Bagaimana kamu akan berkata selamat tinggal kepada seseorang yang tidak pernah kamu miliki?Kenapa tetesan air mata jatuh demi seseorang yang tidak pernah menjadi kepunyaan mu?
Kenapa kamu mencintai seseorang yang cintanya tidak pernah untuk mu?
______________________________________
Siang pun berganti malam, dan di malam ini Arka akan mencapai keinginan nya yang selama ini dia pendam.
Arka pergi menjemput Icha sesuai janjinya tadi siang.
Ditempat yang berbeda namun waktu yang sama, Aura pun pergi menuju Cafe yang di bilang Sisi tadi siang.
"Ma, Rara pergi dulu ya" ucap Aura.
"Kemana Ra? " tanya mama Lisa.
" ke Cafe depan kompleks sini, disana Rara udah di tungguin Sisi sama Milka " jelas Aura.
" Ooo, oke kalau gitu. Tapi jangan kemaleman pulangnya ya Ra" pesan Mama Lisa.
" iya ma" Aura.
🍁🍁🍁
Ternyata Sisi dan Milka udah stay dari 15 menit yang lalu.
" Aduh guys!!, aku minta maaf. Tadi aku ketiduran " ucap Aura.
" its oke Ra, ga papa" Milka.
🍁🍁🍁
Dentingan bel di ambang pintu masuk Cafe berbunyi keras, menandakan ada pengunjung Cafe yang masuk.
Mengalihkan pembicaraan dan pandangan ketiga cewek yang sedang asyik nyerocos.Yap, gimana gak berhenti nyerocos coba. Yang barusan masuk itu, the most wanted sekolah mereka. Arka Denatario Purnama. Apalagi Arka datang dengan menggandeng seorang cewek yang tak lain dan tak bukan dia adalah Icha.
Arka dan Icha pun duduk di meja yang tidak jauh dari Aura cs. Sehingga apapun yang Arka omongin, pasti terdengar jelas oleh mereka.
"kita duduk disini aja, yah" ucap Arka.
" Oh, Oke! " ucap Icha.
" lo mau pesan apa? " tanya Arka.
" Red velvet aja sama jus jeruk" Icha.
" Mbak, Red velvet nya dua dan jus jeruk nya dua " pintar Arka ke pelayan Cafe tersebut.
" Hmm, Icha gue mau ngomong sesuatu sama lo" Arka.
" mau ngomong apa? " Icha.
Arka pun meraih tangan Icha, dan menggenggamnya.
" Lo jomblo dan gue jomblo. Kita sama - Sama jomblo. So, gue mau lo jadi pacar gue. Apa lo mau? " Arka.
" Ya, gue mau" jawab Icha malu.
"Seriuosly, makasih lo udah nerima gue. Berarti perjuangan gue selama ini gak sia - sia " Arka.
" hmm, iya" Arka.
Betapa senang dan bahagia nya Arka bisa mendapatkan hati Icha. Yah, secara udah lama Arka mengincar Icha untuk menjadi kekasih nya.
🍁🍁🍁
Dilain tempat tapi di lokasi yang sama. Ada dua hati yang patah. Tetapi mereka bisa menyembunyikan sakit hatinya dengan cara masing - masing.
" Oh, Baby, hunny mantan terindah ku. Jadian sama Icha. Gue gak nyangka" rengek Sisi pelan.
Sedangkan Milka diam - diam mengusap tangan Aura. Seraya memberi semangat agar tidak sedih.
" ya udah la Si. Saatnya kamu ikhlaskan kak Arka. Toh, sekarang dia udah jadi milik orang " ucap Aura, sekedar mengelabui rasa sesek nya.
" gue belum ikhlas Ra" Sisi
" ikhlasin ajah napa. Udah lama dia nge jomblo sejak putus dari cinta monyetannya sama lo " ledek Milka.
" Iiiih Milka, nyebelin banget sih" sebal Sisi.
Aura sudah tidak sanggup lagi melihat adegan romantis yang di ciptakan oleh Arka dan Icha. Dia ingin pulang, ingin menenangkan hati nya. Aura pun pamit dengan kedua sahabat nya, dengan alasan mamanya udah wa nyuruh pulang.
"Guys!!!, aku duluan yah. Nih mama aku suruh pulang sekarang. Gak tau ada apa" Aura.
"Oh ya udah Ra. Kita bentar lagi juga mau pulang kok" Sisi.
" ya udah, hati - hati Ra " Milka.
" iya " Aura.
🍁🍁🍁
Sesampainya dirumah, Aura langsung menuju kamarnya.
Menghempaskan dirinya di atas ranjang dan memulai ritual sakit hatinya, yaitu nangis bombay." Hiks kak Hiks Arka hiks hiks jahat " isak Aura dalam tangis nya.
'mengapa mencintai seseorang itu rasanya sesakit ini ' batin Aura.
Karena lelah menangis, akhirnya Aura terlelap di tidurnya.
Holla Readers!!!!
Balik lagi nih yah. Maaf author lelet up date. Soalnya author lagi dilanda penyakit mager. Hehehe.
Salam manis dari author Echy31syahfitri. ❤️❤️❤️31 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
Teen FictionGimana sih menghadapi perasaan suka, bahkan cinta ke seseorang yang tidak pernah ngeliat ke arah kita?? Kenapa sih kita bisa cinta sama dia?? Kenapa perasaan itu muncul dengan tiba - tiba?? Kenapa cinta sendirian itu begitu menyakitkan?? Yah, gi...