3) New Neighbor [Tsukishima x Reader]

79 8 0
                                    

(y/n)'s pov

Aku menggigit pensil dengan frustasi.

Aku baru pindah rumah ke daerah sini duabelas jam lalu, dan sedang belajar bahasa jepang dan bahasa inggris dalam satu waktu. Ayolah, dua minggu lagi ujian! Aku harus mempersiapkan yang terbaik kalau tidak mau diketawain sekeluarga!

Hanya itu motivasiku untuk belajar. Tidakdiketawaintidakdiketawaintidakdiketawain.... Kata kata itu terus menjadi pemacuku menulis deretan bahasa inggris berikutnya.

HUAAAAA!
CUKUP, KEPALAKU MAU MELEDAK RASANYA!

Ibu membuka pintu. Tersenyum menjengkelkan,berusaha membuatku kesal. "Ohoho, rupanya anak ibu bisa tahan tiga jam penuh bersama buku, ya~"

Aku menatap Ibu malas. "Duh bu, kalau mau nyindir jangan sekarang... (Firstname) sedang hilang motivasi.."

"Yasudah, jeda sedikit otakmu belajar. Ibu yakin kalau kamu tetap belajar satu jam lagi kamu akan seperti orang linglung, apalagi kita baru pindahan. Nih, antarkan ke kediaman keluarga Tsukishima di belakang, ya!"

Ibu menyerahkan sekotak kue strawberry shortcake, aku menerimanya heran. "T-tapi bu, mereka tidak mengenalku dan aku tidak mengenal mereka!"

"Karena itu," Ibu menarik tanganku keluar kamar. "Kamu harus mengenal mereka sebagai tetangga baru, (Firstname)!"

Alamak.
Aku yakin aku akan seperti anak hilang.

"Ja, kaa-san... Ittekimasu."
"Hmm."

Ibu duduk santai memindahkan beberapa barang dari dus. Jemarinya bergerak lihai, memisahkan bajunya dengan sedikit baju anaknya.

Mendadak Ibu menyadari sesuatu.

Baju (Firstname) terbalik, ya?

***

Ini dia,
Keluarga Tsukishima.

Aku sempat memerhatikan salah satu anggota keluarga mereka yang laki-laki sedang latihan voli di halaman saat pertama kali datang. Wajahnya baik, sih.. Namun kan aku tidak tahu di dalam anda orang baik lagi atau tidak.

Dan aku masih mematung bodoh didepan penanda rumah Tsukishima itu. Eh, uh... Pencet bel, ya? Atau masuk saja, beri salam? Duh, bagaimana ya..

"Apa yang kau lakukan?" suara dingin mengagetkanku dari belakang. Aku menoleh dengan cepat, membuang muka, malu. Genggaman tanganku pada kotak strawberry shortcake menguat.

"I-ini, aku mau ka—"
"Lebih sopan di dalam, tahu," lelaki berkacamata itu menarikku asal ke rumah. "Ada tamu, lho!"

MALU BANGET WOY-

Apalagi dalam sejarah aku tidak pernah ditarik ke rumah sama seorang cowok, cowok!

"Siapa, Kei?" lelaki yang kemarin berlatih voli di halaman keluar dari kamar. "Ooh, tetangga baru yang kemarin memerhatikanku latihan, kan? Aku Akiteru. Adikku Kei."

"M-maaf memperhatikanmu tanpa izin, Akiteru-san. Aku senang melihat orang lain latihan voli..."

"Oh? Kau bermain juga?" Akiteru antusias.
"Mhm, aku spiker andalan di Niiyama.."

Nath's Absurd Fanfictions!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang