Sesuai dengan permintaan Brian tadi pagi, malam ini kami berdua akan pergi ke suatu tempat, dan tentu saja hanya Brian yang mengetahui kemana ia akan membawa ku pergi,
malam ini aku mengenakan dress Kream selutut, high heels 7 cm berwarna hitam, sling bag hitam
'perfect'
selesai bersiap-siap aku pun memutuskan untuk menunggu Brian di teras rumah,
Lima menit kemudian....
Tint....
bunyi klakson mobil itu pasti Brian. pikir ku, aku pun menatap ke depan, di sana terdapat Brian dengan mengenakan kemeja kream dengan dasi senada, sepatu hitam, dan tatanan rambut yang. 'cool' batin ku,
Brian berjalan menghampiri ku dengan senyuman yang terus merekah di wajah tampan nya,
"selamat malam Tuan Putri" Sapanya sambil membungkukan tubuh nya,lalu mengedipkan sebelah mata nya.
aku tertawa melihat sikap konyolnya, dan akhirnya kami pun pergi menuju suatu tempat,
Dua puluh menit kemudian.....
perjalanan kami tidak terlalu lama, hanya memakan waktu 20 menit,
Brian pun keluar terlebih dahulu berjalan memutar, membukakan pintu untuk ku,
setelah nya ia pun menutup pintu nya, mengulurkan salah satu tangan nya, aku pun tanpa rasa sungkan menerima uluran tangannya,
kami berdua pun masuk ke sebuah restoran yang tempat nya cukup strategis,
saat sampai di tempat yang sudah Brian pesan, dapat ku lihat bahwa Brian benar-benar sudah mengatur semua ini dengan baik,
indah,
lampu tumbler berwarna-warni,di tambah dengan lampion, rumput yang di hiasi dengan taburan bunga mawar,terkesan begitu manis.
"Thank you, Ian" Kataku sambil menatapnya dengan senyuman manis.
"Tidak ada kata terimakasih, karna aku melakukan ini semua hanya untuk mu, untuk kebahagiaan mu" Ucapnya tulus, dia pun menggenggam sebelah tangan ku,
sebelah tangan nya lagi memegang sebuket mawar merah yang begitu indah,
"Aku mencintai mu, Aurel"
deg!
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
haii kita ketemu lagi, tenang aja aku gak bakal ngegantungin cerita ini ko hihihi,
oke gaes Jangan lupa Vote dan voment ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker mantan!
Teen Fiction#Start [29 Desember 2018] Putus itu awal dari akhir, Tapi putus bukan berarti akhir dari segalanya, Saat itu aku putus dengan kekasih ku. Kalau masalah galau, jangan ditanya bagaimana keadaan ku saat itu, tentu saja setiap detik menit bahkan jam sel...