DUA PULUH TUJUH

167 3 0
                                    

"Natasya lu sadar, jangan gini" Romeo yang sudah berhasil mencegah Natasya menusuk Stefan atau Orrin,

"Diem lu, jangan halangin gua" Natasya yang mulai melepakan tangan Romeo yang tadi memeluknya, dan tidak sengaja Pisau tersebuh mengenai tubuh Romeo.

Tiba - tiba Polisi pun datang dan menangkap Natasya.

"Romeoo!!! INI GARA GARA LU SEMUA ORRIN ANJING, GUA MAU BUNUH LU MALAH ROMEO YANG KENA" Natasya teriak dan ingin membunuh Orrin tapi dia sudah ditahan Polisi dan Polisi membawa Natasya keluar.

"Saya akan telepon ambulance" Ucapa Polisi dan lansgung membantu Romeo yang sayang kesakitan memegang oisau yang menusuknya.

Orrin yang sudah terlepas dari ikatan, dia langsung mendatangi Romeo.

"Rom yang tahan ya, ambulance akan datang, sabar ya lu pasti tahan" Orrin memegang kepala Romeo dan ditaro di pahanya supaya bisa menjadi bantalnya.

"Orrin maafin gua ya selama ini, gua sakitin lu, haha gua memang jahat ya? gua juga bego banget ninggalin lu dan mengejar Natasya, gua bego bego bego" Romeo mengatakan itu dan sambil menahan sakit.

"Tahan ya rom" Natasya hanya bisa mengucapkan itu, dan air mata sudah turun di pipinya.

"Gua cinta lu rin hehe maaf ya. karma berlaku ya? dan sekarang gua kena karma nya" Romeo mengucapkan kata tersebut sambil sesak nafas, air matanya pun keluar tanpa aba - aba, dan romeo pun menutup matanya.

Suara ambulance pun datang dan langsung menghampiri korban dan membawa korban kedalam mobil ambulance, dan orrin pun ikut masuk kedalam mobill mendampingi Romeo.

"Rom sadar, plis jangan gini, walaupun rasa sudah berubah kita bisa jadi sahabat kan? tolong rom yang kuat" Natasya masih setia memenggam tanggan Romeo.

Kalau romeo disaat sadar, mungkin dia sudah tersenyum melihat perlakuan orrin seperti ini.

Sampai rumah sakit, para tenaga medis langsung membawa romeo ke UGD, Sekarang Natasya duduk sendirian dan masih menangis. Dia tidak mau kehilangan Romeo walaupun dia sudah disakiti berkali kali tapi dialah cinta pertama Orrin yang sempat mewarnai kehidupan Orrin.

Tidak lama keluarga Romeo pun datang bersamaan dengan datangnya Stefan dan vian

"Orrin pulang yuk, mama dan papa khawatir sama kamu, hayu kita pulang" Vian mengajak Orrin pulang, tetapi jawaban Orrin hanya menggelengkan kepala menandaka jawaban dia adalah tidak

"Aku gamau bang, akau mau tunggu disini, tunggu romeo sadar, ini semuanya gara gara aku"

Orrin menolak ajakan abangnya, dia tetap ingin disini menemani Romeo.

"Lagian juga kalau Romeo sadar pun pasti dia nyuruh lu pulang rin, ayo lu yang paling bau di sini kaga masih seharian" Ucap vian dia mengucapkan seperti itu yang membuat Orrin malu disini agar Orrin mau pulang.

"Ish abang mah!!! Iya ini pulang, nanti kesini lagi ya?" Tanya Orrin

"Iya"

"Romeo aku pulang dulu ya? Nanti aku bakal dateng kesini lagi kok. Oke?" Setelah orrin mengucapkan itu dia langsung berpamitan pulang kepada keluarga Romeo. Orrin, Vian, dan Steffan pun meninggalkan tempat tersebut.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Orrin dan Vian pun sudah sampai di rumah. Stefan? oh itu dia sudah sampai dirumahnya juga, tadi Vian sekaligus mengantar kerumahnya, Vian yang buru buru membawa anak orang pergi masa tidak dikembalikan lagi kerumahnya berarti vian tidal bertanggung jawab dong.

Orrin mulai membuka pintu dengan perlahan, disaat pintu sudah terbuka lebar di ruang tamu sudah ada orang tuanya mereka.

Orang tua nya pun langsung berlari ke Orrin dan memberi pelukan hangat, khawatir mereka pun dibayar dengan kembalinya Orrin dengan selamat.

Karma Is Real Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang