My Everything
.
.
.
.
.
.
Jung Jaehyun x Kim Doyoung
.
.
“Jaehyun…” Doyoung tersenyum lemah menyambut suaminya yang baru saja tiba di sisinya. Ia setengah menjerit, merasakan perutnya terasa begitu sakit saat Jaehyun menggenggam tangannya dengan hangat. “…dia terus bergerak, aku tidak mengerti tapi ini sakit sekali.”
Pada akhirnya, Doyoung mengadu, balas menggenggam kuat tangan Jaehyun. Wajahnya pucat dengan keringat membasahi seluruh dahi dan pelipisnya. Tidak bisa di pungkiri, dirinya merasakan takut saat ini.
Takut jika ia akan kehilangan bayinya di detik terakhir ia bisa mempertahankannya.
Jaehyun tersenyum, mencoba menenangkan istrinya meskipun dirinya sendiri merasa takut setengah mati. Ia ciumi tangan halus Doyoung seraya berkata, “Mana yang sakit, hm? Aku akan meredakannya untukmu.”
“Perutku… pinggangku… semuanya sakit, kebas, panas. Huks―tolong aku.” Sungguh, Doyoung tidak bisa mendeskripsikan rasa sakitnya dengan hanya tangisan. Ia akan meringis dan menjerit, menggenggam tangan Jaehyun lebih kuat saat di rasanya sakit itu bertambah.
Jaehyun menahan air matanya agar tidak turun. Ia juga mengatur nafas, masih mempertahankan senyuman yang sama.
Satu tangan lainnya bergerak, mengusap permukaan perut besar Doyoung yang tegang dan mengencang di telapak tangannya. “Hey, jagoannya appa… kenapa, hm? Jangan nakal di dalam sana. Kau membuat eomma kesakitan dan appa tidak tahu lagi harus membuatmu tenang dengan cara seperti apa.”
Detik demi detik berlalu, dan Doyoung merasa perlahan bayinya mulai tenang di dalam sana meskipun rasa sakitnya tetap ada.
“Kau ingin cepat-cepat keluar dari perut eomma, huh? Kau ingin segera di peluk dan melihat dunia? Maka kau harus tenang… dokter Hong akan membantumu keluar sebentar lagi.”
Setiap elusan lembut yang Jaehyun berikan di perutnya membuat Doyoung merasa nyaman.
“Appa tahu, kau membuat masalah dengan terus bergerak karena merasakan kami sedang bertengkar, kan?” Jaehyun tersenyum simpul. “Sekarang, kau harus tenang sampai waktunya kau lahir karena appa sudah berjanji tidak akan membuat eomma marah dan kesakitan lagi. Ya?”
“Dia benar-benar menyukaimu, Jae.” Doyoung bergumam lirih dengan senyum yang tersemat di wajahnya yang sudah pucat. “Dia bahkan tidak mengijinkanku marah padamu lebih lama. Dia ingin di sentuh dan di tenangkan olehmu dan cara membuatku sakit sejak tadi.”
Si calon ayah yang sebenarnya itu hanya menggelengkan kepala sebagai respon. “Dia akan membenciku begitu tahu apa yang sudah aku lakukan selama ini. Sama sepertimu…”
Doyoung kembali mendesis lirih saat di rasakannya perutnya semakin mengencang. Seperti keram perut tapi ia merasa lebih parah dari itu.
“Maafkan aku…”
Jaehyun terperangah mendengar ucapan istrinya. “Hyung―”
“…aku tidak seharusnya marah hingga menolakmu seperti yang aku lakukan tadi. Semuanya mungkin akan baik-baik saja jika aku lebih tenang dalam mengambil sikap. Dan jagoan kita tidak akan memberontak seperti ini hingga membuat orang-orang sibuk karenanya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything
FanfictionSuatu hari, Jaehyun membawa seorang anak laki-laki berusia satu tahun ke rumah. "Namanya Mark." Begitu jelasnya. Dan kehadiran Mark, membuat keadaan Doyoung semakin membaik. Mereka membesarkan Mark dengan baik. Sampai Jeno lahir dan semua menjadi se...