|6

315 40 1
                                    


[]


Top menemui Shone untuk menceritakan semuanya, "dari semua gadis yang bersamaku, ini yang paling menyakitkan... Aku mohon datu hal padamu Shone.. Tak peduli apapun yang terjadi, kau tak akan memacari Nam kan? "

"Apa kau berfikir alasan Nam memutuskanmu adalah aku?"tanya Shone.

"Tidak. Hanya aku tak tahan, jika sahabat terbaikku berpacaran dengan gadis yang ku cintai..."

Shone memandang keluar sambil menghela nafas, "jika kau berkata seperti itu, aku bisa apa?"

"Tak apa-apa kan buatmu?"tanya Top.

"Iya." jawab Shone. Mereka berdua kemudian saling berjabat tangan.

Hari-hari berikutnya Nam lalui seorang diri. Tak ada lagi teman-teman bersamanya, tak ada lagi Top yang menjemputnya ke sekolah, dan Shone juga kelihatan menghindarinya.

Ketika ia melihat Top yang di goda Faye dengan trik 'terkilir kaki' ia juga tak bisa berbuat apa-apa.

Ia memutuskan untuk fokus belajar agar mendapat ranking satu. Meski ia sering terbayang Shone jika ia melihat tuan kancing dan membuatnya menangis sendirian.

**

Di rumahnya Shone bermain sepak bola drngan ayahnya yang sekarang tak takut lagi.

"Shone, kau tahu manager Bangkok Glass menelponku.. "

"Lalu? "Tanya Shone yang masih fokus pada bolanya.

"Dia bilang dia akan menerimamu di Klub Bangkok Glass."

Shone tak percaya, "Ayah menipuku agar dapat merebut bola dariku ya.. "

Ayahnya tertawa, "untuk hal yang sepenting ini, siapa yang berbohong.setelah ini kau harus bersiap-siap. Mungkin setelah lulus ujian tahun ini, kau akan pergi belajar ke Bangkok."

Shone senang sekali, kemudian ia menghampiri ayahnya dan memeluknya. "Ayah! Tetima kasih...!"

Hari ujian tiba. Nam menjalankan ujiannya dengan serius. Ia ingin bertemu ayahnya di Amerika.

**

Di luar guru Inn sedang sangat sedih.Guru Phol beasiswa untuk mendapatkan studinya keluar.guru Inn meminta sesuatu pada guru Phol. "Apa? "Tanya guru Phol.

Guru Inn menunjuk ke arah hati guru Phol. Guru Phol salah paham ia malah memberikan peluit miliknya. Tak lama datang guru olahraga baru yang akan menggantikan guru Phol.

Ternyata guru yang baru lebih keren dan ganteng dari guru Phol. Guru Inn langsung menghampiri guru baru itu dan mengacuhkan guru Phol. Guru Phol cuma bisa garuk-garuk kepala bingung.

***

Tahun pelajaran berikutnya...

Hari itu Cheer memutuskan tak akan melanjutkan sekolah yang sama dengan kawan-kawannya. Ia akan memasuki sekolah kejuruan.

Saat mereka asyik mengobrol, Nam datang dan suasana langsung tak enak. Nam duduk dengan sedih di jarak tak jauh dari mereka.

Ia memandangi wajah Cheer dan masih berharap Cheer akan memaafkannya. Rupanya hati Cheer belum luluh. Nam dengan sedih menyanyikan lagu yang dulu menyanyikan bersama-sama.

"Senin aku menunggu.. Selasa aku masih menunggu dan mrlihat, apa kau baik-baik saja... Rabu kau masih tak ada di sini,pagi hari atau kemudian, kamis juga madih kosong..."

Gie tak tahan, ia menghampiri Nam dan mereka bernyanyi bersama-sama sambil menangis.

"Jum'a, sabtu,atau minggu..tiada hari tanpa merindukanmu..tiada hari kau akan kembali.. "

A Crazy Little Thing Called Love (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang