Jam pulang tiba, Nadha pun bergegas menuju ke parkiran. Namun, saat ia tiba di parkiran ia melihat Iqbal yang sedang berbicara dengan seorang perempuan yang mungkin seumuran dengannya. Nadha yang penasaran dengan sosok perempuan yang sedang berbicara dengan lelaki gebetannya itu memilih untuk melihat mereka berdua. Sekitar 5 menit Nadha duduk di motornya sambil melihat Iqbal dan perempuan itu dari jauh, akhirnya perempuan itu naik dibonceng oleh Iqbal lalu menuju ke sesuatu tempat. Nadha pun juga bergegas untuk pulang. "Bego juga yah gue, ngapain juga gue liatin mereka berdua" gumam Nadha.
Sesampainya di rumah, seperti biasa Nadha langsung menuju ke kamarnya dan berniat untuk tidur siang. Namun, niatnya terhenti karena ada seseorang yang mengetuk pintu. Mau tidak mau, Nadha pun pergi membukanya karena siapa yang akan membuka pintu tersebut sedangkan sekarang ia sedang dalam posisi AloneInHome. Setelah membuka pintu betapa terkejutnya Nadha bahwa yang datang adalah Ana. "Mengapa Ana datang? Gue bahkan tak terlalu akrab dengannya. Dimana teman-teman se Geng mereka?" batin Nadha.
"Hai" ucap Ana sambil mencoba memberikan senyuman.
"Hai" ucap Nadha yang kebingungan karena mata Ana bengkak seperti mata yang ditimpa kesedihan. "Ayo masuk" lanjut Nadha.
"Nad" ucap Ana sambil duduk di kursi.
"Yah, kok tumben datang kesini?" ucap Nadha.
"Akhhh,, gue nggak tau mau kemana. Yang gue dapat rumah loh jadi gue kesini" ucap Ana sambil menangis campur marah.
"Loh kenapa Na?" ucap Nadha yang super kebingungan dengan Ana.
"Gue putus ama Yansar" ucap Ana sambil menangis dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
"Loh? Kok bisa? Bukannya kalian baru jadian?" ucap Nadha yang makin bingung.
"Iya, baru seminggu gue jadian. Gue bahkan nggak tau apa alasan dia minta putus. Dasar loh Yansar" ucap Ana kesal.
"Loh kok gitu. Bukannya Kak Yansar itu orangnya baik yah, jadi dia kepilih jadi calon OSIS meskipun nggak lulus" ucap Nadha.
"Gimana mau lulus jadi ketua OSIS. Kalo masalah pacaran aja dia nggak bisa. Nggak ada masalah lalu dia ngeputusin gue. Hellow??? Emang lucu?" ucap Ana.
"Yah,, sabar Ana. Mungkin aja dia nggak cocok ama loh. Atau mungkin dia ngerasa nggak pantas buat loh" ucap Nadha.
"Tapi, kalo dia ngerasa nggak pantas, ngapain dia minta pacaran. Kalo gue tau nggak bakal gue terima" ucap Ana.
"Yah iya sih" ucap Nadha.
Mereka berdua diam, Ana sibuk memainkan handphonenya sedangkan Nadha nggak tau mau berbuat apa. Gimana mau nggak tau, Nadha bahkan tidak pernah ngerasain pacaran, lalu perempuan-perempuan yang tersakiti datang ke dia. Tak lama kemudian Nadha pun berdiri dari kursinya.
"Mau aku buatin minum?" ucap Nadha.
"Nggak usah, gue mau pulang" ucap Ana.
"Langsung ke rumah?" ucap Nadha.
"Iya, gue mau tidur. Pusing kepala gue jadinya" ucap Ana sambil menuju ke luar rumah.
"Oh.okeh.. Jangan ngebut, fokus nyetir motor" lanjut Nadha.
"Yah" ucap Ana lalu pergi meninggalkan Nadha. Setelah motor Ana sudah tidak kelihatan.🍃🍃🍃
"Gimana?" ucap Iqbal sambil membuka tasnya dan menaruhnya di atas kursi.
"Gimana apanya?" ucap Dinan. Dinantya Purnamasari kerap dipanggil Dinan. Ia adalah sepupu Iqbal dari Ayahnya. Ia merupakan siswa baru di sekolah Iqbal dan Nadha. Yap perempuan tersebutlah yang dilihat oleh Nadha tadi siang di parkiran sekolahnya bersama Iqbal.
"Hari pertama di kelasmu?" ucap Iqbal.
"Oh,, biasa aja. Tapi ya ada siswa yang langsung minta nomor WA gue" ucap Dinan.
"Haha,, pasti cowok kan?" ucap Iqbal mengejek.
Dinan hanya mengangguk.
"Jadi lo kasi?" ucap Iqbal.
"Nggak, soal muka dia jelek" ucap Dinan sambil tertawa.
"Hahaha,, ya udah yok keluar makan" ucap Iqbal sambil memakai jaketnya dan keluar bersama Dinan.
"Kenapa kita nggak terus aja tadi, nggak usah pulang kan buang bensin" ucap Dinan sambil menaiki motor.
"Tadi nggak lapar, sekarang dah lapar" ucap Iqbal.Gimana cerita untuk ini? Bagus nggak? Kalo bagus jangan lupa Voment yah😉

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Or No ?
RomanceDisaat mencoba mengejarmu kau menjauh, kau berlari sangat jauh ke depan. Sulit mendapatkanmu bagaikan matahari yang tak mungkin ku sentuh dan kugapai saat itu dan itu sepertinya sulit. Dan sekarang mungkin tidak mengejarmu adalah solusi terbaik untu...