" Jimmy.... ".
Jimin terbangun saat mendengar namanya dipanggil. Pemandangan langit biru menyapa pandangannya. Hamparan rumput hijau menjadi alas tidurnya.
" Jimy....". Jimin langsung duduk dan mencari sumber suara yang memanggil namanya.
" Eomma...." . Jimin ragu.
" Jimy.....
" Eomma......". Jimin berlari mencari sumber suara. Sampai dia menemukan seseorang yang berdiri tak jauh darinya.
" Eomma...". Jimin memastikan.
Wanita itu tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
" Eomma..... Duukkk.... Bruak...
" Jimmy gwenchana...". Seohyun khawatir.
" Eoh... Gwenchana". Jimin bangkit.
" Eomma, Apa ini ? kenapa aku tak bisa menyentuhmu". Jimin berusaha menggapai Seohyun tapi tangannya terhalang lapisan tak kasat mata.
" Kita tak bisa bersentuhan Jim". Sesal Seohyun.
" Kenapa dan tempat apa ini?". Kesal Jimin.
" Infinite world, dunia untuk orang-orang spesial seperti kita". Jelas Seohyun.
" Infinite world, artinya dunia tak berbatas, tapi apa yang terjadi? Kenapa aku tetap tak bisa bersama Eomma?". Jimin mulai frustasi.
" Karena kami tak mengijinkan, pemilik star blood, mereka penguasa yang akan merusak kehidupan". Ucap sosok bertudung tak jauh dari Jimin.
" Lalu kenapa kita dilahirkan sebagai pemilik star blood jika itu merusak?". Geram Jimin.
" Itulah sebabnya kalian harusnya mati saat dilahirkan". Smirk sosok bertudung itu.
" Jangan.... Jangan dekati putraku... Aku sumbernya, ini bukan salahnya". Teriak histeris Seohyun.
" Eomma waeyooo?". Jimin panik saat mendengar teriakan Seohyun.
" Karena kesalahanmu, putramu juga harus menanggung akibatnya". Sosok itu semakin dekat, Jimin bergerak mundur.
Cetaaarrr.... Akkkkhhhhh....
" Eommaaaaaa".
Akkkkhhhhh.......
" HYA.... APA YANG KALIAN LAKUKAN....". Hardik Jimin.
Akkkkhhh.....
" BERHENTIIIIIIII.....". Angin kencang tiba-tiba berhembus bersamaan dengan teriakan Jimin.
" Bagaimana mungkin?". Dua sosok itu terkejut dan menghilang.
Praaaanggg.... Bruuugggg...
" Eommaaaa.....". Jimin memeluk Seohyun erat.
" Jimmy.... Bagaimana kau bisa melakukannya?". Seohyun terkejut.
" Melakukan apa?? Aku hanya mengendalikan element bumiku". Jujur Jimin.
" Kau mengendalikan element bumimu? Disini??". Seohyun memastikan.
" Ne Eomma... Waeyo?". Jimin heran dengan pertanyaan Seohyun, dirinya pengendali element tentu saja bisa mengendalilan element dimanapun.
Greeepppp....
Seohyun memeluk erat Jimin, begitu juga Jimin yang balas memeluk ibunya. Air mata mengalir di pipi Seohyun tanpa sepengetahuan Jimin.
" Hyung..... Aku bertemu dengannya...". Lapor sosok berjubah yang baru saja memasuki ruang singgasana.
" Apa yang kau lihat?". Tanya sosok berjubah lainnya.
