Pagi ini terjadi kehebohan di SMA Merdeka. Bagaimana tidak, sang primadona juga pangeran sekolah datang bersama. Banyak yang menatap kagum, dan tak sedikit juga yang tak suka.
Jika Marisha menampilkan wajah tegas. Berbeda dengan Aldo yang selalu tebar pesona kepada setiap cewek yang mereka lewati.
Langkah mereka terhenti saat ada tiga perempuan berpenampilan seperti ingin pergi ke kondangan, dengan bedak yang keputihan, juga lipstik merah menyala menghadang langkahnya.
Marisha memutar matanya jengah. Ia lelah menghadapi orang-orang yang menantangnya seperti ini. Mereka pikir bagus ke sekolah datang dengan berpakaian seperti itu?!
"Minggir. Gausah ngalangin jalan." ucap Marisha datar.
Aldo terkejut mendengar ucapan Marisha. Pasalnya, Marisha sangat berbeda jika sudah di sekolah. Dan ingatkan Aldo karena Marisha masih dalam mood yang tidak baik.
"Heh lo gausah sok deh! Bangga amat jadi ketos doang!" bentak perempuang yang paling depan, dan di angguki oleh kedua temannya.
"Oh gitu? Jelas saya bangga. Saya diberi kehormatan untuk menertibkan sekolah dari siswa siswi yang melanggar aturan seperti anda." jawabnya datar.
Aldo terus memperhatikan Marisha, hingga ia tersadar bahwa ia harus membela Marisha.
"Finda, lo bisa pergi ga si? Jadi manusia nyampah amat!" ketus Aldo.
Ya! Yang menghadang jalan mereka adalah Finda dkk. Masih ingat dengan Finda? Mantan Aldo tentu saja.
"Revald sayang kok kamu malah belain dia sih?" rengek Finda sambil bergelendot di tangan Aldo.
"Ini sekolahan nona Finda Alexa. Jika anda tidak ingin saya permalukan disini, tolong pergi dan jangan ganggu saya atau pun Revaldo lagi." tegas Marisha lengkap dengan wajah datar namun tegasnya.
Gila si Markisa keren amat busett! -Batin Aldo.
"Buang aja cabe cabean mah!"
"Iya Sha, pecat aja tuh si cabe!"
"Gila keren banget si Marisha"
"Lagian si Finda sok cantik amat!"
"Ga punya kaca kayaknya"
Suara bisikan-bisikan itupun masih bisa di dengar oleh mereka. Dan disini, Finda kalah. Satu sekolah pun tau bagaimana tegasnya seorang Marisha saat berhadapan dengan orang-orang seperti Finda. Cari sensasi agar tenar.
"Anjing lo semua!" bentak Finda dan membuat orang yang menonton mereka diam.
"Asal lo tau ya, gue itu anak penyumbang dana terbesar disini. Gausah sembarang lo, gue juga bisa mecat lo Marisha!" lanjut Finda dengan nafas memburu.
"Oh ya? Lo bangga berada diposisi ketujuh penyumbang dana terbesar? Gue yang punya sekolah aja gak songong kayak lo tuh" celetuk Aldo dan di hadiahi tawa siswa siswi yang menonton pertengkaran mereka.
"Silahkan aja pecat gue, gue gak peduli." balas Marisha datar lalu pergi menuju ke kelasnya.
Tuh Markisa ngomong apa?Gilaa, dia bisa ngilangin sisi sopannya karena ni cabe. Nyesel gue pernah jadiin ni cabe pacar! -batin Aldo lalu pergi meninggalkan Finda dkk.
"Gila si Finda gatau malu apa ya"
"Hebat banget udah mancing kak Marisha sampe ngomong gue-lo"
"Iya ya, gak malu kayaknya"
"Cabe seribu di kasih nyawa ya gitu dah"
"Hahaha gila banget sumpah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boyfriend
Teen FictionSempurna namun menyebalkan. Satu kalimat yang bisa menggambarkan bagaimana sosoknya. Si kapten tim futsal yang tampan, pintar, tinggi, ramah, serta baik pada siapapun, ah pokoknya dia itu perfect. Cewek mana yang tidak suka dengan cowok idaman seper...