hujan deras

2.6K 140 1
                                    

Selamat membaca teman-teman:)

✨✨✨

Jam pulang sekolah tiba, siswa siswa berhamburan keluar sekolah untuk menuju rumah nya masing masing.

"Ayo kita pulang" ajak Rose yang jalan lebih dulu meninggalkan kelas dan 3 sahabat nya yang masih memasukkan buku.

"Aku ingin ketoilet sebentar, aku akan menyusul kalian diparkiran mobil sekolah" izin Jisoo dan berjalan keluar kelas.

"Jisoo!" Panggil Lisa "diluar sedang hujan deras kau akan basah saat menuju parkiran mobil jika tidak memakai payung! Gunakan payung ku, aku sudah tau bahwa hari ini akan hujan" lanjut Lisa menatap Jisoo sebentar

"Kau akan memakai apa nanti?" Jisoo pun menatap balik Lisa yang sedang menutup tas nya "Jennie akan pulang bersama kai dan aku akan menggunakan payung milik Jennie! Yaudah Aku dan Jennie duluan ya, aku dan Rose akan menunggu mu di parkiran mobil" Lisa dan Jennie jalan lebih dulu dan Jisoo berjalan meninggalkan kelas untuk menuju ketoilet.

👑👑

Serrrrr

Bunyi suara keran yang dipakai Jisoo untuk menyuci tangan nya setelah habis dari WC.

"Darah mu sangat wangi tuan putri" bisik seorang laki-laki ditelinga Jisoo.

Jisoo menatap wajahnya di cermin "siapa itu?!" Tanya Jisoo ketakutan karena Jisoo sendirian didalam kamar mandi "ahh mungkin perasaan ku saja" Jisoo mematikan keran air dan mengambil tisyu yang berada tak jauh dengan nya.

Deppp

Lampu didalam toulet redup tiba-tiba dan menyala lagi, itu membuat Jisoo semakin ketakutan dan langsung mengambil tas dan payung yang berada disampingnya.

Jisoo lari tergesa-gesa keluar dari toilet "hantuuuuuu!!" Teriak Jisoo sambil berlari kencang meninggalkan toilet.

Bughhh

Jisoo menubruk orang dan membuat Jisoo jatuh kelantai "awww"

"Kau tidak apa-apa?" Tangan orang itu ingin meraih tangan Jisoo. Jisoo menatap orang itu sebentar lalu meraih tangan orang itu.

"Ahh terimakasih Seokjin" ucap Jisoo sambil merapikan seragamnya.

Seokjin menatap lembut perempuan yang memiliki nama Jisoo itu "kenapa kau berlari?" Tanya Seokjin, dan Jisoo langsung menatap Seokjin.

"Di to-toilet wanita ada hantu! Dia bilang darah mu sangat wangi tuan putri, aku kaget dengan kata-kata yang tiba tiba berbisik di telingaku" jelas Jisoo kepada Seokjin dengan tatapan Jisoo yang sangat takut.

"Ini pasti ulah Jimin" ucap kecil Seokjin tapi itu bisa didengar oleh Jisoo "Jimin? Teman mu itu? Tapi kenapa dia berada di toilet wanita dan berbisik seperti itu padaku?"

"Lupakan! Kau tidak pulang?, apakah kau ingin kuantarkan? Diluar hujan sangat deras kau bisa saja sakit jika terkena hujan" tawar Seokjin dengan senyum lembutnya yang menghilangkan ketakutan Jisoo.

"Ahh tidak, terimakasih" balas Jisoo dengan senyuman miliknya.

"Teman ku sudah menunggu di parkiran mobil sekolah, aku duluan ya" Jisoo meninggalkan Seokjin yang masih menatap nya, Seokjin berbalik dan melihat kepergian Jisoo yang perlahan menghilang dari matanya "dia sangat lucu"

"Seokjin sangat mirip dengan dia! Yang sangat akuu rindukan!" Ucap dalam hati Jisoo dan pergi meninggalkan Seokjin.

