terseyum

1.9K 115 3
                                    

"Cepat kembali"

Jisoo terduduk ditaman bunga tersebut sambil terseyum dan sesekali menatap bunga-bunga yang sedang menari bersama mengikuti angin.

"Nihh minuman nya" Seokjin menghampiri Jisoo dan memberi minuman yang di beli tadi.

Jisoo menengok dan melihat Seokjin sudah menyodorkan minuman yang Seokjin belikan untuk Jisoo.

"Ahh terimakasi" Jisoo menatap wajah Seokjin dan tersenyum kepadanya.

Seokjin duduk disamping Jisoo yang sedang menenggak minumannya lalu Seokjin menatap Jisoo dengan tatapan yang tidak bisa ditebak.

Jisoo sadar bahwa dirinya sedang ditatap oleh Seokjin lalu Jisoo menutup botol yang ia minum tadi "jangan menatap ku seperti itu" Jisoo membuka suaranya tanpa melihat Seokjin.

"Ah iya, maaf" sadar Seokjin lalu beralih menatap kedepan dan melihat bunga-bunga indah.

Jisoo dan Seokjin tidak membuka suara lagi saat itu, mereka tengah fokus dengan pikiran mereka masing masing.

"Seokjin, maaf ya" ucap Jisoo

"Untuk?" tanya Seokjin lalu menatap Jisoo yang tengah menatapnya

"Maaf, tadi aku tiba-tiba memelukmu" ucap Jisoo dan menundukkan kepalanya menatap sepatu nya.

"Tidak apa-apa" jawab Seokjin cepat

Tidak ada suara lagi dari Jisoo, gadis itu hanya menunduk.

"Aku ingin pulang" Jisoo langsung berdiri dan meninggalkan Seokjin tanpa menatap Seokjin.

Seokjin menatap kepergian Jisoo yang kini menjauh darinya.

"Kenapa jantung ini berdegup cepat?!" gumam Seokjin

👑👑👑

Jisoo turun dari taxi dan menuju ke gerbang rumah nya, Jisoo masuk kedalam rumah nya yang sudah ada mobil orang tuanya yang terparkir dihalaman rumahnya.

"Bunda? Ayah?" ucap Jisoo yang melihat mobil orang tuanya lalu berlari masuk kedalam rumahnya.

Jisoo sangat senang, tidak biasanya orang tuanya pulang siang. Orang tuanya tidak selalu pulang malam atau tak pernah pulang, Jisoo pun sangat jarang menghabiskan waktu dengan orang tuanya jangankan mengabiskan waktu bertemu pun jarang.

"Ayahhhh!!? Bundaa!!? Kalian pulang? Kalian dimana?" teriak Jisoo saat dia sudah tiba diruangan tengah

Jisoo tak menemukan keberadaan orang tuanya.

"Ayahhh!!? Kau dimana? Aku merindukanmu, bunda?!! Aku juga merindukan mu" air mata Jisoo turun saat tidak ada siapapun di dalam rumahnya.

"Kau mencari orang tua mu?" suara seseorang turun dari tangga dan ingin menghamipiri Jisoo.

Jisoo menengok ke arah suara tersebut dan Jisoo mendapatkan seseorang pria yang berdiri tegak dengan wajah pucat menatap Jisoo dengan mata merahnya.

Jisoo membulatkan kedua matanya "ayah? Apa yang terjadi? Kenapa kulit mu sangat pucat? Dimana bun—"

"Pergilah! Aku bukan lagi ayah mu! Dan bunda mu? Kau tak memiliki bunda lagi! Dia sudah menjadi seperti ku, aku tidak mau putriku menjadi seperti ku!"

"Siapa kau!!" Jisoo memudurkan langkah nya yang melihat taring keluar dari mulut ayah nya

"Dimana ayah dan bunda ku!!!" teriak Jisoo yang kini telah terjatuh dilantai.

"Cepatttt pergiiiii!!!!!" teriak pria itu yang semakin mendekati Jisoo.

"Aaaaaaaaaaa!!!!!" teriak Jisoo sambil menutup kedua matanya saat pria itu sudah memegang tangan Jisoo erat.

Bughhhhh

Pria itu terpental jauh saat ada seseorang memukul bagian perutnya sebelum pria itu mengigit Jisoo.

Jisoo membuka matanya saat mendengar suara benturan keras, dan beralih menatap orang yang tengah berdiri di hadapannya.

"Seokjin!"

Seokjin menatap Jisoo dan membantu Jisoo berdiri "kau baik-baik saja?" tanya Seokjin yang wajah nya berubah dengan raut kekhawatiran.

"Aku baik-baik saja" Jisoo meraih tangan Seokjin dan berdiri.

"Ayahhhh!!!!" teriak Jisoo saat ayah nya kesakitan akibat benturan keras.

Jisoo ingin menghampiri ayahnya dan menolongnya, tapi Seokjin mengentikan nya "aku mohon jangan kesana!" Seokjin menatap Jisoo dengan harapan.

"Dia ayah ku! Aku harus menolongnya Seokjin!" Jisoo masih menatap ayahnya yang sangat kesakitan

"Dia bukan lagi ayah mu! Dia sudah berubah" Seokjin memegang bahu Jisoo agar Jisoo menatap mata Seokjin.

"Apa maksud mu? Lalu dia siapa? Dimana ayah ku?!" air mata Jisoo mulai deras membasahi pipinya, harapan Jisoo pupus, Jisoo pikir hari ini adalah hari bahagia, hari menghabiskan waktu dengan orang tuanya tapi nyata nya tidak.

"Dia adalah vampire!"

SEVEN VAMPIRESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang