GG14|Accident

169 20 4
                                    

Selamat membaca esmeralda!

£¢€¥

Pukul 17.30

Tiga puluh menit sudah Grey menunggu didalam kelasnya. Tentu saja menunggu Gery. Semalam pemuda itu berjanji akan menjemput Grey sampai kekelas supaya Grey nggak dikerumunin wartawan. Tapi lihat aja sampai sekarang ujung rambutnya pun nggak kelihatan.

Kalau mobil wartawan itu nggak parkir didepan sekolahnya, Grey juga udah pulang daritadi. Malah si Syila pulangnya sama Dio, alhasil satu satunya harapan Grey adalah Gery, musuh kampretnya.

Tidak tahan menunggu lebih lama lagi, Grey memutuskan menelpon Gery.

Sambungan pertama..

***

Gery menatap layar ponselnya yang menyala.

Cabe tetangga is calling

Sudah tiga kali panggilan tidak terjawab dari Grey. Sementara Gery dari tadi mondar mandir nggak jelas di balkon kamarnya. Sungguh Gery saat ini sedang bingung.

Angkat?

Enggak?

Angkat?

Enggak?

Enggak?

Angkat?

Enggak angkat?

Angkat aja ah.

Sepersekian detik sebelum jempol Gery berhasil menyentuh ikon hijau, deringnya sudah berhenti. Berganti sebuah pesan masuk dari Grey.

Cabe tetangga.

Lo dimana? Gue udah nunggu setengah jam nih. Wartawannya ada didepan sekolah. Gue nggak berani keluar.

"Hah? Dia masih disekolah?"

Gery Kerpert

Lo dimana emang?

Read

***

"Bener bener kampret nih orang!"

"Pembohong anjing!"

"Paling benci deh gue!"

Dengan kepala yang panas tanpa berpikir panjang Grey berjalan cepat kegerbang sekolah. Dalam waktu kurang dari satu detik, Grey sudah dikerumuni oleh para pencari berita berseragam hitam dengan membawa kamera, buku tulis dan microphone.

Grey tetap berjalan santai meski dirinya sedikit kaget karena mereka tiba tiba datang. Grey menolak semua mik yang disodorkan padanya. Dia juga berusaha menulikan telinganya dari pertanyaan pertanyaan yang dilemparkan kepadanya. Yah, Grey cuma bisa berdoa semoga Tuhan tidak benar benar menulikan telinganya dan GERY KAMPRET SEGERA DATANG! DEMI APAPUN GREY NGGAK PUNYA BANYAK NYALI MELAWAN SEMUA WARTAWAN INI!

Grey menghentikan langkahnya karena tidak memungkinkan untuknya menerobos lagi karena para wartawan itu benar benar menutupi jalannya. Suara bidikan dan flash dari kamera mengarah ke Grey yang hanya bisa menundukkan kepalanya. Grey tidak mendengar apapun dan tidak mengatakan apapun. Sepertinya Tuhan benar benar menghentikan telinga dan mulutnya untuk berfungsi.

GegenemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang