Side Story: Hyunsuk

1K 256 7
                                    

post-it!


Warn:
A lot of flashback that you may be confused for each time mentioned in the story.

Mengandung kekerasan. Bila tidak nyaman boleh ditinggalkan.




Hyunsuk sangat menyukai Byounggon. Lelaki yang lebih tua satu tahun darinya itu selalu menjaganya dan melindunginya.






"Bunda, Gon Hyung mana?"



"Bunda! Hyunsuk mau ke rumah Gon Hyung!"




"Tapi... Hyunsuk ga mau kalo ga ada Gon Hyung,"







Tapi, sayangnya itu menyebabkan Hyunsuk terlalu bergantung dengan Byounggon.






Bunda salah berpikir saat itu. Bunda pikir dengan Hyunsuk selalu berada di sekitar Byounggon, anaknya akan aman aman saja.





Kenyataannya...







Bruk!






"Eh, kecil sih ga kelihatan,"





Sudah kesekian kali di hari ini.



.
.
.







"Eh, bukannya itu yang sering sama Byounggon?"







"Asik, lagi sendirian!"






"Woi, ulet bulu!"







Hyunsuk dengan polosnya menoleh. Balasan yang ia dapatkan adalah tawa keras dari gerombolan kakak kelasnya itu.







Sial. Hyunsuk salah memilih jalan.







"Lu kok nempel terus sih sama Byounggon? Manfaatin Byounggon lo?"







Hyunsuk menggeleng.







Puk!








Batu melayang tepat di lengan si kecil.






"Terus kenapa njir?"






Hyunsuk menggeleng.






Puk!






Satu batu kembali melayang mengenai kaki Hyunsuk.





"Akh!"






"Wow! Akhirnya bersuara! Haha!"







Puk! Puk! Puk!






"Aaah! Sakit!"







"Woi, apaan tuh mainan baru?"








Hyunsuk menatap nanar pemuda yang baru selesai berlatih softball itu berjalan mendekat ke arah mereka.




"Eh, pinjem dong!"






Hyunsuk memejamkan mata, nampaknya sudah bisa melihat masa depan yang akan ditimpa tubuhnya.







Bugh






Selama tiga menit terakhir yang akhirnya bisa Hyunsuk dengar dengan jelas hanya..










"Hyunsuk!"







.
.
.






Hyunsuk membuka mata. Cahaya berlomba masuk menusuk ke dalam kelopak matanya yang indah.







Hyunsuk menatap sekitar. Asing.







Oh, benda apa yang melindungi hidung dan mulutnya?






Oh, benda apa yang membuat lehernya sulit bergerak?





Oh, benda apa yang menusuk tangannya?








Hyunsuk memaksa tubuhnya untuk berangkat. Tapi seluruh tubuhnya tidak sanggup sama sekali.








"Kenapa? Aku kenapa? Sakit, ga bisa gerak!" teriaknya dalam hati sambil terus meronta-ronta.








Bunda yang baru sebentar keluar itu langsung panik ketika membuka pintu rawat anaknya.





.
.
.






"Bun, kenapa ya Hyunsuk ngerasa kangen seseorang tapi Hyunsuk ga tau itu siapa," ujar Hyunsuk.







Pemuda 14 tahun itu terlihat lesu dengan memainkan makanannya.







"K-Kenapa kamu bisa bilang gitu?"







"Hyunsuk mimpi. Cowo. Tapi ga keliatan wajahnya. Hyunsuk seneng banget di sekitar cowo itu, tapi, pas bangun, Hyunsuk langsung nangis,"









"dan tiba-tiba aja Hyunsuk ngerasa kangen,"





.
.
.





"Aw! Selamat datang dunia perkuliahan!"









Hyunsuk berjalan menuju lokernya, ditemani para sahabat.







Matanya menatap benda asing yang tertempel di depan pintu lokernya.







Hyunsuk, kan? Semoga gue ga salah.
Ini ada roti dan susu, dimakan ya :)

-BEX







"BEX? Siapa?" batin Hyunsuk.







End of the side story: Hyunsuk

[✔️] post-it! (Lee Byounggon x Choi Hyunsuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang