"Pelanggaran kontrak?"
Keningnya berkerut, Saiki mengusap dagu, tampak berpikir, "kenapa kau menyimpulkan itu, Akechi?"
"Jangan asal menebak kau rambut mangkok," celetuk Toritsuka ikut menanggapi.
"Aku tidak asal menyimpulkan," tandasnya, "Seperti yang kita lihat di bola magis Aiura–san, kita jadi tahu wajah pria dan wanita yang ada di mimpimu Kusuo–kun, apa kau mengenal wanita itu?"
Saiki mengangguk, "Dia manajer Kokomi, wanita itu pernah datang ke rumah."
"Bagus, sedangkan aku tahu identitas lelaki berjas itu."
Manik mereka melebar, "Kau tahu?" sahut Aiura.
Akechi mengangguk, "Namanya Mr. Smith, ia seorang pemilik brand parfum ternama Amerika, aku dengar brand nya merupakan lima terbaik di dunia. Nama brand itu Olliver, logo mereka seperti peri dalam bingkai."
Napas Saiki tercekat, "Itu brand parfum kesukaan Kokomi."
"Teruhashi–san sangat mengidolakan parfum itu sejak SMA, aku dengar dari beberapa pria bahwa Teruhashi–san selalu membawa parfum dengan lambang peri dalam bingkai. Dengan begitu aku menyimpulkan bahwa pihak Olliver mungkin menawari kontrak kerja pada Teruhashi–san."
"Dan Teruhashi Kokomi menerimanya karena itu memang impiannya?" sahut Aiura.
Akechi mengangguk membenarkan.
"Aku juga dengar kabar tidak sedap tentang Smith ini, kabarnya dia pernah terjerat kasus pemerkosaan pada pelayan, namun entah kenapa kasus itu tiba-tiba lenyap dari media dua hari kemudian."
Alis Saiki tertaut, "Kau terlihat tahu banyak, apa kau berani menjamin informasimu itu benar?"
Sudut bibir Akechi tertarik, ia mengulum senyum, "Jangan remehkan anggota pasukan intel Jepang, Kusuo–kun."
Helaan napas dihembuskan, iris violetnya menerawang kopi jeli yang tersisa setengah, banyak masalah membuat nafsu makannya turun seketika. Kopi jeli bahkan terasa hambar di lidahnya sekarang.
"Pertama aku harus memperingatkan Kokomi."
×××××
"Kenapa kau melarangku?!" bentak gadis bersurai biru itu, iris birunya berkaca-kaca. Genangan air memenuhi pelupuk, menunggu jatuh, "Aku menyukai brand parfum ini sejak kecil, impianku setelah menjadi model adalah bergabung bersama mereka, tapi Kusuo malah—"
"Aku mohon, tolak saja kontraknya." tandas Saiki.
Pandangan gadis itu menusuk, "Kalau begitu katakan alasannya!"
Bibir terkatup, tangan pria itu mengepal, mustahil ia mengatakan bahwa ia melihat masa depan dengan kekuatan cenayangnya, "Aku tidak bisa—" pandangannya teralih kearah jendela, "mengatakan alasannya."
"Setelah berhubungan dengan Aiura, kini kau ingin menghancurkan mimpiku."
Sepasang manik violet melebar, "Apa maksudmu? Ini tidak ada hubungannya dengan Aiura."
"Bohong," sela gadis itu, "Aku melihatmu pergi bersamanya ke cafe bersama siang tadi, kau bilang kau hanya mencintaiku, tapi kenapa—"
"Aku memang mencintaimu Kokomi."
"Bohong!" pekiknya, "Kalau kau mencintaiku, kau tidak seharusnya menghalangi mimpiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Saiki Kusuo Psinan (Fanfiction)
FanficHanya lapak hasil kumpulan kegabutan author.. Berisi oneshoot fanfiction dari berbagai anime Saiki Kusuo Psinan Monggo dibaca bagi yang berminat 😘