34❤️

326 11 0
                                    


Selamat malam Minggu para jomblowers semua ahahahhaa *ketawa jahat, gimana kabar kalean? Semoga baik yahh, okey deh kali ini up lagi ya, ingat jangan lupa apa?!??? Bintang di pojok kiri bawah yaa... Aku udah berbaik hati loh mau up kali ini, so enjoyyyyyyy ....















Disaat aku jatuh cinta, dan mulai menyayangimu. Kau malah menghancurkan semua itu, kau malah pergi dan menyisakan luka yang akan membekas lama...
Terimakasih.
-Mikha Annasia

✨✨✨

Gue melihat kak Ando menggenggam tangan perempuan itu, hati gue panas, entah siapa perempuan itu, kenapa kak Ando pegang tangan dia? Biasanya kak Ando gak begitu sama cewek lain, hati gue panas, mau nangis aja rasanya seseorang menepuk pundak gue, Amel. "Gausah peduli kata anak anak ini, dengerin penjelasanya Kak Ando aja" kata Amel, gue udah mau nangis rasanya, lalu gue mendengar sorakan anak anak sekantin, gue menoleh kak Ando menarik tangan cewek cantik itu, mau kemana? Batin gue.. kemana kak Ando?? Dia gak melihat kearah gue, dia fokus menarik tangan perempuan itu, gue mau mengejar, tapi tangan gue di cekal, "biarin Kha.. nanti banyak omongan buruk buat Lo" Fatur, perkataannya menyakitkan tapi demi kebaikan gue. Otak gue masih memikirkan kak Ando dan si cewek itu, siapa sih itu, sekarang kita di kantin, gue gak nafsu makan "makan Mikha, gausah di pikirin, Lo tau kan kak Ando itu kek gimana? Percaya tu cewek mungkin punya utang sama si Ando, atau fans nya Ando" cerocos Angga, "mungkin aja dia itu pembantunya Ando" timpal Amel, mereka tertawa, ngga dengan gue, "udahlah, Lo pada nambah beban si Mikha aja" sahut Fatur. "Tau gak ternyata si cewek itu cinta pertamanya kak Ando" "masa sihh?! Yaampun, katanya yah kalo cinta pertama itu sulit dilupakan"  begitulah perkataan orang titisan iblis sepanjang jalan ke kelas, hati gue makin panas "heh Lo pada bisa diem gak sih?!" Amel membentak anak anak itu, "udahlah Mel." Kata gue lemah, "apaan sih yang kita bilang itu bener, si Mikha kepedean banget sih bakal pacaran sama Kak Ando, gak liat tuh pacarnya Kak Ando" gue menutup mata, sabar Mikha sabar.... "Oh lagi sekali Lo ngomong gitu gue sobek mulut Lo yahh" emosi Amel menaik, gue udah gaada tenaga buat menengahi Amel sama titisan iblis itu, "udahlah. Lo pada gatau cerita sebenernya jadi diem aja" sahut Fatur lalu menarik gue dan Amel serta Angga pergi.

Masuk ke kelas gue berasa populer banget, semua orang ngeliat ke gue, "gausah ngelirik gitu dong temen temen gue emang cantik sama ganteng" kata Angga lalu mereka mengalihkan pandangan, gue duduk lemas, kenapa kak Ando belum kasih tau juga apa maksud semua itu? "Wwhoooaaaaa, gaes liat gaes... Kak Ando sama ceweknya di lapangan!!" Teriak temen kelas gue, ada apa?! Gue pun ikutan melihat, ada kak Ando dan perempuan itu, lalu kak Ando berpelukan sama perempuan itu, semua bersorak, gue pun marah! Siapa yang gak marah kalo pacar kalian, gak! SUAMI bahkan pelukan sama orang lain? Cewek lain?? Gue lari keluar kelas, gue mau nyamperin dia, tapi begitu gue keluar kelas, kak Rangga menahan gue, "lepas kak!!" Gue meronta, kak Rangga menahan gue sekuat tenaga, "kak LEPAS!!" Gue semakin marah, air mata mulai turun, lalu kak Rangga membawa gue, gue terus meronta, entah dibawa kemana, gue gatau, gue nangis, kaki gue lemah, "lepasin kak... Please.." gue terjatuh dan menangis, kak Rangga memeluk gue, jadilah tangisan gue makin keras, kenapa?! Kenapa harus gini? Kak Ando kenapa begitu?? "Kakak bakal kasih tau siapa cewek itu, sekarang jangan nangis ya.." ucap kak Rangga pelan.

