Remember : Bagian 4

939 88 40
                                    

Hal yang tidak pernah Teruhashi Kokomi sangka adalah semenjak pidato pembukaan itu terjadi, Saiki Kusuo cukup populer di kalangan mahasiswi baru. Dia tidak terlalu tampan, namun aura dingin dan penyendiri membawa pesona yang membuatnya menarik. Selain itu, Kusuo sangat cerdas.

Kelas pertama itu sangat ramai, para pria berbaris di depan jendela. Menatap ke dalam dengan lapar, Teruhashi Kokomi sadar bahwa mereka tengah menatapnya. Sebagai seorang dewi, dia sangat sadar dengan pesonanya sendiri. Beberapa gadis menatapnya dengan iri, namun Teruhashi Kokomi tidak peduli. Kepalanya hanya penuh dengan nama mantan kekasihnya, berbagai cara agar dia bisa membawa kembali kekasihnya itu.

Dia melamun cukup lama. Sampai suara derit kursi berbunyi di sampingnya. Teruhashi Kokomi menoleh dan jantungnya hampir berhenti. Kusuo?!

Kusuo tidak menyadari seseorang di sampingnya adalah gadis yang mengganggunya saat acara pembukaan. Ketika dia menoleh, pupil matanya terpompa. Tampak sama kagetnya. "Kamu.."

Teruhashi Kokomi sangat gugup namun juga bahagia, dia berpikir bahwa dirinya memang sangat disayang dewa. Lihat! Bukankah kesempatan ini datang.

Saiki Kusuo sebaliknya merasa tidak senang, dia akan berdiri namun Teruhashi Kokomi memegangi tangannya. Saiki menoleh, "Apa yang kamu..."

"Duduklah disini, dosen akan segera tiba."

Kusuo melirik jam di dinding dan benar saja, ini sudah mulai jam kuliah. Dia dengan enggan kembali duduk, mengambil sebuah buku dan bersiap menerima pelajaran.

Teruhashi Kokomi menahan senyuman bahagia, dia berbisik, "Aku tidak menyangka kita satu kelas. Lihat, bukankah jelas bahwa kita berjodoh."

Umumnya Kokomi tidak akan mau mengatakan hal-hal memalukan seperti ini, tapi demi membawa Kusuo kembali ke pelukannya. Dia hanya bisa menebalkan wajah.

Saiki Kusuo tidak peduli, dosen datang, dia mencatat dan mendengarkan dengan seksama. Tipikal anak rajin dan pintar. Teruhashi Kokomi juga seorang mahasiswi pintar, dia berada di peringkat sepuluh besar dalam ujian masuk Universitas. Tapi sekarang, cinta membuatnya menjadi seorang idiot. IQ dan EQ nya jatuh tenggelam ke dasar lautan.

Tidak ada satupun penjelasan dosen yang masuk ke kepalanya. Sesekali dia hanya melirik Kusuo. Wajah mantan kekasihnya sudah berkembang dengan baik, dia tampak lebih dewasa dan matang. Sangat keren! Jantung Kokomi berdetak tidak terkendali.

Tanpa sadar. Jam kuliah pertama selesai. Saiki Kusuo, sebagai mahasiswa peringkat tertinggi otomatis terkenal di kalangan gadis. Beberapa gadis mencoba mendekatinya, tapi tentu saja ditolak. Kokomi juga melakukan hal serupa, tapi berbeda dengan ajakan. Dia lebih cenderung memaksakan.

Setelah membereskan bukunya, dia menarik tangan Saiki menuju kantin kampus. "Ayo makan bersama."

Saiki hendak menolak, "Aku membawa bekal."

"Kalau begitu makan bekalmu disana." Kata Kokomi ringan, dia menatap Kusuo dengan menyedihkan, "Atau mungkin, kamu ingin membiarkanku makan sendiri."

Kusuo tertegun, melihat mata besar bersinar menatapnya, ada perasaan gelisah menelusup dadanya. Seolah-olah membuatnya sedikit sakit hati dan tidak tega. Menghela napas kasar, Saiki Kusuo akhirnya setuju. Pada akhirnya, kecantikan Kokomi membawa badai besar di kantin, Saiki Kusuo yang menyukai ketenangan bibirnya berkedut tidak terkendali. Dia ingin melarikan diri dari tatapan tajam para pria di sekitarnya.

Teruhashi Kokomi sadar bahwa dia tidak nyaman, merasa bersalah, "Maafkan aku.."

Saiki Kusuo kesal, "Kamu memiliki banyak penggemar, kenapa kamu memilih makan bersamaku? Kenapa tidak mengambil salah satu dari mereka untuk menemanimu?"

Hati Kokomi sesak, dia menatap Saiki yang melihatnya seolah dia orang asing, merasa heran sekaligus rumit. "Kusuo, kamu sungguh tidak mengingatku.."

Saiki mengerutkan kening.

Kokomi melanjutkan dengan suara rendah, "Aku sungguh kekasihmu. Pada saat SMA, kita bersama-sama selama beberapa tahun. Aku memang mendekatimu dengan cara licik, tapi tidak dipungkiri bahwa kita akhirnya bersama dan saling jatuh cinta." Mata Kokomi berkilap, ada lapisan basah yang terlihat seperti kaca transparan di matanya, "Sebenarnya.. Apa yang terjadi padamu?"

Saiki Kusuo tidak mempercayai setiap kata-katanya, tapi gadis ini menatapnya dengan tulus. Tanpa sedikitpun kebohongan, namun di sisi lain. Orangtuanya berkata bahwa dia memang tidak pernah memiliki hubungan apapun dengan gadis ini. Dia menjadi curiga.

Saat itu kepalanya tiba-tiba berdengung, sendok jatuh dari tangannya. Menimbulkan suara berdenting keras. Dia memegangi kepalanya, seolah terbelah. Sakit tidak tertahankan. Sesuatu bayangan berkelebat dalam pikirannya, kabur dan hitam putih.

Seorang gadis.

Tapi dia tidak mengenali wajahnya.

Kokomi melihat wajah Kusuo yang berubah pucat, menjadi khawatir, "Kusuo.. Apa yang terjadi padamu? Kamu baik-baik saja?!"

Kusuo menggeleng. Bayangan itu masih muncul, namun sangat kabur. Tapi tiba-tiba, telinganya menangkap suara. Suara dari gadis dalam pikirannya.

Dia berkata:

"Kusuo, Aku mencintaimu!"

Suara ini.. sama dengan gadis yang mengganggunya tempo hari. Mata Saiki terbuka lebar, saat dia sadar. Gadis itu sudah menatapnya hampir menangis.

Dia bertanya, "Apa yang terjadi padamu?! Kamu sakit?"

Saiki mengerjap beberapa kali. Dia menatap Teruhashi Kokomi dengan rumit, seolah mengorek sesuatu, mencari kebenaran yang terpendam. Jika memang suara dalam pikirannya memang milik gadis ini. Maka tidak bisa disangkal bahwa dia memang mengenalnya dulu.

Saiki mencoba berkompromi, "Aku tidak mempercayai setiap kata-katamu."

Teruhashi Kokomi tercekat.

"Satu tahun lalu, aku mengalami kecelakaan. Ayah ibuku mengatakan bahwa aku menderita amnesia dan hampir melupakan keluargaku sendiri."

Kokomi terkejut, "Itu artinya.."

"Tapi, aku sangat ingat kepribadianku sendiri. Aku bukan orang yang mudah mendekati seorang gadis. Aku bahkan tidak pernah berpikir untuk menjalin hubungan asmara dengan siapapun. Tapi kamu mengatakan bahwa aku adalah kekasihmu dulu. Itu sulit dipercaya."

Kokomi menatapnya, "Kamu memang sulit jatuh cinta. Harga dirimu sangat tinggi. Tapi.." Mata wanita itu tegas, "Aku berhasil menarikmu saat itu, membuatmu jatuh cinta padaku."

Mata Saiki Kusuo menyipit.

Kokomi berkata, "Jika memang kamu melupakan hal itu, tidak masalah. Kusuo, aku masih mencintaimu dan aku akan membuatmu kembali seperti dulu. Aku janji."

Bersambung....

Hai semuanya, maaf karena tidak muncul selama ini. Sebenarnya awalnya aku berniat menghapus cerita "REMEMBER" dan mengubah pengaturan menjadi cerita lengkap. Tapi melihat semenjak keluarnya OVA Saiki Kusuo dengan total 6 episode. Banyak penggemar yang menginginkan cerita ini dilanjutkan. Jadi aku memutuskan untuk berusaha menamatkan cerita ini. Sebenarnya aku sudah lama gak nulis cerita straight jadi gak tau apa cerita aku masih bisa dinikmati dengan baik atau tidak hehehe :))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Saiki Kusuo Psinan (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang