CEKLEK...
“ Jimin kaukah itu?”. Sejin memastikan.
“ Eoh .... Sejin hyung.., apa kabar ?”. Jimin kikuk. Taehyung bersembunyi dibelakang Jimin.
“ Kabar baik, bisa kau jelaskan apa yang baru saja kalian lakukan didalam kegelapan dan membuat kegaduhan seperti tadi?”. Sejin curiga.
“ Dan siapa laki-laki dibelakangmu Jim.... “. Tambah Sejin.
“ Hehehe.... kami tak sedang melakukan apapun hyung. Taehyung tidur sambil berjalan tadi, saat aku bangun aku segera mencarinya dan kami bertabrakan”. Jelas Jimin.
“ Taehyung....
“ Adikku hyung.... saat liburan aku menemukan keluargaku, dan lebih mengejutkan aku memiliki saudara kembar”. Jimin menarik Taehyung dari persembunyian percumanya.
“Anyeonghaseyo.... Choi Taehyung imnida”. Taehyung kikuk. Harus diakui Taehyung sedikit takut bertemu manusia yang sebenarnya, karena selama di dunia ini yang pertama ditemui adalah Jimin.
“ Benarkah... kau yakin dia kembaranmu Jim? Kalian berbeda”. Sejin masih curiga.
“ Aku lebih mirip dangan Appa dan Jimin lebih mirip dengan Eomma”. Jawab Taehyung.
“ Hyung.... apa kau tak lelah berdiri ?”. Tanya Jimin polos, Sejin segera duduk di sofa apartemen Jimin.
“ Kau bertemu dangan keluargamu dalam tiga minggu liburanmu Jim? Apa kau sudah memastikannya? Aku tak ingin kau terluka Jim...”. Ucap Sejin penuh dengan kekhawatiran.
“ Tenang hyung... mereka benar-benar keluarga kandungku, dan Tae adalah kembaranku. Aku terpisah dengan mereka karena suatu kecelakaan itu yang kudengar dari keluargaku”. Jelas Jimin.
“ Tapi kau....
“ Jimin hyung , terpisah dari kami karena kecelakaan, Jimin hyung terpental cukup jauh sehingga orang lain tak menyadarinya karena mereka fokus menolong kami. Saat kami sadar,kami langsung mencari Jimin tapi tak dapat menemukannya. Kami terus mencarinya selama bertahun-tahun tanpa hasil. Tapi aku tak menduga kalau aku akan bertemu dengan kembaranku kemarin”. Jelas Taehyung dengan senyum kotaknya.
“ Kau beruntung Jim... kalau begitu hyung ingin bertemu dengan keluargamu”. Sejin sumringah.
“ ANDWEE....”. Jimin dan Taehyung bersamaan.
“ Waeyoo....”. Sejin kembali curiga.
“ Orang tua kami sangat sibuk hyung bahkan besok Tae akan menyusul mereka. Ah ya.... Ada perlu apa hyung datang kemari tanpa pemberitahuan”. Jimin mengalihkan pembicaraan.
“ Aku sudah menelponmu berkali-kali dan tak pernah kau angkat. Aku memutuskan kemari dan kulihat ponselmu tergeletak tak bernyawa di nakas depan”. Kesal Sejin.
“ Hehehehe.... mianhe hyung.... aku lupa membawa ponselku”. Jimin enteng.
“ Jim... kurasa kau harus kembali, ku lihat kau sudah baik-baik saja. Perusahaan mengalami krisis, PD nim menghilang dan tak bisa dihubungi. Pemasukan menurun drastis sejak kau istirahat. Investor juga memulai mengeluh dengan hilangnya PD nim. Aku sangat kebingungan”. Pinta Sejin.
“ Siapa PD nim yang orang itu maksud Jim?”. Tanya Taehyung melalui telepati.
“Penghianat yang menculikmu dan memperalatmu Tae “.
“ Mwo .... jadi selama ini kau bekerja dengannya ?”. Kesal Taehyung.
“ Mana ku tau kalau dia jahat , Pabo “. Kesal Jimin.
