DUA PULUH LIMA

323 5 5
                                    

Kalo ada typo komen yahh

"Sebenarnya kamu itu suka sama adik saya?" Tanya vian tiba tiba

Stefan yang mendengar pertanyaan dari vian pun kaget.

"Bukan suka, tapi sayang" Stefan menjawab singkat.

"sepertinya saya ingat kamu, apakah kamu anak Pak azar" Tanya vian yang masih fokus melihat jalan.

"iya" jawab stefan.

Vian yang mendengar jawaban dari stefan itu pun kaget, pikiran dia sekarang bercampur, memikirkan orrin dimana dan tentang seseorang yang duduk di sebelah dia ini.

"Kamu pas waktu kecil di panggilnya azka?" tanya vian lagi.

"Iya kok sepertinya kaka tau?" tanya stefan.

"Berarti kamu itu temen kecilnya Orrin?!" Tanya vian sekali lagi.

"Iya" jawab stefan.

"Orrin sudah tau?" tanya vian.

"Belum" Jawab Stefan.

"kok?"

"Saya baru tau kemarin pas orrin memegang foto waktu kecil, dan saya ingat. Saya juga mempunyai foto yang sama."

"Oh seperti itu"

Handphone Stefan bergetar, menandakan telpon. Stefan mengambil handphone dari saku, dan melihat ke layar hp, yang menelpon nomor yang tidak di kenal. Stefan pun mengangkat telpon.

"halo"

"stefannnnn!" Teriak seorang wanita seperti ketakutan.

"Hallo? O o orrin?! Orrin kamu dimana?" tanya stefan setelah mendengar suara wanita yang di kenalnya yaitu Orrin.

Vian yang mendengarnya pun langsung memberhentikan mobilnya ke pinggir jalan, dan meminta stefan untuk speaker supaya vian mendengar juga.

"DIAMMM tolong tutupin mulut dia. Hmm apa benar anda bernama stefan?" tanya seseorang penelpon itu.

"Iya saya stefan, tolong jangan sakiti diaaa!!" Stefan sekarang dia sudah mulai emosi.

"tenang dong santai, gua ga bakal sakiti dia, sebelum ada perintah dari bos"

"Siapa bos kaliann!!" Teriak Vian.

" Pengen tau doang atau pengen tau banget?"

" Bangsat kaliannn!" Vian sudah mencapai titik emosi.

"sabs dong, jangan nge gas"

Percakapan telepon itu diputuskan penculik.

Vian yang sudah emosi begitupun stefan juga.

" Ka vian, ini saya sudah ketemu keberadaan Orrin dimana, tadi orang suruhan papa sudah melacak, dan sekarang kita lebih baik langsung kesana atau panggil polisi?" Ucap Stefan yang baru saja mendapatkan informasi penting dimana keberadaan orrin.

Karma Is Real Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang