Di kantin, tidak seperti biasanya aku terlihat begitu malas untuk melakukan apapun,
Ku akui moodku hancur sejak pesan terakhir yang di kirim oleh Kevin, entahlah, mengapa terasa seperti orang bodoh?mengapa juga aku harus berharap yang tidak pasti?
aku lelah, rasanya aku ingin keluar dari zona ini, zona yang membuat ku bodoh karna terlalu mengharapkan yang tidak pasti
Saat aku tengah asyik melamun, Kesya sahabat ku memanggil nama ku, dengan malas aku pun menatap nya,
"kenapa?" Tanyaku,
"Lo,udah liat status barunya, Kevin?"
"gak perduli" Jawab ku acuh,
"Lo kenapa si?"
"gak apa-apa" kata ku, sambil meminum jus yang ku pesan,
"Lo masih sayang sama dia?lo gak bisa lupain dia?"
jleb!
mengapa di saat aku berusaha melupakan dia,justru sahabat ku sendiri yang membuat ku kembali teringat tentang dia?
"Woiiii!" Teriak Kesya,
"Apa si?!" Kesalku,
"Kenapa diem?lo masih sayang sama dia?" Tanyanya lagi,
"Enggak!" Ucap ku pelan,bahkan hampir seperti bisikan,
"Oh ayolah,Aurel. lo gak bisa bohong sama gue"
"Terserah, dan gue gak perduli!" Selepasnya aku pergi meninggalkan Kesya yang terdiam menatap bingung kearah ku.
Ah Kesya, maafkan aku. Hanya saja saat ini aku membutuhkan ketenangan dan aku ingin sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker mantan!
Teen Fiction#Start [29 Desember 2018] Putus itu awal dari akhir, Tapi putus bukan berarti akhir dari segalanya, Saat itu aku putus dengan kekasih ku. Kalau masalah galau, jangan ditanya bagaimana keadaan ku saat itu, tentu saja setiap detik menit bahkan jam sel...