek dan nenek Nadha pun pulang. Yang tak lama disusul oleh kedatangan Mama dan Papa Nadha. Disitulah rumah Nadha terisi oleh manusia atau bisa dibilang terkumpulnya keluarga kecil Nadha.Nadha adalah anak pertama dari dua bersaudara. Nadha mempunyai seorang adik laki-laki yang bersekolah di Sekolah Dasar tempat mama Nadha mengajar. Jadi wajar juga jikalau adik Nadha pulang telat, secara otomatis sudah tentu ia akan pulang bersama mamanya.
"Aguus" teriak Nadha dari kamarnya.
"Iyaaa" ucap Agus. Nama lengkapnya Agus Tirta Putra. Nama anak dalam keluarga ini hampir diambil dari bulan kelahiran masing-masing. Seperti Nadha, lahir di bulan april dan dinamai Aprilia. Dan Agus, sudah pasti di bulan Agustus. Usia Agus dan Nadha selisih antara 7 tahun. Jadi bisa dibilang Agus kelas 3 SD.
"Apa kak?" ucap Agus sambil membuka pintu kamar Nadha.
"Mau nggak?" ucap Nadha sambil memperlihatkan setusuk permen lollipop di tangannya. Nadha sering memanjakan adik laki-laki nya itu. Terkadang, disaat dia membeli snack di sekolahnya dan tidak sempat memakannya, ia akan memberikannya kepada adiknya ataupun temannya. Karena Nadha hanya akan memakan makanan yang ia inginkan. Disaat ia ingin memakan makanan tersebut dan tidak sempat memakannya, lalu disaat mempunyai kesempatan kedepannya untuk memakannya ia akan memberikannya kepada temannya ataupun adiknya.
"Wah.. Mau dong" ucap Agus.
"Bilang apa kalo dikasi sesuatu?" ucap Nadha.
"Makasiiihhh" ucap Agus sambil membuka pembungkus permen tersebut.🍃🍃🍃
Keesokan harinya, Nadha terlambat datang ke sekolah. Jemputan Nadha juga terpaksa menunggu Nadha.
"Duh,, udah telat banget nih" ucap Nadha sambil melihat jam tangan yang berwarna kuning yang didalamnya ada gambar whiny the pooh ditangannya. Yah, Nadha menyukai whiny the pooh. Jadi tak heran jika di kamarnya terlihat beberapa gambar ataupun benda yang didominasi whiny the pooh.
"Pak, ayo" ucap Nadha sambil menaiki motor scoopy ojek jemputannya tersebut.
"Telat bangun yah neng" ucap Pak ojek sambil mengegas motor.
"Iya nih pak" ucap Nadha. Motorpun melaju cukup cepat. Cepat walau santai.Nadha pun tiba di sekolah. Ia berlari dari pintu gerbang menuju kelasnya. Yah, dari gerbang lalu ke lantai dua. Setelah tiba di lantai dua dan mendekat ke kelasnya. Nadha sudah mendengar suara guru yang mengajar dalam kelasnya. "Udah pasti nggak di ijinin masuk nih" ucap Nadha sambil melihat kembali jam tangannya yang menunjukkan pukul 08.10 a.m.
"Asslamualaikum" ucap Nadha sopan sambil mengetuk pintu.
"Waalaikumsalam" ucap teman-teman sekelas Nadha.
"Kamu, sini" ucap Pak Joni, guru Sejarah Nadha. Nadha pun berjalan menuju ke meja guru itu.
"Kenapa kamu bisa terlambat" ucap Pak Joni tegas.
"Saya telat bangun pak" ucap Nadha.
"Emang kenapa kamu bisa telat bangun?" ucap Pak Joni.
"Anu pak" ucap Nadha terbata.
"Anu anu.. Sana ke tempat dudukmu. Berdiri sampai saya suruh duduk" ucap Pak Joni lagi tegas.
Nadha cuma menganggukkan kepalanya dan menuju ke tempat duduknya.
Pelajaran pun berlalu, Pak Joni keluar dari kelas.
"Pak, saya boleh duduk?" ucap Nadha.
"Iya, lain kali kamu tidak boleh terlambat lagi karena kalo kamu terlambat lagi hee.." ucap Pak Joni tersenyum mengejek.
Nadha yang lelah berdiri langsung melemaskan dirinya dan duduk di bangkunya itu.
"Capek?" ucap Ela' mengejek.
"Nggak, cuma dua jam kok berdirinya" ucap Nadha kesal.
"Wah, hebat dua jam berdiri nggak capek. Applause untuk Nadha" ucap Iqbal yang sedari tadi mendengar Nadha berbicara denan Ela'.
"Ha ha ha,, lucu?" ucap Nadha makin kesal.
"Udah, apasih lo Iqbal" ucap Ela'. "Yok ke kantin" lanjut Ela'.
"Nggak ah" ucap Nadha sambil memijat kaki-kakinya.
"Oh oke" ucap Ela' dan meninggalkan Nadha di kelas.
"Huu, pagi-pagi mood belajar udah bad ajah" ucap Nadha sambil menyiapkan buku untuk pelajaran berikutnya.Gimana? Ceritanya bagus nggak?
Kalo bagus, jangan lupa voment yah😉

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Or No ?
RomanceDisaat mencoba mengejarmu kau menjauh, kau berlari sangat jauh ke depan. Sulit mendapatkanmu bagaikan matahari yang tak mungkin ku sentuh dan kugapai saat itu dan itu sepertinya sulit. Dan sekarang mungkin tidak mengejarmu adalah solusi terbaik untu...