"Siapa yang sangat lucu?" Jimin datang dengan tiba-tiba mengagetkan Seokjin yang masih menatap kepergian Jisoo walau Jisoo sudah tidak terlihat oleh Seokjin tapi Seokjin masih merasakan harum akan darah Jisoo.

"Kau mengagetkan ku!!!" Seokjin beralih menatap Jimin tajam.

"Siapa yang kau anggap lucu?" Tanya Jimin pada Seokjin tapi Seokjin tidak menanggapi Jimin dan malah meninggalkan Jimin yang masih mematung ditempat menatap Seokjin kesal.

"Siapa yang kau anggap lucuu, Seokjin!!" Jimin sudah kehabisan kesabaran akan keinginan untuk tau hal yang Seokjin sembunyikan.

Seokjin berhenti berjalan dan membalikkan badannya menatap Jimin yang menatap nya kesal "kau ingin tau saja urusan orang lain! Dan ya! Jangan mengganggu Jisoo seperti itu lagi!" Seokjin tersenyum kaku kepada Jimin lalu membalikkan badannya lagi untuk lanjut berjalan meninggalkan Jimin.

Muka Jimin berubah saat dia mendengar kata "jangan mengganggu Jisoo seperti itu lagi!"

"Apakah dia tau apa yang kulakukan tadi?, Ahh itu kan hanya bercanda sedikit! Tapi dari mana dia tau? Ahh sekarang aku tau Seokjin memuji Jisoo dengan kata lucuu dan juga aku mencium aroma darah Jisoo disini"

"Kau tidak mau pulang Jimin?!!!!" Teriak Seokjin dari kejauhan.

Jimin yang asik dengan pemikiran nya pun terkejut dengan panggilan keras Seokjin "yakk!! Tunggu aku!!" lalu Jimin melesat pergi menyusul Seokjin.

💎💎💎

Jisoo menghampiri Rose, dan Lisa ya g sedang meneduh dekat parkiran mobil. Lisa dan Rose terlihat sangat kesal menunggu Jisoo yang sangat lama.

Jisoo pun menghampiri Rose dan Lisa yang tengah meneduh "Lis, Ros, sorry ya lama soalnya ada kemacetan sedikit tadi dijalan menunju kesini"

"Dari mana aja si? Lama banget!" Omel Rose sambil menatap Jisoo tajam "maaf yaa" Jisoo merekah kan senyum manisnya.

"Yaudah ayoo! Aku udah laper nih!" Lisa mengalihkan pembicaraan dingin mereka.

Dan akhirnya pun mereka masuk kedalam mobil dan melesat keluar dari halaman sekolah untuk menuju kerumah.

Mobil yang mereka pakai adalah mobilnya Rose jadi setiap berangkat atau pulang sekolah mereka selalu diantar dan dijemput Rose kerumah masing-masing.

Walau Rose memiliki sikap yang sangat cuek tapi hati nya sangat lembut dan peduli, Rose juga sangat sayang dengan sahabat-sahabatnya karena mereka yang selalu ada disaat Rose dalam masalah apapun.

"Kita sampai dirumah mu Tuan Putri Jisoo" ucap Rose yang memberhentikan mobilnya didepan rumah Jisoo "ahh iya, terimakasih Rose, besok akan ku traktir kalian pizza agar Rose tidak marah lagi dengan ku" senyum Jisoo merekah dan melihat kedua sahabatnya secara bergantian.

"Baiklah, aku terima!" Rose menatap Jisoo kesamping dan tersenyum ke arah Jisoo.

"Yeahh!! Besok makan pizza" ucap Lisa kesenangan.

Jisoo membuka pintu mobil dan membuka payung milik Lisa "aku duluan ya, dan Lisa aku akan mengembalikkan payung mu besok" ucap Jisoo dan keluar dari mobil "oke!" Balas Lisa dengan senyuman nya.

Jisoo pun melihat kepergian mobil Rose dan tersenyum "aku beruntung memiliki sahabat seperti kalian" Jisoo pun membuka gerbang rumah nya dan masuk kedalam rumah.

"Hari yang sangat melelahkan"

SEVEN VAMPIRESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang