Huft.....Susah!

3 0 0
                                    

HUFTTTT.....SUSAH

Sudah resmi 2 minggu aku dan Faris ldr. Sejauh ini, aku dan Faris masih banik-baik saja dengan keadaan kami yang terpisah jarak seperti ini. Untungnya Faris menepati janjinya untuk selalu memberiku kabar walaupun tak setiap menit dengan cepat dia membalas pesanku.

Kehidupan Faris yang juga dipaksa oleh keadaan untuk jauh dari orangtuanya, mengharuskan Faris tinggal di sebuah rumah indekos yang jaraknya tidak jauh dengan kantor tempat ia magang. Hanya 10 menit jika ditempuh dengan berjalan kaki. Faris bilang, Semarang berbeda jauh dengan Jakarta. Disana, ia tidak pernah menemui kemacetan dan polusi udara, benar-benar menyenangkan kedengarannya.

Faris yang terlihat tampan dan rapih setiap pergi bekerja. Rambut disisir rapih, memakai kemeja dan celana seperti orang-orang kantoran pada umumnya, dan tak lupa sepatu hitam dan dasi dengan warna senada dengan bajunya. Gagah nya pacarku hihi.

Setiap malam, aku dan Faris saling bertukar cerita akan kegiatan kami masing-masih yang sudah dilalui hari itu. Namun aku pun membatasi voice call Faris. Bukan karena aku tidak mau, namun aku kadang meminta Faris untuk berbalas pesan saja, karena aku tahu dia lelah, dan juga pasti ada beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan di kamarnya itu. Begitu juga aku, kadang beberapa tugas harus ku kerjakan. Semua itu kami saling lalui bersama-sama dengan senang hati dan sama-sama saling menunggu harap waktu 2 minggu ini cepat berubah menjadi 3 bulan.

Suatu hari, dimana aku sedang tidak ada kegiatan dan tidak tahu apa yang harus ku lakukan, ponselku berdering. Faris!

" Assalamualaikum, cantik"

"Waalaikumussalam, ris"

"kamu udah bangun, za?"

"iya nih, aku udah bangun"

"ini wekeend loh, ga mau bangun siang aja nih?"

" hehehe ga ah, aku kan ga mau ketinggalan ngeliat fajar. Kamu sendiri lagi apa, ris? Tumben banget pagi-pagi gini udah telpon aku, ada apa?"

"aku kangen nih, ketemu yuk!"

"hah? Ketemu? Kamu lupa ya kita lagi ga satu kota, ris!!!"

"siapa bilang???"

"ihhh jangan mein-main deh, nanti aku-nya malah gr lagi"

"ya, emang kamu mikirnya gimana coba?"

"yaa, kalo kamu bilang gitu kan seolah-olah kamu ada di Jakarta sekarang. Siapa tahu kamu sekarang udah ada di depan rumah aku, terus bawa bunga atau boneka gitu, yang kayak difilm-film gitu,ris"

"HAHAHAHAHA......duhhh za, kayaknya kamu kebanyakan nonton film atau sinetron ga jelas gitu deh di tv"

"tuhkan bener, kamu bohong. Kamu PHP, aku pikir kamu bakal beneran ada di depan pintu rumah aku sekarang. Ternyata kamu bohong. Aku kangen kamu rissss!!!!"

"hehehehe iyaa maaf deh, kan kamu tau, aku ga bisa romatis za"

"huh yaudah deh"

Sekitar 5 menit tidak ada percakapan antara aku dan Faris, hanya terdengar disebrang sana tas yang dibuka dan entah kegiatan apa yang sedang dilakukan Faris disana. Sampai akhirnya aku yang memecah kehningan itu dan bertanya pada Faris apa yang sedang dilakukannya dan aku pun masih heran, ada apa Faris menelpon-ku pagi – pagi begini dan sempat aku menolehkan kepala ke tembok kamarku yang terdapat jam dinding bulat bergambar nanas, ini masih jam 7 pagi.

"ris, lagi apa sih"

"lagi sibuk nih"

"lagi sibuk apa? Terus, kenapa kamu telpon aku kalo kamu lagi sibuk gini?"
"lah emang aku ga boleh telpon pacarku? Kan aku bilang tadi kalo aku kangen sama kamu,za"

" yaudah, aku temenin kamu ya, kitavideo call aja gimana?"

"JANGAN!" agak sedikit berteriak

"loh?ris?kenapa? kamu jangan buat aku curiga deh, bilang aja kamu kenapa? Lagi sibuk apa? Terus, kenapa aku ga boleh video call kamu? Ga kayak biasanya deh" ucapku menaruh curiga sedikit kepada Faris.

" aduhh sayang, jangan mikir aneh-aneh deh, aku bener-bener lagi sendirian dikamar dan ph ya, aku mau minta tolong dong sama kamu, boleh ga?"

" bener nih??"

"iya bener za, aku emang lagi sibuk aja. Jadi gimana, aku boleh minta tolong kamu ga?"

"yaudah apa"

"kamu hari ini ada kerjaan ga?"

"ga ada sih, ga ada sama sekali kegiatan aku hari ini"

"nanti jam 10 jemput aku di bandara ya, aku hari ini pulang. Dan aku pengen cepet ketemu kamu, jadinya aku pengen kamu yang jemput aku. Boleh kan?"

"HAHH???SERIUS!!!kamu pulang???!!" ucapku sembari teriak

"cieee, seneng banget nih kayaknya. Yaudah, aku siap-siap dulu ya, aku mau ke bandara dulu sekarang"

" iya! Pasti ku jemput, ris. Eh tapi tunggu dulu, kamu belum jawab pertanyaan aku tadi"

"pertanyaan apa za?"

"kamu sibuk apa daritadi?"

"ya ampun sayang.....aku daritadi packing baju kok. Udah dulu ya, aku takut ketinggalan pesawat, see u very soon, honey"

Beberapa detik kemudian sambungan telfon pun mati. Ahhhhh senangnya memdapat kejutan kecil pagi ini. Sungguh menambah kecintaanku akan datangnya pagi hari. Mungkin itu menjadi pagi hari yang paling membahagiakan dalam hidupku.

Bergegas aku menarik handuk dan mengendalikan tubuhku untuk segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan kemudian mempersiapkan diri untuk bertemu pacarku yang sudah lama tak ku pandangi secara langsung. Faris.

Hello, Sunshine!Where stories live. Discover now