LATAR ATAU SETTING

153 3 0
                                    

Istilah ini berkaitan dengan elemen-elemen yang memberikan kesan abstrak tentang lingkungan, baik tempat maupun waktu, di mana para tokoh menjalankan perannya. Latar ini biasanya diwujudkan dengan menciptakan kondisi-kondisi yang melengkapi cerita. Baik dalam dimensi waktu maupun tempatnya, suatu latar bisa diciptakan dari tempat dan waktu imajiner ataupun faktual. Dan yang paling menentukan bagi keberhasilan suatu latar, selain deskripsinya adalah bagaiamana novelis memadukan tokoh-tokohnya dengan latar di mana mereka melakukan perannya.

Saat ini, "latar" merupakan istilah yang oleh banyak kritikus sastra mulai dirasakan tidak pas. Alasannya, karena istilah itu merujuk pada hubungan yang agak terlalu sederhana: antara tokoh dan perilaku di satu pihak dengan konteks di mana hubungan itu berlangsung di pihak lain. Antara tokoh dan perilaku dengan konteks tempat dan waktunya seakan merupakan sesuatu yang bisa dipisah-pisahkan.

Kita memerlukan suatu istilah yang dapat melingkup konsep konteks tempat dan waktu berlangsungnya kejadian dalam novel dan ini tidak hanya mengacu pada latar geografisnya saja, tetapi juga faktor sejarah dan sosialnya. Dalam hal ini kita perlu membedakan antara latar realistik dan latar konvensional. Rumah-rumah pinggiran kota dalam kisah-kisah detektif klasik adalah contoh latar konvensional; penulis tidak tertarik dengan kekhasan rumah semacam itu dengan lingkungannya, ia disediakan lebih sebagai latar yang akrab di mana seperangkat kejadian konvensional dapat diungkapkan.

Kadang-kadang pemilihan latar yang cocok akan membantu pengarang menghindari sesuatu yang tidak ia sukai atau akrabi.

Perlu pula dicatat bahwa latar bisa dijadikan faktor penting dalam penciptaan mood atau lingkungan moral. Perhatian di sini bahwa mood di sini digunakan dalam artian biasa, yaitu suasana batin, dan tidak digunakan dalam artian teknis sebagaimana digariskan dalam pembahasan tentang teknik penceritaan. Untuk menghindari kemungkinan kekeliruan kita lebih baik menggunakan istilah mode pembahasan yang melibatkan teknik narasi (pembahasan sebelumnya).

Dalam konteks ini ada perbedaan antara "mood" dengan "nada" (tone) karena istilah yang kedua ini melibatkan sikap cerita terhadap apa yang tengah diceritakan atau digambarkan. Latar tertentu bisa membantu menciptakan mood tertentu dalam cerita, tetapi untuk menciptakan nada perlu penanganan cerita secara khusus.

MENGANALISIS NOVEL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang