⭐18

531 20 4
                                    

Akankah kita bisa terus bersama? Akankah kita sama sama bisa mencintai? Atau semua akan berakhir dan kita taakan pernah saling mencintai.





❤ ❤ ❤


Gue mendengar suara orang mengetuk pintu, haduh masa gue yang bukain? Yaudah terpaksa gue bangun dengan jalan gontai, dan membuka pintu, langsung ada wajah wajah anggota Osis dan anggota bobrok disana, gue pun pura pura lelah, dan sakit.

"Yaampun Mikha kamu kalo masih sakit istirahat aja, kita ganggu ya?" tanya Kak Mita, yang langsung membantu gue masuk lagi, "ngga kok kak, ayo masuk yang lain" kata gue sok lemah, haduh mungkin gue bisa dapet juara sebagai aktris dengan akting sakit terbaik sepanjang koridor sekolah, hehehe.

Mereka semua duduk di kursi, sedangkan gue rebahan di sofa, kan biar makin ada feel nya kalo gue sakit, lalu kak Rangga mendekat, dia duduk di pinggiran sofa, lalu tanganya terulur untuk menyentuh kening gue, duh gimana ni? Ntar kalo badan gue gak panas gimana?

Tok tok tok..

Hampir aja punggung tangannya kak Rangga mengenai kening, tapi ada yang ngetok pintu, semua langsung menoleh ke arah pintu, lalu Fatur yang duduk di ujung bangkit dan membuka pintu. "Loh Kak Ando?" kata Fatur dari pintu, lah Ando ngapain? Kan dia juga harus akting.

Ana salah satu anggota Osis bangun dari duduk dan menghampiri Kak Ando sama Fatur, "kak Ando bukannya di Surabaya?" tanya si Ana, kak Ando mengangguk. "Di ralat ternyata cuma dua hari satu malam aja" jawab kak Ando, lalu gue ngelirik dia bawa bungkusan gitu. "Ando, lo tau rumah Omnya Mikha dari siapa?"

Deg! Bego amat si Ando sumpah demi apapun.....





Ando POV

Gue lagi duduk di sofa di kamar Mikha, hp gue bergetar, Line.

Line.

Jenguk Mikha (10)

AdIt :"jenguk Mikha yok"

RanggaS :"kemarin Mamanya bilang Mikha di rumah Omnya"

Mitah :"samperin lah kesana"

AdIt :"iya ngga"

Ando :"Nama grup ini -_-"

aNa :"kak Ando tumben pake emot"

AdIt :"eh lupa gue kan elo di Surabaya, ngapain masuk grup yak"

Mitah :"bego!"

Amel.A :"hay kaka kaka, aku tau dimana tempat omnya mikha"

FaturP :"good Mel!"

RanggaS :"bolelah, share yah"

Amel.A :"di jalan xxxx"

Mitah :"kumpul aja yuk, berangkat barengan"

NaDisa :"yuk"

AnggaRA :"kuylah"

Read.

Gue buru buru ngasih tau Mikha, dan dia langsung menyiapkan segalanya. Kita berangkat, dan sampai di rumah omnya Mikha, lalu gue langsung pergi juga.

Dalam perjalanan gue kepikiran, gimana kalo si Mikha itu salah ngomong? Atau aktingnya ketauan? Kan bisa gagal rencana. Atau gue susul aja?, gue pun pulang untuk ganti baju, dan mampir ke supermarket buat beli buah, dengan cepat gue menuju rumah Omnya Mikha.

Begitu sampai ternyata udah ada mobil dan motor anak anak itu, lalu gue mengetuk pintu.

Fatur yang membuka pintu, dan gue ngeliat Mikha tiduran di sofa, gue juga ngeliat tangan Rangga menggantung gitu mau pegang kening Mikha, huff untung gue dateng tepat waktu, suhu badanya Mikha kan gak panas, gue jadi pura pura kalo perjalanan ke Surabaya di percepat. Dan "Ando, lo tau rumah Omnya Mikha dari siapa?".

Mita tanya begitu ke gue, sial! Darimana ya? EH iya Kan gue udah tau duluan dari mereka.  " kan grup itu" jawab gue datar, lalu Mita mengangguk. "Tumben lo merhatiin grup" sambung Adit, gue acuhkan, lalu gue duduk di samping Rangga yang ada di sofa sama Mikha, Rangga pun bangkit dan duduk di kursi lain.

"Gue bawa buah" kata gue, Mikha sedikit kaget, lalu dia mengangguk dan menoleh ke Amel, dan dengan sigap Amel ngambil buah itu, "biar aku aja kak" kata Amel sopan, dan gue memberikannya. Adit datang mendekati kita berdua. "Kamu masih panas?" tanya Adit lalu tangannya hendak menyentuh kening Mikha, dengan cepat gue duluan menaruh tangan di kening Mikha, bener kan kata gue, suhu badannya Mikha itu gak panas.


"Woahh beneran nih Kak Ando pulang dari Surabaya gara gara di ralat harinya? Atau Kakak pulang karena Mikha sakit?" tanya Ana temennya si Mikha, gue otomatis ngangkat punggung tangan gue dari jidatnya Mikha.



"Gak percaya?" tanya gue dingin, dan si Ana pun langsung diem.

"Ehmmm kakak kakak ini kayaknya pada pulang deh, soalnya kasian Mikha, biar istirahat dulu" kata Elena, dan semua anggota Osis pada mengangguk.




"Yaudah kita pulang dulu ya Mikha.." Mita berkata demikian dan bangkit dari duduknya. "Jaga kesehatan" lanjut si Angga, dan mereka pun keluar. "Kak Ando gak ikutan pulang?" tanya Ana. Kampret emang. "Duluan aja, gue baru dateng, kasih gue duduk dulu" kata gue datar, dan mereka semua mengangguk, lalu meninggalkan rumah Omnya Mikha.






Gue kembali masuk ke dalam rumah. "Wagelaa lo udah nikah sama Kak Ando?"

"Lo bohong soal sakit biar bisa nikah?"

"Gilaa gue kasian sama Kak Ando nikahnya sama elo"


Mereka tertawa terbahak bahak, gue cuma dengerin aja, dan nyelonong masuk, seketika ketawa mereka berhenti. "Oh jadi ini cuma akting ya?" Fatur mendekati gue yang duduk di sofa. Gue ngangguk aja sebagai jawaban. "Biarpun kalian di jodohin, awas aja kalo Kak Ando nyakitin Mikha" ancam Fatur. Cih siapa juga yang mau nyakitin, nyentuh aja kagak rela gue. "Kalo kakak berani buat si onta ini nangis, kita yang bakal maju" kali ini Amel yang bersuara, dan di sertai anggukan temannya yang lain, oke sip gue satu lawan empat orang. "E-eh apaan sih, kak Ando juga gabakal nyakitin gue" Mikha bersuara. "Gapapa, gue terima, lagipula gue gabakal nyakitin lo" jawab gue mantap.






Gue gak punya rasa sama dia gimana mau nyakitin dia? Ya kecuali si Mikha ada rasa sama gue dan dia baper sendiri.
"Yaudah mau sampe kapan disini? Pulang!" seru gue lalu mengambil jaket, dan kunci mobil. Gue berjalan ke kamar buat ambil koper pakaian Mikha, ets.. Gue ngambil kopernya karena gamau nunggu lama, tauan si Mikha lelet.









Sekarang kita udah di rumah gue. Iya Papa beliin rumah ini buat KITA, gue sama Mikha. Ada tiga kamar disini, satu kamar pembantu, satu kamar tamu, dan satu kamar gue, sama Mikha. Tapi berhubung gue gak mau satu kamar sama Mikha, dan demikian juga dengan Mikha, jadi gue tidur di kamar tamu, dan Mikha di kamar lainnya.







Malam ini gue gak bisa tidur, jadi gue memilih untuk ke dapur buat minum. Gue menuruni anak tangga yang gelap, lampunya dimatiin kalo malem, pas mau deket dapur gue denger kaya ada suara gitu, Srekk srekk...






















❤ ❤ ❤

Hellaww..... Gimana?
Hope you like, oya jangan lupa Comment, dan bintangnya ya, fallaw juga akuhh

btw aku seneng banget biarpun beberapa yg komen buat up, itu kek penyemangat aku nulis cerita ini.. tengkyuu..

Chan61♣

First Love-Brandon SalimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang