Happy Reading✨
***
Sejak kejadian di kantin, Marisha merasa bahwa hubungan dengan Aldo semakin dekat. Entah perasaannya saja atau bagaimana, ia pun tak mengerti.
Aldo banyak berubah sejak itu. Ia jarang membolos, tidak lagi datang ke club malam, berhenti ngevape, juga lebih sering datang ke perpustakaan untuk belajar bersama Marisha. Ya, walaupun ia lebih sering mengganggu daripada memperhatikan.
Satu lagi, Aldo merubah panggilannya menjadi 'aku-kamu'. Awalnya Marisha risih, namun saat ini ia mulai terbiasa.
Perubahan Aldo itu tak luput dari pengawasan orang orang terdekatnya. Menurut mereka, Marisha membawa pengaruh positif bagi Aldo.
Seperti saat ini, Marisha dan Aldo tengah berada diperpustakaan sekolah. Bel pulang sudah berbunyi sejak dua jam yang lalu, namun Marisha dan Aldo masih betah berada disini.
Marisha sibuk dengan novel baru nya, sedangkan Aldo sibuk mengerjakan soal matematika nya.
"Markisa" panggil Aldo.
Marisha hanya bergumam tak jelas. Marisha memang tak mudah di ganggu jika sudah bertemu dengan dunia pernovelan itu.
"Icaa" ulang Aldo namun tetap tak di gubris oleh Marisha.
"Marishaa!" ulang Aldo lebih tegas namun hasilnya tetap nihil.
Aldo kesal, ia merasa di abaikan seperti anak tiri. Otaknya ia buat berfikir keras, Marisha tidak boleh mengabaikannya!
Sepertinya otaknya bekerja sangat cepat. Ia mendapatkan ide bagaimana agar Marisha tidak mengabaikannya lagi.
Aldo menoleh ke kanan dan ke kiri seperti maling yang hendak memasuki rumah.
Aman! -batinnya.
Dengan gerakan cepat, Aldo merebut paksa novel yang ada ditangan Marisha. Lalu menjilat tangan Marisha, dan berlari kearah belakang rak buku untuk bersembunyi.
Marisha terkejut. Apa apaan ini?Menjijikan!
Marisha segera bangun dari tempat duduknya dan-
"ALDO!!!!!!" pekik Marisha kesal.
Aldo yang berada di belakang rak buku besar itupun keluar dari persembunyiannya sambil tertawa keras.
Aldo sangat kurang ajar dan menyebalkan bukan?!
"KAMU INI NYEBELIN BANGET! JOROK TAU GAK!!"
"GAK RUSUH SEHARI GABISA GITU HAH?!"
"BALIKIN ISH!" omelnya sambil memekik keras.
Saat ini diperpustakaan sedang tidak ada orang. Bahkan penjaga perpus pun sudah pulang 20menit yang lalu. Seluruh siswa juga sudah kembali kerumah saat bel berbunyi. Jadi mereka bebas, ingin berteriak sekencang apapun takkan ada yang mendengar karena mereka adalah orang terakhir di sekolah.
"Hahahaha" tawa Aldo menggema di seluruh ruangan perpustakaan.
"Dasar gak waras!" umpat Marisha.
"Sini balikin Aldo!!"
"Rese banget si jadi orang!"
Omelan Marisha tak di gubris oleh Aldo, ia tetap terbahak di dekat rak buku besar sambil mengangkat novel Marisha tinggi tinggi.
Tingkah Aldo membuat Marisha naik pitam. Kegiatan membaca novelnya harus terhenti karena ulah Aldo yang menyebalkan ini!
"Makanya hahaha" jawab Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boyfriend
Teen FictionSempurna namun menyebalkan. Satu kalimat yang bisa menggambarkan bagaimana sosoknya. Si kapten tim futsal yang tampan, pintar, tinggi, ramah, serta baik pada siapapun, ah pokoknya dia itu perfect. Cewek mana yang tidak suka dengan cowok idaman seper...