Bolehkah aku menjadi angin? Mengudara, tak kasat mata, namun tetap selalu bersamamu...
❤ ❤ ❤
Kak Ando menarik tangan gue, dan kita menuju parkiran, banyak orang yang ngeliat gue sama kak Ando, duh gue tu malu sebenarnya ntar pada mikir yang kagak kagak lagi. Melihat banyak yang menatap kayaknya kak Ando juga malu, jadi perlahan pegangan tangannya ke gue mulai mengendor.
"Apa perlu kamu saya tarik tarik supaya mau ikut saya beli properti buat pensi sekolah?" tanya dia dingin, heh? Apaan nih? Dia ngomong gitu nada sedikit keras, oh ngerti gue nih, biar pada gak ada yang rumorin lagi.
"I--iya kak Ando maaff" kata gue juga sedikit kencang suaranya, biar semua bisa denger, lalu semua yang ngeliatin gue sama kak Ando berhenti melihat.
Lalu kita masuk ke dalam mobil, di perjalanan kak Ando cuma diem aja, ya gue juga ikut diem, mau ribut ntar di omelin lagi kayak tadi, belum lagi di ancem, huuhhh lebih baik diem mah.
Tiba tiba hpnya kak Ando bunyi, lalu dia mengangkat pake tangan kiri dan tangan kanannya menyetir.
"Halo nek?"
"....."
"Ini lagi sama Ando"
"....."
Lalu kak Ando nyerahin hpnya ke gue, dan gue natap dia bingung. "Nenek mau ngomong sama lo" jawab dia datar, duh gue kok nervous ya? Hmm, lalu gue ngambil hpnya kak Ando.
"Ha--halo Nek.."
"Kamu Mikha ya"
"Iya Nek..."
"Aduuhhh lembutnya suara calon istrinya Ando" leh besar nih kepala gue hahaha.
"Hehe makasi Nek"
"Kesini lah kapan kapan yah, nenek mau liat muka kamu, soalnya nanti pas nikahan nenek ngga bisa ke sana"
"Iya nek nanti aku bilang ke Andonya ya"
"Iya udah, nenek tutup ya, salam buat Ando sama mama kamu ya"
"Iya Nek"
Bip.
Gue pun ngasih hp ke kak Ando.
"Nenek bilang kita disuruh kesana kapan kapan" jelas gue dan kak Ando ngangguk aja.
Kita sampai di butik tempat buat nyoba baju pernikahan, ternyata disana udah ada Mama, sama ortunya kak Ando, gue ngeliat mama tersenyum penuh arti gitu, hmm apaan nih mama, perasaan gue jadi gak enak.
"Kok lama sih?" tanya Mama Arumi sambil ngelus rambut gue.
"Kita ada rapat Osis dulu tadi" jawab kak Ando dan gue langsung ngangguk menyetujui.
"Loh Mikha juga ikut Osis?" tanya Papanya kak Ando
*author lupa nama papanya siapa hehehe.
"Iya pa" jawab kal Ando lagi. Elah kak Ando yang di tanya gue dia mulu yang jawab, heran gue.
"Ayo ini di coba bajunya, Mama udah milih, tapi kalo nak Ando mau pilihin buat Mikha juga gapapa" kata Mama gue, lah mama apaan sih, si dingin ini milih gaun? Fashionnya kalah kali...
"Ma Mikha kan bisa milih sendiri" keluh gue.
"Kalo kamu milih sendiri ntar gak sesuai, jadi biar Ando aja yang milih" jawab mama, ih mama nyebelin.
Gue pun masuk ke satu ruangan tempat milih gaun, sama kak Ando juga, contoh gaunnya bagus bagus coy.. Gue juga ikutan milih.
"Kak warna pink nih bagus" ucap gue dan kak Ando ngegeleng, ihhh apaan sih kan pink unyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love-Brandon Salim
De TodoAndo Prakasa adalah Ketua Osis yang sangat dingin, ketus, dan jutek, dia juga tidak ramah bertemu dengan Mikha Annasia, gadis yang ceria, cerewet, yang menjadi sekretarisnya, dan tanpa mereka ketahui bahwa ternyata mereka di jodohkan oleh kedua ora...
