[✔️] post-it! (Lee Byounggon x Choi Hyunsuk)

Sikstin

post-it!

Dari kejauhan, Hyunsuk menghela napas begitu kembali mendapati sticky note tertempel di lokernya.

Ia berjalan mendekat dengan lesu. Kemudian menatap tulisan di sticky note itu.

Matanya membola begitu membaca sampai selesai sticky note tersebut. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan, mencari seseorang.

Maaf!
Mungkin kamu ga suka dengan caraku, tapi aku akan ngelakuin apapun biar kamu ambil sticky note dan makanan dariku.

-Byounggon

Kok Hyunsuk jadi takut gini ya?

Trrrt trrrt trrrt

Hyunsuk terlonjak kaget begitu ponselnya bergetar. Matanya membulat besar. Ia kembali menoleh ke kiri dan ke kanan lalu dengan ragu mengangkat telepon dari kontak yang belum lama ia tambahkan sebagai teman.

📞 Lee Byounggon is calling....

✔️                |              ❌

Jantungnya berdegup kencang begitu ponsel ia dekatkan pada telinga.

"H-Halo?"

"M-Maaf. Kamu takut? A-Aku ga ada maksud buat nakutin kamu! Cuma--eum--itu, aduhh!"

Hyunsuk mengerjabkan matanya. Rasa gugupnya dan takutnya hilang entah kemana. Kini pemuda Choi itu mulai terkekeh begitu mendengar suara-suara yang tidak jauh dari si penelponnya itu.

"Anjir! Gon! Nyali lo gini doang!"

"Anjir, Byounggon baru aja nelpon udah lemes!"

"Kalo ketemu pingsan kali, Vin,"

"Lemah, Gon!"

"BACOT!"

Hyunsuk terkekeh. Ia masih setia menunggu Byounggon untuk kembali berbicara kepadanya.

"H-Halo?" suara Byounggon sudah jelas terdengar.

"Ah, iya. Halo," jawab Hyunsuk.

"Anjir! Byounggon woi! Jangan pingsan dulu!"

"Kaga bangsat!"

"Choi Hyunsuk! Balik badan lo ke arah jam 8!"

"Bangsat Vernon!"

Hyunsuk mengangkat kedua alisnya lalu mengikuti perintah Vernon.

"Anjir noleh beneran!"

Hyunsuk terdiam. Ia menatap sosok tiga orang di depannya dengan--err, sedikit tidak menyangka?

Lalu, yang mana bernama Lee Byounggon? Oh! Sepertinya yang di tengah karena ia memegang ponsel.

"Choi Hyunsuk! Lee Byounggon salam nih!" Teriak Kevin

Hyunsuk terkekeh. Ia melirik Byounggon yang menggaruk tengkuknya. Salah tingkah.

Hyunsuk menatap Byounggon yang kembali menempelkan ponsel di telinga.

"Eum--"

"--kapan-kapan kita makan bareng, ya?"

"Anjirrrrr!!!!!"

post-it!

Mampus! Nulis apaan dah gua! Wkwkwkkw tijel anjir wkwkwkkw