[✔️] post-it! (Lee Byounggon x Choi Hyunsuk)

Twenti For

post-it!

"Mau langsung pulang atau mampir dulu ke mana?"

Hyunsuk menoleh ke Byounggon yang sedang fokus menyetir. Sialan, Byounggon terlihat sangat tampan.

"H-Hyung sendiri gimana?" tanya Hyunsuk gugup.

Kenapa Hyunsuk gugup gini ya? Duh, gawat.

"Mau mampir ke sesuatu tempat dulu, ga apa-apa?" tanya Byounggon sambil menoleh sebentar.

Hyunsuk mengangguk pelan.

Byounggon tersenyum kemudian mengarahkan kemudinya entah ke mana.

.
.
.

Hyunsuk termenung melihat gedung di depannya lalu dengan langkah pelan mengikuti Byounggon.

"Midam Hyung ada?"

Telinga Hyunsuk menajam mendengar nama asing keluar dari bibir Byounggon. Entah kenapa rasa penasaran menjalar di otaknya.

"Oh, tadi keluar. Eum, mungkin sebentar--ah! Itu dia,"

Byounggon menoleh ke arah yang ditunjukkan. Hyunsuk ikut menoleh. Tiba-tiba Hyunsuk merasa aneh, apalagi ketika...

"Hyung!"

Byounggon berlari dengan senyum sumringah ke arah orang tersebut. Dan tentunya, dibalas dengan perlakuan sama.

"Gon! Kenapa ga bilang mau mampir?" Tanya Midam.

Byounggon terkekeh sambil mengelus tengkuknya.

"Nih," ucap Byounggon sambil memberikan sebuah kaset.

"Wow! Apa ini, hm?"

"Coba dengerin bareng Woong Hyung, habis itu hubungin aku,"

Midam tersenyum kemudian memberikan sebuah kode dari matanya. Pemuda tinggi itu tertawa dan hanya mengangguk.

"Dasar. Hei, kenalin ke aku!"

"Oke oke,"

Byounggon menarik tangan Midam dan membawanya mendekat ke Hyunsuk yang sudah menunggu lama dengan sangat penasaran.

"Hei, manis. Gue ga akan ambil Byounggon jadi jangan tatap gue kayak gitu ya," ujar Midam.

Hyunsuk membelalak kaget, seperti ketahuan maling ia sedang salah tingkah sekarang.

"Lee Midam, sepupu Byounggon," ujar Midam sambil mengulurkan tangan.

Sorot mata Hyunsuk kembali tenang, ia kemudian merasa malu dan meraih uluran tangan Midam.

"Choi Hyunsuk,"

Baru saja Midam ingin kembali membuka mulutnya, tapi kemudian terganggu oleh teriakan seseorang dari arah tangga.