14

180 19 0
                                    

Keesokan paginya, chang wook kembali mengajarkan memakai peralatan modern pada shin hye. Gadis itu menatapnya terkagum2 dan menganggap chang wook sebagai tukang sulap handal. Chang wook hanya bisa mendesah kesal, percuma saja gadis itu dijelaskan berkali2 tetap tidak mengerti. Bibi han merasa iba dengan dua orang itu, di satu sisi dia iba dengan shin hye yang dari tadi diomeli oleh chang wook. Gadis itu sepertinya benar2 tidak tahu apa2, juga lugu dan polos, namun di sisi lain, dia juga iba dengan chang wook yang kelihatannya betul2 lelah harus menjelaskan semuanya berulang kali pada shin hye. Gadis itu seperti anak kecil yang tidak tahu apa2.
Belum juga selesai masalah hari itu, tiba2 tuan ji datang tanpa pemberitahuan lebih dulu.
Yang jelas, kakek chang wook yang datang sambil marah itu, makin marah saat melihat ada gadis muda di rumah cucunya.
" jadi, gadis ini yang membuatmu batal datang ke rapat penting itu?" ujarnya sambil menunjuk shin hye.
Belum sempat chang wook menjawab, shin hye sudah menjawab lebih dulu.
" kakek, itu bukan salahnya, aku yang salah." ujar gadis itu membuat chang wook makin senewen.
" kau yang salah? Jadi kau menggoda cucuku lebih dulu?" shin hye menggeleng.
" aku ini seorang putri, mana mungkin aku menggoda seorang pria?" jawabnya.
" kakek, intinya gadis ini sedang kesulitan, bibi han menitipkan gadis ini sementara di sini. Gadis ini kerabatmu, benar kan bi?" tandas chang wook cepat, takut shin hye makin melantur dan kakeknya semakin salah paham dan marah.
Bibi han terlihat bingung, tapi saat melihat chang wook diam2 mengedipkan sebelah mata padanya, wanita itu buru2 mengangguk.
" benar, tuan besar, dia kerabatku, di rumahku sudah terlalu sesak, saat aku bertanya pada tuan muda, tuan muda setuju gadis ini sementara tinggal di sini. Apalagi di sini juga ada kamar kosong." ujarnya.
" bibi, aku kan bukan kerabatmu." celetuk shin hye tiba2, membuat chang wook dan bibi han terkejut. Bibi han segera tertawa, menutupi kegugupannya.
" kau ini, jangan bercanda seperti itu, tuan besar, gadis ini suka sekali bercanda." ujarnya sambil tertawa.
Tuan ji menatap orang2 di depannya, dia masih ragu.
" apa benar begitu?"
Chang wook langsung mengangguk.
" tentu saja, kakek, aku tidak mungkin membawa sembarang orang ke dalam rumah ini kan." sahutnya.
" kenapa sekretaris han tidak bilang apapun padaku?"
" mungkin dia merasa tidak enak, tuan, kau tahu sendiri kan bagaimana suamiku." jawab bibi han.
Tuan ji mengangguk, dia lalu pamit pergi setelah menyuruh chang wook datang ke kantor sebentar lagi.
Bibi han dan chang wook menghela nafas lega melihat pria tua itu sudah pergi.
" dengar, jangan pernah katakan pada siapapun kau seorang putri, katakan saja kau kerabat bibi han kalau ada yang bertanya padamu." ujar chang wook pada shin hye.
" kenapa? Oh pasti karena banyak orang jahat yang mengincarku."
Chang wook mengangguk, tiba2 shin hye langsung memeluk cowok itu.
" terima kasih ya, karena meski kau selalu marah2 nggak jelas, kau perhatian juga padaku." ujarnya membuat wajah chang wook merah padam dan salah tingkah.
Chang wook segera melepaskan pelukan itu dan mendorong shin hye menjauh.
" sudah, sudah aku bersiap siap ke kantor dulu." ujarnya sambil bergegas ke kamarnya.
Bibi han diam2 tersenyum melihat tingkah dua orang di depannya itu.

time travel loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang