Prolog

64 3 2
                                    

Gimana sih jadinya, kalo di sekolahan elit yang rata-rata muridnya itu berduit, Organisasinya malah di pimpin sama murid yang nakal nya itu bingit ?

Itulah yang jadi pemikiran seluruh siswa maupun siswi di SMA Taruna Negara disaat Lisa, terpilih sebagai ketua Osis.

Seorang Alisa Ananda Disfyana. Yang memang terkenal nakal dari sejak MOS, malah terpilih menjadi seorang ketua osis yang seharusnya kalem dan jaga sikap.

"Apa kata dunia kalo Lisa jadi ketua Osis kita ?"

Pertanyaan yang tepat dari mulut ember para siswi.

"Kalo jadi bobrok gimana ?"

Para siswa, sekarang tak kalah ember.

Mereka masih bingung. Bagaimana bisa, Arfian yang notabe nya adalah murid ter-- pintar yang selalu mengikuti olimpiade itu bisa dikalahkan oleh Lisa yang.... hanya secuil upilnya Arfian.

Lisa yang sadar bahwa dirinya di gunjing-gunjing seperti naik Roller Coaster itu pasti selalu membalas.

"Heh! Gue juga kagak mau keless kalo jadi ketua Osis. Gegara si Mika tuh, gue jadi gini. " begitu.

Lisa memang tak pernah ingin menjadi bagian penting di sekolahnya. Paling-paling ia hanya ikut jadi anggota. Seperti, volley ball ; basket ball ; pencak silat. Nah, itu dia ikut. Tapi anggota yah.

Semua memang gara-gara si Mika. Teman sebangku Lisa yang mulut nya udah minta di sumpel kaos kaki beruang.

Setiap ada pencalonan, semua kelas selalu diambil satu sebagai calon. Dan di kelas Lisa, Mika malah menunjuk dirinya. Dan jadilah seperti sekarang.

Lisa masih bingung akan menyampaikan apa. Hari ini sabtu, voting telah selesai di laksanakan. Karena Lisa menang jumlah, maka sekarang ia berdiri di panggung.

Entah mau apa ia bingung. Terima kasih kah ? Minta diganti ? Atau minta uang jajan ? Ia bingung.

Lisa menghela nafas, mencoba mencari kata-kata.

"Assalamu'alaikum semuaa"

Semua orang akhirnya berkumpul di depan dan kanan kiri panggung. Senang, setelah hampir satu jam akhirnya Lisa membuka mulut untuk berbicara.

"Pertama, saya ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberika kita nikmat sehat sehingga kita dapat bertemu di hari yang cerah ini......"

Nah, intinya begitu lah ya. Saya nggak pandai bikin pidato. Intinya, Lisa itu menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua teman-teman yang telah memberikan dukungan terhadapnya.

"Semoga saya bisa mengemban amanat ini dengan sebaik-baiknya. Terimakasih, wassalamu'alaikum wr.wb"

Setelahnya, terdengar gemuruh tepuk tangan dari semua murid dan jajaran staf. Lisa menghela nafas lega dan berjalan turun dari panggung.

Tangannya basah karena terlalu tegang memegang mic.

"Lis... gue ga nyangka lo bisa menang" Mika berteriak senang.

"Gegara lo sih" Lisa sewot.

Mika nyengir, "iya maapin.. sebagai ucapan maaf, gue traktir deh. Sama minumnya sekalian"

Lisa langsung melek dan tersenyum, "ayok lah. Gue laper"

Mereka pun berjalan menuju kantin. Dengan gaya biasa, Lisa berjalan seolah tak terjadi apa-apa. Ia juga menundukkan kepala jika ada kakak kelas.

Semoga saja apa yang ia ucapkan tadi bisa ia jalankan dengan baik dan benar.

***

Hoiii.... ini cerita saya!!! Muehe... bingung pasti ya ?
Ketos kok cewek ? Ho.oh, karena siapa saja bisa jadi pemimpin lohh....

Cewek juga bisa kok mimpin organisasi. Nggak cuma cowok aja.

Jadi, jangan anggap remeh perempuan!

The Bad KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang