Hello, Sunshine!

Berakhir sudah

Seperti yang kita tahu, beberapa kisah cinta tidak semuanya berjalan mulus. Apalagi kisahku ini, yang memang mengharuskan kami melakukan LDR. Kebanyakan orang bilang, LDR hanya bisa dilakukan orang-orang tertentu. Pada awalnya aku meyakinkan diriku untuk bisa melewatinya dan mengannggapnya hanya mitos.

Ditambah lagi, Faris pernah mengucapkan janji untuk selalu setia kepadaku. Dia menyayangiku. Ternyata aku salah. Itu bukan janji dari seorang laki-laki bernama Faris. Kekasihku yang amat kusayangi. DULU. Itu hanya kalimat penenang yang diberikannya ketika perasaanku kalut, dan ketika rasa takut ku amat besar untuk berpisah dengannya.

Teruntuk hati yang telah patah, sejak saat itu, aku tidak menyukai senja. Sangat tidak suka. Ya, seperti yang kalian ketahui dan pernah kusebutkan waku lalu. Disaat aku rindu akan Faris, aku selalu melihat senja, begitu juga yang aku lakukan selama ini, ketika Faris menghilang dengan dalih sibuk dengan pekerjaan yang amat banyak yang menghujam dirinya dan mengharuskannya menyelesaikan itu, padahal kenyataannya? Ah sudahlah.

Sakit rasanya ketika mengingat itu. Faris tidak lagi bersamaku. Sebenarnya salah jika aku membenci senja, dimana yang menjadi faktor utama nya adalah moment, kebersamaan dan kisah masa lalu yang ternyata membuatku harus sakit hati seperti sekarang. Namun aku tidak bisa untuk tidak membenci senja. Seperti yang kalian ketahui lagi, disaat aku melihat senja, disana pula tersirat kerinduan akan Faris yang kurasa.

Ya, seperti yang sudah kalian baca, dan kalian bisa tebak sendiri. Benar, Faris tidak bisa melakukan hubungan jarak jauh begini. Ternyata ada perempuan yang "mungkin" jauh lebih baik daripada aku. Entah kepribadian, sifat, kebiasaan, atau kriteria yang lebih disukai Faris dibanding aku. Entahlah.Ternyata benar hobi ku dari dulu. Aku menyukai fajar. Setidaknya, diwaktu fajar, tidak ada kenangan yang membuatku sakit.