Gue di rooftop sama kak Rangga, mata sedikit bengkak, masih sesegukan, kucel abis muka gue, gak peduli lagi, gue sakit hati sama kak Ando, bayangkan sampe sekarang dia kagak kasih tau gue tentang si cewek itu, gue kesel, sakit hati, kecewa, gue ini siapanya dia sih? "Jadi kamu mau tau kan siapa cewek itu?" Tanya kak Rangga, memancing emosi gue semakin naik, ya mau Taulah, pake di tanya segala, gue mengangguk, kak Rangga juga mengangguk, "dia itu.."

BRAAKK.

Gue menoleh ke belakang, pintu rooftop terbuka, disana ada kak Ando, heh. Gue tersenyum miring, ngapain dia kesini? Batin gue, tapi ada perasaan sedikit lega, entah kenapa. "Jangan kotori otaknya Mikha sama ucapan Lo!" Perkataan yang keluar dari mulut kak Ando, gue gak ngerti, apa maksud kak Ando? "Ikut gue." Kata kak Ando menarik gue, gue melepaskan tangan gue, kak Ando menoleh, "jelasin dulu." Ucap gue, raut wajah kak Ando kayak gak ngerti, entah emang gak ngerti beneran apa pura pura bego. "Apanya?" Tanya kak Ando bego beneran. Sumpah minta di bakar hidup hidup si kulkas ini. "Jangan bego deh kak! Please..." Gue emosi. "Ikut dulu" jawab kak Ando, "GAK kak... Jelasin sekarang!" Jawab gue lebih keras lagi, lalu kak Ando menghela nafasnya lalu menoleh ke kak Rangga, "pergi Lo." Ucap kak Ando, kak Rangga pun pergi, gue terduduk lagi, oke gue harus siap sama jawaban kak Ando, "dia temen kakak." Itu yang menjadi jawaban kak Ando, gak lain, temen kah? Tapi kenapa sampai pelukan? Pegangan tangan? Kenapa ada yang bilang itu cinta pertama kak Ando? "Cinta pertama kakak.. dulu." Lanjutnya, ada sakit hati mendengar itu, "kenapa-" "dia tiba tiba meluk kakak." Belum selesai gue berkata udah di potong sama kak Ando, "maaf.." lanjutnya lagi. "Oh ya?!" Tanya gue, jujur gue gak percaya, kak Ando yang biasanya dingin ke cewek kalo di peluk sama "cinta pertamanya" harusnya tetep nolak dong? Itu kan dulu, bukan sekarang, "kenapa kakak gak nolak?! Cinta pertama? Itu kan dulu, kalo kakak emang gak punya rasa lagi sama dia ya gabakal mau dong di peluk sama dia?! Sampe dibiarin lama gitu pelukannya" gue bangkit dari duduk, emosi gue kembali memuncak, gak puas sama jawaban kak Ando.

"Mikha please percaya.. kakak capek.." jawab kak Ando, "kakak pikir kakak aja yang capek? Aku ngga gitu? Aku nunggu tanda tanda kakak nolak si cewek yang meluk kakak, tapi malah gak sama sekali." Jawab gue sedikit keras, emosi. Pasti. "Mikha kakak kaget dia tiba tiba meluk, kakak juga gak sekejam itu, kalo kakak dorong dia nanti dia jatuh-" "udahlah kak! Kalo kakak masih sayang sama dia bilang aja." Gue hendak meninggalkan kak Ando, tapi di tahan, "lepas." Kata gue, "Rangga bilang apa aja?!" Tanya kak Ando sedikit keras, "apasih kak. Gaada" jawab gue seadanya, emang gaada kan?? "Jawab Mikha. Kenapa kamu jadi gini sih?" Kak Ando mulai emosi, "jadi gini gimana sih kak?! Bukannya kakak tuh? Aneh." Jawab gue dan langsung meninggalkan kak Ando, mata gue memanas, mau nangis, kenapa kak Ando beda banget sama kak Ando yang semalem masih genggam tangan gue, dia lebih emosian dan gue merasa asing.






Gimana gimana? Author sampe ikutan kesel ngetiknya hehehe. Jangan lupa bintangnya, love you.
Chan61🔥

First Love-Brandon SalimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang