TEKNIK NARASI [2]

102 8 0
                                    

Mari kita renungkan mengapa semua ini penting. Apa pengaruhnya semua ini? Tentu saja siapa dan bagaimana cerita itu disampaikan sangat penting artinya. Pernyataan bahwa keadaan ekonomi kita tidak akan membaik dalam dua tahun mendatang tentu akan mempunyai dampak yang berbeda terhadap kita bila ia disampaikan oleh seorang oposan. Lamaran pernikahan yang secara langsung dengan ucapan yang penuh emosi akan memiliki kesan yang lebih mendalam dibandingkan bila ia disampaikan melalui bahasa tulis dalam sebuah surat. Sumber dan medium memengaruhi seleksi, otoritas, dan sikap terhadap apa yang diceritakan di dalam narasi. Dengan demikian, efeknya terhadap pembaca atau pendengar. Hal yang sama berlaku juga pada novel: narator yang berbeda, medium narasi yang berbeda mengubah cerita. mereka memengaruhi tidak saja bagaimana kita diceritai, tetapi juga apa yang diceritakan, dan sikap kita terhadap apa yang tengah diceritakan.

Mari kita kaji kembali isu pilihan narasi terlebih dahulu melihat pentingnya keputusan-keputusan yang diambil oleh novelis. Banyak kritikus menganggap bermanfaat bisa dibuat perbedaan antara narator yang "handal" dengan narator yang "tak handal". Kita bisa mengatakan bahwa beberapa perspektif narasi lebih berhubungan dengan pengarangnya, sedangkan beberapa yang lain tidak sama sekali.

Secara umum dapat kita katakan bahwa penuturan yang tunggal, konsisten, dan tak berkarakter cenderung lebih dihubungkan dengan pengarangnya. Ini berbeda dengan penuturan yang melibatkan banyak narator dan/ naratornya yang berkepribadian. Sekalipun demikian, pada kedua kasus itu semuanya bergantung pula pada sikap yang diungkapkan dalam narasinya. Sebagai contoh, lebih mungkin bagi kita untuk meyakinkan bahwa pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh narator yang unpersonified pada suatu novel adalah pendapat novelis itu sendiri, ketimbang pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh narator yang personified.

Komentar cerita dari pembaca adalah puncak dari proses yang membuat pembaca terbawa hanyut ke dalam komplisitas dengan naratornya. Komentar narator yang instrusif dan menyebalkan bisa membuat pembaca merasa diputusan dari rangkaian alur hubungan emosi yang sedang berlangsung saat itu. sebaliknya, komentar narator yang walapun intrusif, tetapi kalau dilakukan dengan baik tidak akan menyebabkan terputusnya irama dan perspektif yang telah terbangun, yang dengan demikian tidak akan menganggu pembacanya.

Narator, bila dipersonifikasikan, bisa memiliki hubungan yang sangat beragam dengan tindakan dan peristiwa yang digambarkan dalam novel. Dia bisa menjadi narator intradiegetik atau naratir ekstradiegetik. Narator intradiegetik adalah seorang pelaku yang ikut bermain secara penuh di dalam cerita. sementara, narator ekstradiegetik adalah seorang pengamat peristiwa di mana dia secara pribadi tidak terlibat, ia hanya sebagai narator yang bercerita, tetapi tidak memberikan indikasi keterlibatan atau hubungan dengan cerita.

Selain itu, harus kita catat di sini bahwa sebuah cerita bisa bersifat rekolektif atau dramatik. Tentu saja, setiap cerita melibatkan elemen rekoleksi: decritai sebuah kisah berarti diberi tahu tentang sesuatu yang telah terjadi, sesuatu yang sedang diingat, diceritakan kembali. Akan tetapi, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, beberapa cara bercerita bisa memiliki efek dramatis, yaitu kesan seolah peristiwa itu berlangsung saat ini.

Dari pembicaraan kita sejauh ini kita dapat membuat ringkasannya dalam bentuk pertanyaan: "Apa yang diketahui oleh narator?" Kritikus sastra biasanya menggunakan istilah sudut pandang (POV/point of view) untuk merujuk kepada masalah ini. Kelemahan dari instilah ini adalah sebagian kritikus menggunakan istilah ini dengan maksud yang agak sedikit berbeda. Ada yang memaknainya sebagai "hubungan naratir dengan kisah yang diceritakan", ada pula yang mengartikan sebagai "sikappenulis terhadap karyanya". Hal ini tentunya harus kita dekati secara hati-hati. Sekalipun demikian, kita juga harus ingat bahwa seseorang pengarang akan mengungkapkan sikapnya terhadap karyanya dengan cara memilih perspektif narasi tertentu.


Nb: Silakan tinggalkan komentar jika ingin bertanya dan vote jika bermanfaat.

MENGANALISIS NOVEL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang