AUTHOR POV
Saat Lucky sudah menutup mata nya, semua nya mengira bahwa ia pingsan dan pastinya kalah dari pertandingan.
Stefani yang melihat hal itu pun langsung segera berbalik untuk meninggalkan Lucky, tetapi tiba tiba muncul lah sebuah cahaya berwarna merah keunguan. Cahaya tersebut ternyata berasal dari cincin yang dikenakan Lucky. Cahaya tersebut sangat terang yang membuat semua orang menutup mata nya.
Saat cahaya mulai meredup, semua orang bisa menyaksikan bahwa di dalam cahaya tersebut terdapat dua sosok berperawakan gagah. Dibalik cahaya tersebut berdiri lah Lucky dengan rambut yang berwarna biru dan seragam yang berwarna merah muda dengan gliter warna warni. Lalu disebelah nya terdapat seekor kuda terbang gagah dengan rambut berwarna cyan. Semua orang yang berada di studion dibuat kagum akan penampilan Lucky. Stefani pun juga kagum sekaligus terkejut dengan apa yang ada di depannya ini.
Lalu untuk beberapa menit, semuanya terdiam menatap Lucky tanpa ada yang mengeluarkan suara.
Lalu, Lucky menggerakkan tongkatnya dan seketika itu hawa di studion menjadi dingin. Dan lebih parahnya, lapangan yang dibuat untuk bertanding langsung berubah menjadi es. Es itu juga mengenai kaki Stefani dan membuat dirinya tidak bisa bergerak.
Lalu Lucky menggerakkan tongkat nya untuk yang kedua kali, dan seketika kupu-kupu milik Stefani menjadi beku. Dan kuda terbang milik Lucky langsung hilang, menandakan bahwa dirinya sudah tidak membutuhkan pertolongan.
"Kau bilang disini kita hanya akan menjadi musuh bukan sahabat. Tapi karena aku masih menganggap mu sebagai seorang sahabat, aku hanya akan membuat dirimu pingsan, bukan membuat dirimu MATI," Ucap Lucky seraya menghampiri Stefani.
Setelah itu, Lucky langsung menggerakkan tongkat nya lagi, dan keluar lah sebuah tali yang langsung melilit tubuh Stefani dengan ganas.
"Kau tahu? Tali itu sangat dingin dan akan segera membuat dirimu pingsan," Ucap Lucky dengan datar dan hanya dibalas ringisan kesakitan dari Stefani.
"AAHHHHH," Teriak Stefani, lalu dirinya ambruk dan menutup mata.
"PEMENANG NYA ADALAH LUCKY," Ucap panitia yang langsung disusul oleh suara tepuk tangan dari semua orang.
Setelah itu tanpa disadari, penampilan Lucky kembali seperti semula, dan dirinya juga langsung ambruk.
#
"Stefani, diamlah disini, tubuhmu masih lemah," Ucap Belle dengan tangan yang menahan Stefani.
"Tidak, kau tahu, aku melakukan kesalahan pada Lucky. Pasti dia tidak akan mau berteman lagi denganku," Ucap Stefani panik dan langsung melepaskan tangan Belle dari tubuhnya.
Stefani langsung bergegas menuju kamar rawat yang berada pas di sebelah kamar tempat nya dirawat. Belle yang di acuhkan pun, hanya bisa mengekor Stefani untuk menuju ke kamar tempat Lucky dirawat.
Saat selesai membuka pintu, Stefani dan Belle pun hanya dapat menyaksikan tubuh Lucky yang sedang terbaring lemah di atas tempat tidur dengan mata yang tertutup. Lalu disebelah nya terdapat seorang perawat yang sedang memeriksa kondisi Lucky.
"Apa kalian temannya? Lucky mengalami koma, kemungkinan akan sadar 1-2 minggu lagi," Ucap perawat tsb dan langsung pergi meninggalkan ruangan.
Stefani pun segera menghampiri Lucky yang terbaring lemah dikasur, ia memegang lembut telapak tangan Lucky yang terasa sangat dingin.
"Lucky, maaf kan aku. Kalau bukan karena keegoisan ku, kau tak mungkin jadi seperti ini," Ucap Stefani dengan air mata yang sudah merembes keluar.
"Sudahlah, ini bukan sepenuhnya salah mu, jangan menyalahkan dirimu sendiri," Ucap Belle yang langsung menarik tubuh Stefani ke pelukan nya.
#
Disisi lain Wunderinsel
"Kau harus segera menemukan kedua putri ku yang lainnya, temukan mereka dan bawa semua putri ku kemari," Ucap Ratu Penyihir Putih dengan wajah yang memerah menahan marah.
"Ada apa Yang Mulia? Mengapa Engkau tampak begitu marah?" Tanya seorang wanita berambut hijau.
"Dumbloder, dia mengirim ku sebuah surat melalui burung hantu," Ucap Ratu.
"Kalau boleh saya tahu, apa isi surat itu Yang Mulia?" Tanya wanita berambut hijau untuk yang kedua kalinya.
"Saat malam crystal tiba, ia akan membunuh semua putri ku," Ucap Ratu dengan nada tinggi.
"Malam crystal? Malam itu masih sekitar 6 bulan lagi Yang Mulia, itu waktu yang sangat lama" Ucap wanita tsb.
"Itu waktu yang singkat Hermonia, kau tahu bukan jika kita terlambat untuk mencari para Putri Penyihir Putih?"
"Tahu Yang Mulia, karena para putri adalah harta bagi Penyihir Putih," Ucap Hermonia yang langsung pergi menuju para pengawal dan meninggalkan Ratu.
"Siapkan rencana untuk menemukan semua Putri Penyihir Putih, dan tentunya tanpa sepengetahuan para penyihir hitam," Ucap Hermonia tegas kepada seluruh pengawal.
Haloo, kita bertemu lagii.
Jangan lupa vote kawan, apakah sesusah itu hanya untuk memberikan vote?
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY'S ACADEMY (END)✔️
FantasíaDibalik kehidupan yang normal, terdapat sebuah kehidupan lain yang belum kita sadari. Kehidupan yang dimaksud ialah Wunderinsel. Kehidupan dengan segala keindahan dan kemakmuran. Kehidupan yang dihuni oleh para penyihir. Dan, seorang gadis bumi...