hy, jangan lupa votenya oke!!!
Oh iya aku juga seneng kalau kamu mau ngasih koment dan kritikan dari cerita ku ini .
Thanks ya ^◎^Saat jam pelajaran sastra berakhir aku langsung mengejar Joe dan berniat mentraktirnya ke kantin " Joe ... tunggu bentar!"
" apa..? Lo mau ngucapin terima kasih , atau lo mau marah - marah lagi ke gue karna gue udah bikin lo panik " sambil melepaskan headphone di telinganya.
" iya gue mau ngucapin terima kasih udah mau berkorban tampil , sebagai balasanya gue bakal traktir lo di kantin , lo mau kan?"
" emang lo punya duit buat traktir gua?"
" punya lah , kalau lo ngak mau juga ngak papa , yang jelas gue udah bilang terima kasih ke lo"
Tanpa menjawab pertanyaan ku Joe pergi meninggalkan ku
" Joe lo mau ke mana , lo belum jawab pertanyaan gue"
" gue mau ke kantin , tapi lo mau traktir gue kan, cepetan ..."
Aku hanya tersenyum dengan jawaban jual mahal Joe , biasanya Joe tak pernah mendengarkan ku apalagi memenuhi permintaanku. Dan yang paling luar biasa Joe kembali berpuisi setelah delapan bulan kakaknya meninggal.
Saat sampai di kantin semua mata tertuju padaku dan Joe dan yang paling luar biasa adalah Doni yang tampak penuh dendam pada Joe terlebih setelah ia dikalahkan dalam perkelahian yang membabi buta tiga bulan lalu. Setelah duduk aku dan Joe langsung memanggil petugas kantin.
" mbak, jus melon dua , trus donat madunya juga dua , makasih mbak"
Perhatian ku masih terfokus pada Doni yang masih menatap Joe dengan penuh dendam , namun semuanya hilang saat Joe memukul meja dan mengagetkan.
" Woi..., ngelamun aja lo , jangan - jangan lo ngak punya duit ya?"
" enak aja lo , kalau perlu pesan semua yang lo mau . Oh iya , tau ngak kayaknya dari awal kita masuk kantin sampai sekarang Doni sama abang kelas yang lain lagi memperhatikan kita"
" trus masalahnya apa? Mungkin di ngefans ama gue , atau..... bisa jadi dia suka sama lo "
" apaan sih lo , iya kalau dia punya niat baik , gimana kalu dia punya rencana buruk buat kita berdua , bisa jadi di ngerencanain ngebunuh gue , atau dia mau begal kita pas pulang, atau...."
" alay banget sih lo jadi orang , makanya jangan kebanyakan nonton sinetron kan gini jadinya"
Tanpa terasa pesanan kami pun datang " buruan makan , ntar keburu masuk ,ngak usah dipikirin, lagian juga ngak penting kan?"***
Sama seperti biasa, Joe mengantarku pulang , namun kali ini Joe mampir ke rumah sakit tempat ku dirawat
" loh ,kok ke rumah sakit, emangnya siapa yang sakit ? "
" ngak ada , cuma ada yang perlu dijemput , soalnya minggu kemaren lupa dibawa "
Aku hanya mengangguk tanda paham. Aku hanya menunggu di motor , dan setelah lima menit Joe pun kembali " apaan sih lama banget?"
" kepo banget sih jadi orang , buruan naik ntar gue tinggalin "
Hari ini adalah hari yang paling luar biasa bagiku. Orang yang paling memuakkan bagiku kini sudah jadi sahabat dan orang yang selalu ada di sampingku .
Besok adalah hari Minggu, hari dimana aku harus pergi ke rumah sakit untuk control, yang dulunya hanya dua kali sebulan kini jadi sekali seminggu , karna aku sering pingsan.
Saat anak seusiaku sedang berlibur aku harus bangun pagi dan menghabiskan akhir pekanku di rumah sakit dan sampai sekarang aku tak tau penyakit apa yang aku idap , tiap kali aku tanya ,Mama cuma jawab kalu aku kecapean.***
" Ma ..., Embun berangkat sama mama kan.?"
Mama hanya tersenyum dan mengelus kepalaku" maafin Mama ya sayang , Mama harus ke gudang hari ini soalnya bahan untuk baju harus udah di cek sayang , tapi Mama udah minta tolong sama Joe buat nganter kamu , trus kalau ada apa-apa kamu telfon Mama aja ya , maafin Mama ya sayang"
Aku hanya bisa menyela napas panjang , dan berlapang dada lagi pula dengan siapapun aku berangkat akan sama saja.
" assalamualaikum , Embun ..." panggil Joe di teras .
" Ma, Embun berangkat dulu ya "
" iya sayang maafin Mama ya , minggu besok Mama janji bakal nemenin kamu ke dokter , hati- hati ya, bilang ke Joe Mama titip salam"sambil memelukku.
" iya Ma, Embun pergi dulu Ma"" cemberut aja lo kayak anak kodok di gigit ular aja , jadi kan kerumah sakitnya?"
Aku hanya mengangguk tanda iya jawaban dari pertanyaan Joe.
Begitu memuakkan , hari ini adalah hari yang paling aku benci dalam hidupku. Terkadang aku berpikir kalau kesibukan Mama sepertinya telah direncanakan agar aku bisa lebih dekat dengan Joe. Apakah mungkin kalau Mama berencana menjodohkan aku dengan Joe.
Setelah selesai , aku ingin langsung pulang dan tidur atau nonton di rumah.
" Bun , kita ke bioskop ya, hari ini lagi ada film keren , lo mau ngak , dari pada nonton sinetro di rumah ?"
" terserah lo deh , gue ngikut aja , yang penting ntar gue harus lo antar pulang habis nonton."
"Gampel , bisa diatur "
Joe memacu motornya menuju bioskop , dengan cekatan ia segera masuk dan membeli dua tiket lengkap dengan pop corn dan minum, " cepetan , ntar keburu mulai filmnya "
Saat berjalan menuju bangku aku merasa tubuhku kembali tidak nyaman, " Joe , gue ngerasa ngak nyaman , kayaknya gue ngak jadi nonton deh , lo aja , biar gue nungguin di luar ."
Setelah mendengar keluhanku Joe segera berlari ke luar hendak mencari taksi , " cepatan taksinya udah datang , gue antar lo ke rumah sakit "
" tapi kan lo mau nonton , gue ngak papa kok , gue bisa ke rumah sakit sendirian , lo nonton aja , sayang kan tiketnya udah dibeli."
" itu ngak penting , sekarang lo harus ke rumah sakit , buruan "
Tergambar jelas di wajah Joe ia begitu khawatir pada keadaan ku, namun setengah perjalanan ku tak ingat lagi apa yang terjadi . Tuhan jika kau ingin menjemputku , aku mohon kirimkan malaikat mu yang sempurna dan baik hati untuk menemani Joe , dan melengkapinya .
Sinar lampu ruang kamarku begitu menyilaukan , ada Mama, dan tante Anna , tapi aku terus mencari sosok yang selalu menemaniku dan malaikat yang selalu ada saat aku membutuhkan ya.
" Joe lagi jemput motor ke bioskop , katanya motornya ketingggalan saat ia ngantar kamu ke rumah sakit."
" Ma, Embun kenapa sih . Kenapa Embun sering pingsan dan harus selalu pergi kontrol ke rumah sakit?"
" sekarang kamu istirahan aja dulu nanti pasti juga mama kasih tau."
Terkadang aku berpikir kalau Mama menyembunyikan sesuatu dari ku , Mama seolah menutup - nutupi penyakit yang aku idap. Aku mengerti perasaan Mama , kalau Mama tidak ingin kehilangan anak satu- satunya. Tuhan jika kau punya cerita
dan tujuan yang lebih baik untukku , Mama , dan Joe aku akan serahkan semua padamu , namun jika kau akan menjemputku aku mohon jagalah Mama ,Papa dan Joe , buatlah mereka selalu bahagia , meski tanpa ku di sisi mereka.Hidup adalah ular tangga yang penuh dengan kejutan yang tak akan mampu kita tebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kabut dan Embun
Novela Juvenilkisah remaja perempuan polos yang dipertemukan dengan laki-laki dengan berjuta kisah mengerikan di masa lalu. mereka bak kabut dan embun yang sama namun berbeda nyatanya. hingga takdir punya cerita dan kisahnya sendiri...