dewa menuju dewasa

838 42 2
                                    

kolom kolom krs semester lalu sudah menunjukkan nilai. perjuanganmu kurang dari enam bulan kemarin sudah berhasil di evaluasi. dalam angka tentunya, bukan dalam perjuangan, sebab keras atau tidak, hanya dirimu sendiri yang mengerti nilai perjuanganmu.

awal semester lantas awal tahun kredit semesteran itu harus diisi kembali, setiap kampus berbeda tentunya, meski kini semua serba online, tapi kita pasti punya satu tujuan yang sama, lulus dengan dengan nilai baik atau setidaknya lulus dengan baik, itu saja.

congkaknya diawal kuliah menargetkan nilai tinggi ini itu serba sempurna. kini ketika realita dikelas mengambil alih fakta, nilai kecil asal lulus pun sudah membuat kita girang tak berkata kata, tidak harus mengulang lagi semester depan.

akui saja, maba, awalnya cukup kaget dengan sistem sistem ini, dimana ketika SMA semua sama rata sama rasa, bangku bisa memilih dimana saja bersama kolega, kini ketika masuk kuliah mulai menatap dunia entah yang terbayangkan pun tak akan pernah.

dewa dewa dalam dirimu yang ingin dewasa muncul. mulai bingung, mengatur, kuota harian bulanan dengan loundry. itupun masih beruntung jika masih bisa mencuci sendiri, meskipun punggung retak setengah mati jika menyetrika juga sendiri, ya, masa masa kecil kita dimanja oleh waktu.

bensin, tugas, nongkrong, teman ngajak main, mulai ada acara di UKM. luarbiasanya kamu menjadi terlatih dan begitu cerdas mengatur prioritas dan waktu. meski satu dua, atau semua berantakan, kamu mulai menikmatinya. lupa teman temanmu yang berjuang bersama di masa akhir sekolah menengah atas, bahkan diantara mereka banyak yang tidak kuliah.

buang buang uang buang buang waktu katanya.

dewa dewa dalam dirimu menuju dewasa. berontak. beberapa lantas nyaman menjalani passioannya dan mulai menghasilkan. jerih rupiah sudah diraih, membahagiakan. berbeda ketika menghasilkan uang dari keringatnya sendiri.

berbarengan dengan itu, ya jelas diakui saja ada beberapa mata kuliah yang anjlok. baiklah tidak perlu diakui, tapi tetap saja ada, sebab isi websitemu hanya akademik dan tuhan yang tahu.

lantas hidup berjalan semakin mujur. bermacam macam ceritanya, ada yang sudah tidak ingin pulang karena riuhnya keadaan di rumah. ingin, mempunyai kediaman sendiri, tinggal sendiri, mengumpulkan aset dan inventarisnya, bahagia atas dasar individu dan dirinya. dewa dewasa dalam dirinya berontak. ingin beraksi sendiri, dari dalam diri. kenapa dan bagaimananya nomor sekian, yang utama tetap kerja kerasnya mencapai tujuan.

orang orang seperti ini idealis, bercita cita dalam diam lantas mencatat tabel targetnya. mulai mengendap ngendap menggapai peluang ditengah ruamnya perputaran bumi yang penuh persaingan. teladan teladannya dipelajari, diambil sisi filosofi. bila berhasil yang dilakukan kiat apa saja dan jika gagal gembel ia harus merencanakan trik dan intrik apa.

ia mulai memicing teman temannya yang tiada target. lemah dalam kelemahan. lebih dalam kelemasan,

"mau jadi apa kamu besok kalo begini begini terus hah?"

sombong, mulai berani menghakimi, seolah olah karya dan manifestasinya sudah paling berpengaruh. tapi tidak apa apa, setidaknya itu proteksi dalam dirimu.

dewa menuju dewasamu berontak tajam. drastis menghujam.  orang orang seperti ini dalam idealisnya mencoba maju dalam pijakan pijakan orang sekitar, ia tidak peduli, melangkah lagi melangkah terus. padahal ia tahu dan mengerti, satu dua benci, tiga empat lima kagum dan memuji, enam tujuh delapan sembilan, memperhatikan dari kediaman, kagum, namun gengsi untuk memuji.

untuk apa pujian itu jika hanya membuat dewa-mu terbang lantas jatuh lagi. asah sayap dulu lebih tajam, dewa menuju dewasa butuh asupan kaliber yang lebih kuat untuk mencengkeram persaingan di masa depan.

eh apa sih masa depan? masa depan itu sekarang.
its your choice, what you waiting fot cause this is happening! besok lanjut lagi, salam sama mama kamu.

ketika sedang ingin menulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang