Prolog

43.1K 3.8K 1.1K
                                    

2 Tahun Kemudian.

London 9:13 PM.

Sepasang kekasih tengah menikmati pemandangan malam yang ada di London. Mereka berada di atas rooftop apartemen pemilik dari lelaki itu.

Lelaki yang memiliki postur tubuh yang tinggi, putih, tampan dan wajah nya tampak lebih dewasa sedang memeluk seorang gadis yang begitu berarti dalam hidupnya.

Lelaki itu juga meletakan dagu di pundak gadis nya.

"Shaddan coba liat itu, bulan sabit nya mirip kamu kalau lagi senyum,"

Iya dia adalah Shaddan Bintang Pradipta. Dan Shaddan mengecup pucuk kepala gadis itu.

"Aku bulan sabit nya dan kamu bintang nya ya, karna kamu bintang di hati nya aku," ucap Shaddan dengan terkekeh.

Di ikuti dengan gadis itu ikut terkekeh dengan lembut.

Posisi mereka masih sama.

Sesekali Shaddan mengecup pipi gadisnya. Dan si gadis itu merasa geli.

Shaddan mencoba menjahili gadis nya dengan cara di gendong lalu memutarkan tubuhnya.

"Shaddan udah," pinta nya dengan tertawa lepas.

Shaddan tersenyum lalu mengubah posisi nya dengan saling berhadapan.

Saling menatap lekat ke arah bola mata mereka dengan masing-masing.

"Ternyata bintang di mata kamu lebih indah dari pada bintang di atas sana," ucap Shaddan nada suara begitu halus.

"Untung aku udah nggak kaget lagi kamu suka banget gombal."

"Aku nggak gombal, aku serius sayang,"

"Masa?"

"Iya cius deh,"

"Alay banget,"

"Yang penting kamu sayang sama aku."

"Kata siapa aku sayang kamu?"

"Loh! Kamu nggak sayang sama aku?" tanya Shaddan balik.

Gadis itu menggeleng. "Sayang kan buat siapa aja, kalau cinta cuman buat kamu seorang."

"Ah!" Shaddan tiba-tiba memegangi dada nya.

"Shaddan kamu kenapa?"

Lalu Shaddan nyengir. "Aku nggak pa-pa, aku cuman baper aja gara-gara kamu gombalin aku tadi,"

Gadis itu mengerucutkan bibirnya. "Kamu kebiasaan suka banget buat aku khawatir, lagian aku nggak gombal,"

Shaddan meletakan kedua lengan nya di pundak kekasihnya. Jarak wajah mereka begitu sangat minim.

"Kalau bukan gombal terus tadi apa?" tanya Shaddan dengan nada menggoda.

"Kenyataan nya kok aku cinta," jawabnya sembari memegangi jaket Shaddan.

"Beneran?"

"Beneran,"

"Beneran apa?"

"Beneran cinta!"

"Siapa?"

"Aku,"

"Yang tanya!"

Bibir gadis itu kembali memanyunkan dengan menatap Shaddan jengkel.

Shaddan langsung membopong tubuh kekasinya.

"Shaddan turunin aku," pekiknya.

"Nggak mau, aku mau culik kamu malam ini, boleh?"

"Jahat banget pacar sendiri mau di culik!"

"Biarin, pacar aku sendiri kok yang di culik."

Namun gadis itu pun melingkarkan lengan nya di leher Shaddan. Memeluknya dengan sangat erat dan meletakan wajahnya di depan dada Shaddan.

"Aku tau kok, sandaran di dada aku paling nyaman kan?" tanya Shaddan.

"Iya, tapi lebih nyaman itu cinta tulus kamu buat aku,"

"I love you sayang,"

"I love you too Shaddan."

"Shaddan punya siapa ya?" tanya Shaddan.

"Punya aku,"

"Aku siapa?"

"Shaddan punya Noura."

Shaddan mencium pipi Noura Larasatya beberapa kali. Betapa dia mencintai Noura. Noura yang dulu hampir membuat dirinya putus asa karena hampir meninggalkan untuk selama-lamanya.

Shaddan sekarang percaya pada yang nama nya takdir. Karena tidak semua tadir itu kejam pada nya.

"Shaddan turunin aku,"

"Nggak mau!"

"Shaddan please." Noura memasang ekspresi memelas.

Shaddan tetep kukuh tidak ingin menurunkan Noura.

"Aku punya kejutan buat kamu,"

"Kejutan apa?" tanya Noura.

"Kita bobo bareng," ucap Shaddan menatap Noura serius.

Mata Noura melotot sembari menggelengkan kepalanya beberapa kali seperti anak kecil. "Enggak! Aku nggak mau, Shaddan." mohon nya dengan nada suara takut.

"Kenapa nggak mau?"

"Kita bukan suami istri Shaddan. Aku nggak mau tidur bareng sama kamu." Noura meronta-ronta. Betapa lucunya wajah polos yang Noura tunjukan pada Shaddan.

Senyum jail tampak jelas di bibir Shaddan lalu dia tertawa lepas. Karena merasa puas telah menjahili kekasihnya. "Kamu takut banget bobo bareng,"

"Ya emang aku takut,"

"Takut apa hm?!"

"Takut kehilangan kamu," ucap Noura. Shaddan tidak merasa heran lagi, Noura memang selalu terbuka tentang perasaan nya pada Shaddan sekarang. Begitu hal nya Shaddan tidak sedikitpun memendam perasaan rasa cinta nya pada Noura.

"Shaddan jadi makin cinta sama Noura." Mereka saling melempar senyuman bahagia.

Mereka sama-sama saling terbukan dalam hal perasaan.

🐦🐦🐦

Maaf ya aku unpublish sebentar cerita Shaddan 2. Karena ada perubahan Alur. Prolog nya masih sama ya, tapi part selanjutnya akan beda.

SHADDAN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang