Semuanya Harus Berakhir

833 331 320
                                    


Haris dan Median berada di lokasi 'Kafe 27 Dollar' tempat singgahnya para penikmat kopi. Keduanya adalah teman akrab. Meskipun tempat kerja dan profesi berbeda mereka selalu meluangkan waktu berdiskusi saat jam istirahat kerja.

"Kamu sudah tahu identitas cewek itu, Ris?" tanya Median menafsirkan wajah sendu sahabatnya.

"Belum. Aku merasa lelah ingin menghentikan pencarian ini," jawabnya singkat.

"Give up," kata Median tak percaya.

"Aku seperti orang aneh. Aku ingin berubah jadi manusia normal. Aku menyukai cewek yang tidak nyata. Bayangkan sudah tiga tahun ... tiga tahun aku berkomunikasi dengannya. Sudah cukup lama penantian ini harus aku akhiri." Haris matanya memerah menahan tangis.

"Teman-teman seumuranku rata-rata sudah menikah." Haris melanjutkan curahan hatinya pada Median sebagai pendengar setia.

"Ya aku tahu itu. Kamu menceritakannya berulang-ulang. Aku mengesavenya walaupun teman baikmu ini bukan komputer," lanjut Median merasa bosan.

"Aku sudah mapan. Punya rumah, koleksi kendaraan, memiliki hewan kesayangan hanya seorang pendamping hidup yang belum ku kejar. Hidup ini serasa semu ..., kaku ..., bisu ...," kata Haris penuh penghayatan.

"Aku harus pergi. Bosku kirim pesan ada klien kami mendadak datang sebentar lagi," ujar Median menghentikan percakapan memantau pesan masuk di gadgetnya.

"Bisa kita ngobrol di 'cafe 17%' nanti malam," balas Haris belum merelakan temannya pergi.

"Aku tidak berminat selama kamu tidak ganti topik pembicaraan ini, paham maksudnya?"

Median Menimpali sedikit kesal.

"Kalau mau melupakannya ya sudah just do it. Hari ini kamu bicara ini dan besok entah apa yang jelas aku tidak yakin dengan keputusanmu. Itu namanya plin plan," kata Median meninggalkan sobat karibnya sendirian.

"Kamu benar Median. Aku memang tidak punya pendirian. Terlalu hanyut pada buaian seseorang paling tidak aku harus tahu si pembuat cewek virtual itu agar hati ini lega. Dan aku harus siap kalau ternyata pelakunya adalah laki-laki," batin Haris teriris.

bersambung......

Tolong berikan saran dan kririknya serta komentar. Mohon maaf apabila ada penulisan atau bahasa yang keliru karena penulis masih dalam tahap belajar. Jazakallah Khoiron Katsiron. Thanks with your attention.


Aku Cinta Cewek VirtualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang