Married

198 52 17
                                    

Ricky,

Can I marry Aulia, Please ... give her for me.

By: Haris, Jakarta.

Pesan singkat yang dikirimkan Haris pada Ricky sudah diterima. Untuk memastikan kebenaran isi pesan yang terbilang singkat, pria asal Kanada itu terbang ke Jakarta bersama Yessy, kakak kandung Aulia menemui Haris di kediamannya. Sesampainya di sana, mereka berkumpul di meja makan dan kokinya adalah Aulia Puri Prisma dan asisten rumah tangga Haris yang turut serta membantunya.

"Kamu pandai memasak, Au?" tanya Ricky mencicipi udang crispy yang baru saja di angkatnya dari penggorengan.

"Kamu baru tahu ya? Walaupun aku tidak pernah bertunangan dengannya, dia selalu membawa makan siang untukku di kantor. Dia calon istri yang kucari," jawab Haris memancing emosi Ricky.

"Oh, ya," sahut Ricky datar.

"Iam very busy, jarang bertemu Aulia. Jadi, Aulia pintar cooking aku tak tahu," ujar Ricky menimpali.

"Tapi, kalau bersama kakaknya kamu tidak pernah sibuk," bisik Haris bibir tipisnya hampir menempel di daun telinga Ricky. Pemuda bermata biru itu menatap tajam ke arahnya.

"Jangan buka aibku dan Yessy di hadapan Aulia, kalau acara pernikahanmu tidak ingin dibatalkan." kedua mata mereka saling bertatapan penuh kebencian.

"Oh, kamu mengancamku. Satu hal yang perlu kamu tahu, aku tidak suka orang bermain-main di belakang orang yang kucintai." telunjuk Haris diacungkan tepat depan hidung mancung pria keturunan Eropa tersebut. "Kamu jahat, membohongi gadis lugu itu demi mendapatkan Yessy."

"Jangan berprasangka jelek dulu, aku ... "

"Apa!"

"Sudahlah, aku lihat kalian begitu romantis, Yessy dan kamu tidak tahu diri! kampungan!"

"Aku suka Yessy, dia cantik. Dan aku yakin kamu juga menyukainya, kan? Jangan membohongi dirimu sendiri, berhubung Yessy tidak suka padamu lalu kamu berbalik arah pada adiknya," terka Ricky menambah suasana hati mereka memanas.

"Kamu salah, Rick. Perhatikan baik-baik, lihat Yessy memang cantik, aku juga membenarkannya. Tapi Aulia jauh lebih manis, kamu tahu apa bedanya cantik dan manis?"

"What, tell me?"

"Cantik itu biasa. Banyak wanita cantik but boring after that. Tapi kalau manis, kita tidak akan pernah jemu memandangnya," balas Haris meyakinkan kata-katanya dengan percaya diri.

"Hai, kalian akrab sekali," sapa Yessy mendekati kedua pemuda yang sedang beradu argumen.

"Ya, kami sangat cocok," ucap Haris menutup kalimatnya dan pergi meninggalkan mereka berdua lalu mendekati Aulia yang tengah sibuk mengaduk sup, menu kesukaan Haris.

"Hmm... aroma supnya sudah tercium sampai ke hatiku, aku belum pernah merasakan bahagia seperti hari ini, Aulia," lanjut Haris sembari tersenyum manis, menatap dalam gadis yang hendak dinikahinya itu. Dan Aulia membalasnya dengan menyuapinya udang renyah ke mulutnya.

"Kalian pasangan serasi, aku dan Ricky akan datang di pesta pernikahan kalian," kata Yessy melihat keakraban Haris dan Aulia di dapur.

"Bibi juga mau ikut," sahut asisten rumah tangga Haris, yang sedang mencuci panci untuk mengukus kentang.

"Of cours, Bibi," sambut Haris tertawa lebar.

"Kalian sudah ke rumah Mami, belum?" tanya Yessy.

"Jelas sudah kakakku sayang, dua hari yang lalu kami bertemu Mami. Tapi Mami sudah pelupa dan bertambah tua, kak Haris disangkanya kak Ricky, kami menjelaskan perlahan-lahan kepadanya dan Mami mengerti keinginan kami," jawab Aulia, terlintas ada kebahagiaan dari binar matanya yang cokelat.

"Jika kami sudah sah menjadi suami istri, aku akan membawanya kemari. Menemani Aulia di rumah ini. Aku tidak mau istriku bekerja, cukup aku saja. Dan Aulia bisa merawat Mami dengan leluasa. Tidak baik meninggalkan orang tua seorang diri bersama pembantu, apalagi kalau pada akhirnya tinggal di Panti jompo. Aku tidak merelakannya," ucap Haris penuh penekanan. Saat itu Yessy pandangannya tertuju pada Haris, ada sesuatu perasaan yang lain padanya dibandingkan pertemuan yang lalu. Ricky tahu perbuatan Yessy dan berdehem untuk mengalihkan perhatiannya. "Hmm...!"

"Kalian menginaplah di sini, besok pagi saja pulangnya. Ada banyak kamar di rumahku, tidak perlu tidur di hotel," saran Haris kemudian. Keduanya saling berpandangan dan menganggukkan kepala ke arah pemuda berwajah artis Korea itu.

"Oke, Mr. Lee Min Ho," ledek Yessy. Ricky tersenyum mendengar guyonannya.

***

Ricky dan Haris duduk berdua di ruang tamu, keduanya asik menonton pertandingan bola.

"Ricky, tidurlah sudah malam."

"Aku belum mengantuk."

"Mengapa? Menyesal dengan keputusanmu?"

"Tidak juga, tapi aku merasa tidak suka kamu menikahi tunanganku."

"Maksudmu, kamu mau menikahi adik dan kakak sekaligus. Jangan serakah, Rick," kata Haris jengkel.

"Bukankah kamu sudah memiliki Yessy, yang cuantiiik itu." Haris memonyongkan bibirnya kala mengucap kata cuantiiik, sehingga terukir senyum Ricky yang eksotis.

"Cinta itu memang aneh ya, Ris."

"Bukan cintanya yang aneh, tapi kamu yang aneh. Sudahlah tidur sana, aku ingin lihat kamu masuk tidak salah kamar. Aku tidak mau kamu berbuat mesum bersama Yessy di rumahku."

"Oh, oke kalau begitu. But how with you and Aulia?"

"Dont worry. Sampai detik ini aku belum pernah menjamahnya apalagi menciumnya. Karena bagiku, wanita itu expensive dan perlu hargai kehormatannya."

"Kamu perlu tahu Ris, aku sering tidur dengan Aulia."

"Dengar orang stress! Jangan kompori aku dengan akal bulusmu. Bagaimana kamu menggaulinya kalau kamu jarang menemuinya, tidur sana!" teriak Haris, merasa diinjak-injak manusia bule itu.

"Aku suka lihat kamu marah-marah Lee Min Ho," ujar Ricky setengah berlari karena menghindari lemparan bantal dari Haris.

Bersambung...

Assalamualaikum. Thanks atas perhatian para readers untuk ceritaku yang satu ini. Jangan lupa saran dan kritik serta komentarnya yang mampu membangun ide-ide author untuk mengembangkan tulisan, salam hangat dariku. Wassalamualaikum.

Aku Cinta Cewek VirtualTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang