Sabtu pagi,
Hari ini hari terakhir gue diJakarta. Pakaian, dan lain lain sudah gue packing semalam, gue juga udah nyiapin tiket buat ke Jogja nanti. Jadi, sekarang gue masih leha leha dikamar.Clekk
Pintu kamar tiba tiba terbuka, terlihat wanita dengan kaki jenjang bak seorang model, dengan dipadukan high heels silvernya yang memberikan keindahan bagi tubuhnya.
"Dek" kata yang terlontar dari bibir tipisnya."Hmmm" jawab gue
"Maaf ya kakak ngga bisa nganter adek ke Bandara, butik kakak lagi butuhin kakak" oceh kak Jiso yang bikin gue pengen nangis
"Ngga papa kak, kakak semangat kerjanya ya" balas gue dengan senyuman, ya walaupun hati gue sedih banget.
Sementara itu kak Jiso membalas gue dengan senyuman dan mengusap puncak kepala gue, lebih tepatnya mengacak-ngacak rambut gue.setelah itu kak beranjak pergi dari kamar gue. Tapi gue ngerasa kaya ada yang kurang.oh iya pesangon:v
"kak Kak, bang Jeno udah kerja?" Tanya gue yang mempunyai maksud tertentu."Baru dimobil, Habis ini berangkat sama kakak, napa?" Jawab kak Jiso dengan santainya.
"ABANG JENOO!!" Teriak gue sambil berlari menuju halaman depan yang membuat seisi rumah kaget. Bahkan kak Jiso yang gue tinggalkan pun menganga melihatnya. Setelah sampai di halaman depan gue pun segera menghampiri Bang Jeno yang udah didalam mobil.
"Hah..hah.. Bang berangkat gak bilang-bilang" tanya gue dengan napas terengah-engah. Tentunya gue hanya menempel dipintu mobil.
"Yaelah dek biasanya juga gimana" Jawab bang jeno dengan santainya sambil mendekatkan wajahnya ke pintu mobil.
"Abang yang ganteng banget, adek tuh takut kalo abang kenapa napa bang" kata kata manis yang keluar dari mulut gue
"Ada maunya pasti, minta apa lo?" Tuduh Bang Jeno, bukan tuduhan sin sebenarnya, emang gue ada maunya kok, tau aja abang gue yang satu ini.
"Heheh abang tau aja, bang! Gue kan mau pergi jauh nih bang abang ngga mau ngasih sesuatu gitu?.." Sahut gue sambil menodongkan tangan kanan gue.
"Minta duit?" Sahut bang jeno
"Abang lo yg ngomong bukan adek" dengan raut bahagia gue pun menjawabnya.
Sontak bang jeno noyor kepala gue. Tapi gapapa asal gue dapet duit dari dia. Lumayan buat uang saku kesana, maklumlah gue bakal merantau.
Setelah beberapa lembar uang lima puluhan ada ditangan gue gue pun segera berterimakasih kepada bang jeno dan pergi meninggalkan bang jeno. Kagetnya setelah gue balik gue menemukan kak Jiso yang ternyata sedari tadi dibelakang gue.
"Eh kak Jiso, Naswa abis malak suaminya kakak nih,lumayan dapet banyak" jawab gue iseng. Kak jiso hanya terkekeh mendengarkan ocehan gue, lalu satu kata terlontar dari mulut kak jiso sambil mengusap puncak kepala gue."Dasar bocah!" Gue hanya senyum kepada kak jiso dan segera pergi meninggalkan kak Jiso karena mama udah teriak teriak dari tadi "Adekk, udah jam 10. Adek nanti ketinggalan pesawat loh"....
Sekitar pukul 10.30 gue udah ada dibandara dengan ditemani mama dan papa."Maa, paa Naswa berangkat ya, mama papa jaga diri baik baik,"
" kamu disana gausah khawatir ada pak de taeyong disana, kalau ngga salah sepupu adek, anaknya pakde Taeyong juga jadi CEO disana" jelas papa panjang lebar
.
.Pengumuman ditujukan bagi penumpang LionAir tujuan Yogjakarta pukul 11.00--
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
journey of life
Random(REVISI) "Sahabat ! Menurutku sahabat adalah Sebuah anugerah dari Yang Maha Kuasa untukku . Melewati hari-hari penuh warna dengannya , terkadang Ada juga pertengkaran diantara kita. Namun, itulah hidup . Penuh dengan kejutan. Dalam sebuah persahab...