Setelah di perintah untuk mengecek keadaan para putri penyihir putih dan juga wilayah penyihir putih, Hermonia memutuskan untuk mengecek wilayah penyihir putih terlebih dahulu.
Dimulai dari kedua gunung disisi istana, area perkotaan, pedesaan, area jual-beli, taman kota, sungai, hutan bagian dalam, hutan bagian perbatasan, dan yang terakhir adalah acaademy.
Hermonia menjelajahi semua itu seorang diri, karena menurut nya jika banyak pengawal yang ikut, itu akan membuat repot dirinya saja.
Hermonia menjelajahi wilayah penyihir putih juga bukan dengan menggunakan mobil, pesawat, atau kendaraan umum semacamnya. Tapi dirinya menggunakan kendaraan khusus bagi anggota kerajaan, yaitu awan.
Saat ini, Hermonia sudah menyelesaikan tugasnya untuk mengecek keadaan wilayah penyihir putih. Semuanya baik baik saja, tidak ada penyerangan atau semacamnya. Dan sekarang, waktunya untuk mengecek keadaan para putri.
Dengan awan putih nya, Hermonia tengah menuju ke salah satu Academy ternama, yaitu RUBY'S ACADEMY yang terletak di tengah kota.
Saat sudah berada di atas gerbang academy, dengan bakat teleport nya ia langsung berada di depan ruang kepala academy atau lebih tepatnya adalah ruangan Ms. Zella.
Kenapa ia tidak mau lewat gerbang? Jawabannya sangat mudah, karena ia sedang malas berurusan dengan para penjaga yang akan mengintrogasinya dari awal hingga akhir. Lagi pula dirinya tidak berbuat macam macam, pikir nya.
tok tok tok
"Masuk," Ucap suara dari dalam setelah pintu diketuk oleh Hermonia.
Setelah pintu terbuka, Ms. Zella terkejut karena yang datang adalah Hermonia sang penasehat ratu.
"Silahkan duduk Ms. Hermoni," Ucap Ms. Zella sopan.
"Baiklah terimakasih," Ucap Hermonia sembari duduk di sofa yang telah disediakan.
"Ada perihal apa seorang penasehat Ratu ada disini?"
"Langsung saja ke intinya, saya disini mendapat tugas dari Ratu untuk mengecek keadaan ketiga putrinya," Ucap Hermonia tanpa basa basi.
"Ketiga putri? Bukannya disini hanya ada satu yaitu Lucky?" Tanya Ms. Zella keheranan.
"Tidak! Semua putri Ratu ada disini," Tegas Hermonia.
"Baiklah, siapa saja? Biar saya sendiri yang akan memanggil nya,"
"Lucky, Stefani, dan Maggie," Ucap Hermonia singkat yang membuat Ms. Zella benar benar terkejut.
"Apa kau bilang Maggie? Dia semalam ijin keluar dari academy bersama kakak laki laki nya, dan dia bilang tak kan kembali lagi," Ucap Ms. Zella.
"Apa? Kalau begitu panggilkan Lucky dan Stefani saja," Ucap Hermonia dan Ms. Zella langsung menggunakan teleport nya untuk menuju ke asrama Lucky dan Stefani.
Hanya dalam hitungan detik, Ms. Zella sudah sampai di depan pintu asrama bernomor 99.
tok tok tok
"Iya Smith?" Ucap seorang gadis dari dalam sembari membuka pintu.
"Smith?" Tanya Ms. Zella yang membuat Lucky langsung membeku seketika.
"Oh maaf Ms, saya kira tadi Smith yang datang," Ucap Lucky kikuk.
"Apakah Smith ada janji untuk datang ke asrama mu? untuk apa?" Tanya Ms. Zella penasaran.
Belum sempat menjawab pertanyaan dari Ms. Zella, tiba-tiba saja stefani datang.
"Ada apa Ms?" Tanya Stefani yang membuat Lucky legah seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY'S ACADEMY (END)✔️
FantasyDibalik kehidupan yang normal, terdapat sebuah kehidupan lain yang belum kita sadari. Kehidupan yang dimaksud ialah Wunderinsel. Kehidupan dengan segala keindahan dan kemakmuran. Kehidupan yang dihuni oleh para penyihir. Dan, seorang gadis bumi...