DUA PULUH TIGA

319 6 3
                                    

Maaf Typo bertebaran, kalo ada typo komen yah biar saya perbaiki okey?

Cuaca pagi hari ini, sangat dingin dan sejuk, membuat orang yang sedang tertidur akan susah bangun.

Orrin masih terlelap, dia tiba tiba senyum, kadang memeluk guling sangat erat, menarik selimut nya lagi sampe menutup mukanya.

Suara ketukan pintu terdengar, tetapi orang yang sedang tertidur di kamar tersebut masih saja menutup mata. Orrin langsung menutupi telinga denga tangannya, supaya tidur nya kembali nyenyak dan tidak di ganggu.

Suara ketukan itu semakin keras dan seseorang berteriak.

"RIN BANGUN" Vian berteriak dan masih ketuk pintu kesal.

'Kebiasaan' batin Vian.

Vian berbalik badan, dan pergi meninggalkan kamar Orrin, dan jalan menuju ruang makan di mana mamanya berada.

Mamanya lagi sedang menaruh makanan di meja buat sarapan.
Vian berjalan ke mamahnya dan dia mau ngadu.

"Mah Orrin ga mau bangun" ucap Vian ngadu ke mamahnya.

"Duh anak ini, kebiasaan. Anak siapa sih" kesal mamahnya itu.

Mama Orrin langsung menaiki tangga, dan berjalan menuju kamar Orrin dengan muka yang sudah menahan amarah.

"ORRINNNN!!!!" Teriak mamahnya sambil gedor gedor pintu nya.

"Awas ntar pintu nya rusak" ucap Vian mengingatkan mamanya.

Orrin yang mendengar suara teriakan yang sudah tak asing lagi, dia langsung bangun dan membuka pintunya.

"Kamu udah ga mau sekolah yah?! Lihat ini jam berapa! Cape mama teriak bangunin kamu kaya gini, gimana nanti kamu udah berumah tangga." Ucap mamanya langsung memarahi anak perempuan nya itu.

"Cepetan kamu mandi!" Suruh mamanya kepada Orrin.

"Iya ma" jawab Orrin.

Mamanya pun langsung turun tangga, kembali lagi ke ruang makan.

"Lagian lu susah di bangunin" ucap Vian yang kesal nya sama  seperti mamanya

"Gua lagi mimpi indah bang" ucap Orrin membela dirinya.

"Sana mandi" suruh Vian seperti mamanya.

............

Orrin sedari tadi dia ribet sendiri, membawa sepatu di tangan kirinya, membawa tas di tangan kanannya, dan rambutnya masih di urai acak acakan.

Orrin langsung berlari menuju meja makan, mengambil roti nya, dan langsung salam kepada mama dan kakaknya.

"Siapa suruh bangun susah, jadi telat kan, ribet sendiri." Ucap mamanya.

"Udah ah mah Orrin telat" ucap Orrin langsung berlari keluar rumah, dia langsung memakaikan sepatunya.

"Mau gua anterin ga?" Tanya Vian.

"Gausah, dah telat. Lama nunggu lu" ucap Orrin terburu buru, langsung berlari menuju depan gang komplek nya.

Orrin sedari tadi nyari angkot dan ojek tidak ada. Begitupun Orrin memesan ojek online tetapi tidak ada.

"Arghh anjir, sial amat gua hari ini"

Tiba tiba ada sebuah kendaraan motor berhenti di depan Orrin. Orang yang mengendarai nya memakai helm, jaket hitam, dan celana abu abu. Orang itu membuka kaca helm nya dan berkata.

Karma Is Real Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang