My Everything
.
.
.
.
.
.
Jung Jaehyun x Kim Doyoung
.
.
Keesokan harinya, selepas sarapan pagi, Jaehyun membawa Doyoung ke kebun belakang, menikmati angin segar di kebun kecil yang Doyoung tanami dengan bermacam-macam bunga dan buah stoberi.
“Doyoung hyung…”
Yang di panggil mendongakkan kepala, menatap Jaehyun yang berdiri di hadapannya dengan wajah bingung. “Hm?” Ia bergumam, menyadari jika Jaehyun akan membicarakan hal serius jika sudah memanggilnya seperti itu.
Jaehyun bersimpuh diatas kedua lututnya, mengambil tangan yang lebih tua untuk di genggam dengan lembut. “Aku harus pergi hari ini.”
“…”
“Tidak apa-apa, kan?”
Doyoung masih belum menjawab. Sepasang mata cantiknya yang sudah berbinar kembali menatap lama ke dalam mata Jaehyun, mencari sesuatu yang menurutnya itu sebuah penjelasan.
“Aku akan pergi jika kau memberiku ijin, dan aku akan tetap disini jika kau tidak mau aku pergi.”
Lelaki bermarga Kim itu membuang nafas pelan. Rasanya, ia terlalu menyusahkan Jaehyun. Ia hanya duduk dan berbaring sepanjang hari, dan ia juga sudah egois karena mengunci Jaehyun di dalam rumah sejak kemarin. Padahal Doyoung sendiri tahu sesibuk apa Jaehyun di kantor, pekerjaannya selalu menumpuk dan Taeyong tidak akan mampu mengurus itu sendirian.
“Pergi kemana? Apakah bekerja?”
Jaehyun mengangguk dengan sebuah senyum kecil. “Ya. Taeyong memintaku untuk menghadiri sebuah pertemuan penting hari ini. Tidak lama, aku hanya akan pergi satu jam saja.”
Satu tangannya ia lepaskan dari genggaman sang suami. Ia tersenyum, mengusap lembut pipi Jaehyun yang terlihat tirus dari terakhir kali ia menyentuhnya. “Maaf karena egois menginginkanmu menemaniku sepanjang hari.” Kekehnya halus. “Pergilah, kau tidak boleh menelantarkan ratusan orang yang bekerja padamu.”
Ada sepercik perasaan bersalah ketika Jaehyun mendengar penuturan Doyoung.
“Tapi, ijinkan aku yang menyiapkan pakaianmu.”
“Hyung!”
“Jae, sudah berapa lama kau hanya menyuruhku untuk istirahat dan istirahat lagi, hm? Aku hanya duduk dan berbaring, aku ingin melakukan sesuatu yang biasa aku lakukan untukmu.”
“Tidak, kau masih dalam tahap penyembuhan. Kau tidak boleh kelelahan dan biarkan aku menyiapkan bajuku sendiri.”
Doyoung tersenyum kecut. Ia berhenti mengusap pipi Jaehyun dan melepaskan tangan yang lain dari genggaman suaminya. “Ya, baiklah. Terserahmu.” Ucapnya lirih. “Pergilah.”
“Hyung―”
“KUN!”
Jaehyun mengernyit mendengar suara Doyoung yang meninggi saat memanggil Kun. Lelaki Cina itu datang menghampiri beberapa detik setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything
FanfictionSuatu hari, Jaehyun membawa seorang anak laki-laki berusia satu tahun ke rumah. "Namanya Mark." Begitu jelasnya. Dan kehadiran Mark, membuat keadaan Doyoung semakin membaik. Mereka membesarkan Mark dengan baik. Sampai Jeno lahir dan semua menjadi se...