1) Bow to me! [Kageyama x Reader]

202 12 1
                                    

Kageyama's Point of View

Asal kau tahu, aku frustasi betul saat kalah melawan Seijoh.

Kau tahu rasanya berjuang capek capek, kena toss bola, jatuh bangun, lalu kalah oleh tim yang ber-setter (mantan) kakak kelasmu yang mukanya menyebalkan? Kurasa kau tak perlu tahu. Cukup aku yang mengalaminya.

Dan pagi hari ini sudah cukup buruk.
Aku mendecih, menuju vending machine dekat gedung olahraga. Mataku meneliti seluruh minuman yang ada disana.

Tunggu.
ENGGAK ADA SUSU!-

"Heee... Kageyama!" gadis entah darimana ini asyik bersandar di dinding dekat vending machine. Tangannya menggenggan sekotak minuman susu yang kuincar, dan sialnya itu yang terakhir di mesin tersebut.

Oh, aku mengenalnya. Ia sekelas denganku, anggota klub voli putri. (Lastname) (Firstname).

"Apa kau latihan lagi hari ini? Yachi bilang kalian sangat sibuk. Wooaah, aku harap klub voliku juga sesibuk kalian, fufufu~" (y/n) tersenyum.

Astaga, aku ingin kabur dari sini membawa minuman susu itu. Akan tetapi meminta sesuatu dari (y/n) perlu energi ekstra. Yamaguchi pernah meminta melemparkan balik bola voli yang kabur, dan (y/n) memaksanya mengejarnya. Yamaguchi akhirnya kembali dengan nafas ngos-ngosan.

Keheningan menyelimuti kami berdua.

"Kageyama-kun, aku tahu tujuanmu kesini. Untuk ini, kan?" (y/n) mengangkat minuman itu setinggi bahuku. Aku menggeleng patah. Enak saja. Aku tidak perlu dibantu perempuan.

Gelak tawa terdengar dari bibir mungil (y/n). "Hahaha, kau benar benar seorang tsundere! Setter jenius Karasuno seorang tsuuun-deee-reeee!~"

"Urusai, boke!" kali ini langkah kakiku benar benar menjauhinya.

(Y/n) berlari secepat Hinata, mendahuluiku. Membuka tangannya lebar lebar, menghadang diriku.

Wajah (y/n) terlihat teduh, matanya memancarkan kilau matahari pagi. Ia seorang setter juga. Namun tak kusangka, ia bisa tanpil menawa—

H-hah?
Aku merutuki diriku. Berhenti memikirkan (y/n), Tobio.

"Kageyama-kun, berlutut."
"..untuk apa, hah?"
"Lakukan saja, aho!" (Y/n) mulai menyeru.
"Tidak mau."

(y/n) mengacak rambutnya kesal. "Cih, aku akan berteriak kau mencuri tasku kalau kau tidak mau berlutut, Tobio!"

...(y/n) barusan memanggil nama depanku?

Tidak ada pilihan lain. Gadis ini sangat keras kepala. Aku perlahan berlutut sembari berdoa pada Tuhan agar Hinata tidak memergokiku dan menertawakanku.

"Baik. Sekarang, apa maumu?" tanyaku tegas.

Senyum (y/n) merekah. "Ulangi perkataanku, Tobio. Sekali saja. Setelah ini aku tidak akan mengganggumu lagi."

Hmph. Aku mengangguk mengiyakan.

"(Firstname) (Lastname)," mulainya.
"(Firstname) (Lastname),"
"Adalah..."
"-adalah.."

"—seorang pecinta Kageyama Tobio!"

"HAAAAH?" wajahku memerah. Hei hei tunggu, mengapa aku yang malu? Bukankah (y/n) yang mengungkapkannya?"

"Maafkan aku, Tobio. Aku tahu perasaanku tak akan terbalas. Aku menyukaimu sejak kau dan aku masih di Kitagawa Daiichi, kelas tiga. Kau jauh berbeda denganku, aku yang tidak bisa apa apa. Aku mohon jangan terganggu dengan yang tadi, Tobio—"

"Kata siapa perasaanmu tak terbalaskan, boke?" aku menyentil pelan dahi perempuan di depanku yang begitu polos dan jujur. (Y/n) meringis, menunduk.

"Bahkan aku menyukaimu sejak aku kelas dua!" suaraku terdengar cukup keras. (Y/n) terdiam, mencerna kata kataku.

(Y/n) menatap wajah seriusku yang sialnya sedikit memerah. Wajah gadis didepanku memerah bak kepiting rebus. "EEEH? T-Tapi—"

"Sekarang perasaanmu terbalaskan. Kau puas, (Firstname)?"

(Y/n) benar benar speechless. Ia tak sanggup berkata. Ia menutupi kedua wajahnya dengan telapak tangan.  Aku menyibak anak rambut (Y/n), mencium dahinya pelan.

"Aku mencintaimu juga, (Firstname). "

Ckrek!

"Hohoho, nice pict, Tsukki!" Daichi terkekeh, bersama Tsukishima yang dengan santainya telah memotretku dan (y/n) diam-diam.

"Kau bikin iri saja, Kageyama! Bahkan aku yang tahun kedua belum punya pacar! Ka-no-jooo!" Tanaka merengut kesal.

"Oooi, Bakageyama!" Hinata menyeringai. "Ternyata kau yang tahunya cuma melempar bola bisa merebut hati perempuan juga!"

"(Y/n)-san mau pingsan tuh, Kageyama!" Yamaguchi mengingatkan.

Aku menoleh kaget.

Astaga, aku benar benar akan jadi ledekan klub selama sebulan.

Fin

Uhh- pendek? Iya maaf, ide cuma segitu.
Kalau mau request, silakan!
Tinggal komen mau chara apa dan story yang kayak gimana.

Heheheheheeheheh
Keep support, kay?





Nath's Absurd Fanfictions!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang