reka rekayasa

384 27 6
                                    

    kalau ada sosok sahih yang bisa disalahkan mengapa saya sampai sejatuh cinta ini kepada sepakbola, siapa lagi kalau bukan ayah sendiri.

sejak kecil kupanggil abi, istilah ayahku untuk anak anak keturunan arab, ya meski sudah menjadi istilah umum hari hari ini.

  abi dulu fans liverpool, lantas benar benar pensiun karena udah ga kuat begadang mungkin, atau sibuk dengan urusan pekerjaan. ritualnya bangun di malam hari untuk menyaksikan laga laga eropa berpindah padaku.

tapi abi lupa, yang belum ia pesankan. suatu sore, anak polos kelas dua SD itu benar benar terkesima dengan permainan Persik Kediri. hei yang benar saja, anak mana yang saat itu tidak mengidolakan persik kediri.

permainan berkelas danilo fernando, ronald fagundez dan ellocco gonzales. benar benar raja diraja lapangan hijau endonesa saat itu.

abi pulang kerja sore hari dan dengan girang kutunjukkan apa yang ditayangkan televisi saat itu, liga djarum.

" bi liat bi, tadi goal jarak jauh, ismed sofyan, persija lawan persik kediri, ajib bi "

wajah abi yang biasanya selalu antusias saat  kuajak berbicara kini datar. bahkan cenderung berubah, wajahnya tampak kecewa.

" kau ngapain liat barang barang kayak gini. mending kau liat tim kecil liga eropa daripada liat tim besar indonesia. tambah besar clubnya tambah besar sogokannya "

abi lantas pergi, minta dibuatkan kopi dengan mama. aku kecewa dengan respon abi, tapi kubiarkan saja. peduli apa. toh itu hanya rekomendasi, abi tidak melarang.

setidaknya itu yang bisa kutangkap.

sore itu aku lupa siapa yang menang siapa yang kalah. yang aku ingat hanya goal ajaib ismed sofyan dari setengah lapangan yang tidak bisa ditangkap kiper kurnia sandy. akhirnya aku tau club club lain juga. sriwijaya fc yang bertabur pemain asing. psms medan yang terpuruk lantas balik lagi berprestasi, meski lama lama degradasi.

pemain pemain asing dengan nama nama beken seperti aldo baretto, ernest jeremiyah, banaken bosoken, richard anaro obiora, keith kayamba gumbs, pierre njanka, zahrahan krangar, thoriq el ziyadh, hingga pemain lokal kaliber rudi sudarsono , bambang pamungkas, hingga mahyadi panggabean.

generasi saat itu benar benar bisa merasakan persipura berjaya dengan putaran indonesia super league.

kompetisi eropa yang direkomendasikan Abi tetap kulihat, dan indonesia lebih lebih lagi. tentu dengan tatapan aneh abi yang seperti salah mendidik hingga aku terjerumus ke kubangan liga indonesia.

puncaknya, AFF 2010. aku bolos mengaji, mengajak tujuh orang kawan. menghidupkan tv musholla dan sukses dipecut pak kyai setelah goal noh shahrul alam. malaysia unggul satu nol, persembunyian kami jebol.

mungkin begitu representasi cinta kami kepada sepakbola indonesia. aku memaksa pulang dan indonesia akhirnya menang lima satu. lolos fase grup, menang.

semifinal dengan filiphina

dan mengejutkan kalah dengan penuh kontroversi di bukit jalil. aku yang memaksa membenarkan antena rusak berkali kali dioceh abi

"sudahlah, kau tu liat barang yang sudah diatur, ga ada bedanya sama sinetron "

" loh bi ini kan timnas "

" sama wae, ndak ada bedanya, mafia ini nak "

aku tidak menggubris kata kata abi. terus menonton dan dibuat kecewa.

itu 2010

2012 kalah lagi

2014 kalah lagi

2016 kalah lagi

2018 kalah lagi

kegoblokan yang haqiqi

mbak tegas najwa shihab akhirnya mengungkap bersama ketegasannya, lewat program mata najwa ia menggali gali segala intrik mafia pengaturan skor di negeri pertiwi.

persibara, ps ende, madura fc.
kena di sesinya.

rochy putiray mengungkap seluruh permasalahan di balik layar lewat sarkasmenya

pssi serasa semakin hancur. satgas dibentuk dan merecoki kantor mereka saat mereka sibuk menggunting gunting berkas

edy out benar benar out, driyono ditangkap dengan bukti sembilan hp, mungkin untuk menelpon client client nya.

ternyata tidak hanya putaran liga lokal yang diatur. level timnas pun juga. dipaksa kalah di malaysia. pertandingan yang hari itu aku tersedu menahan tangis bersama jutaan rakyat indonesia lainnya.

yang dikira istimewa memang paling pandai dalam membuat kecewa.

busuk dan bobrok ternyata dalamnya. sampai pssi bisa apa jilid empat, ternyata semua hanya sinetron setempat.

reka reka yang direkayasa.

wara wara yang sandiwara.

seharusnya aku menuruti kata kata orang tua sejak jauh jauh hari. untuk tidak terlanjur meyakini apa disandiwara oleh elite sepakbola.

mafia, pengaturan, bajingan.

     aku menyatakan pamit dengan seluruh hal yang berkaitan dengan sepakbola indonesia. terlalu kotor. terlalu rusuh. main saja di lapangan hijau dengan intrikmu. ternyata kalian main drama bukan main sepakbola.

satu kali kebohongan mungkin masih bisa termaafkan. tapi satu kebohongan yang diulang ulang memang harus dijauhkan dari aspek kehidupan. menyatakan mundur dari apapun yang terjadi di sepakbola negeri ini.

puncaknya saat lambang garuda bisa jadi permainan.

jangka waktunya entah sampai kapan, hisab kalian di akhirat lebih menumpuk dibanding raihan prestasi yang buruk dan busuk.

ciao indonesia football
you loose our respect






.











ketika sedang ingin menulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang