Sehabis sarapan aku menemani Mom berkunjung ke Toko bunga milik Aunty Stacy. Beliau masih kerabat Mom. Hari ini weekend. Tadi pagi-pagi sekali sam mengingatkanku dengan pesan singkat nya kalau nanti malam dia akan menjemputku jam 7 malam. Sebenarnya aku tidak terlalu antusias. Bukan seperti ini yang aku inginkan. Tapi melihat kebaikan Sam selama aku bekerja, aku merasa tidak enak untuk menolaknya. Anggap saja ini hanya makan malam biasa.
Aku mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Banyak bunga-bunga yang indah. Mom sedang membantu Aunty Stacy merangkai bunga.
"aku minta tolong, jagakan toko ku dulu, aku akan mengantar bunga ini . karyawan ku sedang tidak masuk bekerja. Dia sedang demam. Jadi aku harus mengantarkan bunga ini sendiri". Kata Aunty Stacy. Aku melirik 1 bucket yang indah itu.
"Tidak apa-apa, Aku dan Jessica yang akan menjaga nya sementara kau mengantarkan bunga ini"
"Terimakasih"
"Tunggu Aunty bagaimana jika aku saja yang mengantarkan pesanan itu. Bisa kau tujukkan dimana tempatnya?"
Aunty Stacy sempat terkejut mendengar bantuan dariku. Dia menoleh ke arah Mom mungkin untuk meminta persetujuannya. Mom hanya mengangguk dan tersenyum.
"Oh baby, terimakasih banyak. Maaf telah merepotkan mu. Ini alamatnya" aunty Stacy menyerahkan bunganya dan memberiku secarik kertas berisi alamat . Apartment 56Leonard Street. Ini tidak terlalu jauh. Okeh itu salah satu apartment mewah di sini.
"Kumohon jangan sungkan"
"Pesanan ini atas nama Ms. Cornell. Dan jika resepsionis bertanya padamu. Bilang saja bunga ini pesanan Ms. Cornell untuk seseorang berinisial A-C. Dengan begitu kau akan dipermudah untuk masuk.
"Ok Aunty. Aku pergi dulu Mom"
"Hati-hati sayang"
Aku tidak tau apa pengaruhnya Ms. Cornell untuk apartment ini, karena aku dengan mudah bisa masuk ke apartmen mewah ini dengan hanya menyebutkan namanya. Padahal gedung ini dikenal dengan penjagaan yang luar biasa ketat. Aku sesegera mungkin menuju lantai 31 gedung ini. Dan aku sudah sampai didepan pintu sesuai dengan alamat yang diberikan Aunty Stacy.
Aku menekan bel, hingga beberapa kali tapi tak ada yang keluar sama sekali. Apa tidak ada orangnya? Ini menyebalkan. Aku hendak pergi, tapi baru satu langkah terdengar suara pintu terbuka dan suara seseorang yang tak asing bagiku.
"Excuse me" katanya.
Aku menoleh
Aku terkejut, kurasa dia juga. Tapi pria ini sungguh pandai mengatur mimik muka nya.
Ya Tuhan, apa aku tidak salah alamat?
"Ms Schatson?" Dia bertanya
"Iyah saya... saya ingin mengantarkan bucket bunga ini, dan kurasa ini alamat nya sesuai dengan yang tertera disini".Aku gugup. Aku sungguh tak menyangka aku akan bertemu dengan nya disini.
Sial, dia sangat Tampan. Rambutnya masih basah. Dia seperti habis mandi. Pantas saja tadi aku lama menunggu. Ya Tuhan dia sanggat menggoda. Uncle Ad ku.
"Siapa pengirimnya?"
"Miss Cornell"
Aku melihat Uncle Ad menghela napas panjang. Oh aku mengerti sekarang. Inisial A-C itu adalah Adrian Collins. Aku memang tidak salah alamat. Ini benar-benar untuk Uncle Ad. Tapi siapa Miss Cornell ini? Apa hubungannya dengan Uncle Ad? Apa maksudnya dengan mengirim bunga ini? Ini bukan hari ulang tahun Uncle Ad. Sial, kenapa aku sangat ingin marah.

YOU ARE READING
My Obsession
Romance*Mature Content 21 Tahun ke atas* ROMANCE Aku akan mengumumkan pada dunia bahwa aku bukanlah seorang gadis kecil lugu berumur sembilan tahun lagi. Aku telah tumbuh menjadi wanita dewasa yang cantik dan pintar . Aku tak sabar menunggu hari dimana aku...