36

14.4K 890 81
                                    

" aku bingung, apa yang membuatmu trauma terhadap laki -  laki? " tanya jisung.

" karna segerombolan anak sialan itu. " jawab nara.

Semenjak itu aku menjadi gadis pendiam. Tidak ada lagi nara gadis ceria. Aku menjadi takut bila melihat laki - laki berkumpul. Bayangan itu selalu terputar.

aku selalu mengunjungi guanlin tanpa pengetahuan mereka. Hampir setiap hari aku selalu mampir. Kalau somi dan seonho mengajakku menjenguk guanlin aku selalu menolak.

3 tahun kemudian....

Guanlin masih belum sadar. Aku selalu berdoa agar guanlin segera sadar. Ternyata doaku terkabul guanlin sadar, tapi dia melarangku untuk memberi tahu somi sama seonho.

Aku selalu melihat kalau kita berkunjung bersama, guanlin suka pura - pura membuka mata dia agar bisa melihat seonho sama somi. Guanlin juga suka pura - pura mencuri pandang ke Somi.

Guanlin selalu bercerita kalau jantung dia suka berdetak kencang kalau dia pura - pura melihat somi. Aku bersama guanlin hanya berpikir mungkin ini hanya sebatas cinta monyet.

1 tahun kemudian.....

aku, somi dan seonho mulai fokus ujian. Aku juga jarang mengunjungi guanlin. Orang tuaku selalu menekanku untuk hasil ujian yang memuaskan. Aku selalu tertekan bila kedua orang tuaku membicarakan tentang ujian.

Beberapa bulan kemudian......

Aku, seonho dan somi lulus dengan hasil memuaskan. Aku berada di peringkat pertama. Setidaknya aku merasa puas karna bakal bebas dari kekangan orang tua. Walaupun hanya sementara.

Tidak kerasa aku, seonho dan somi mulai masuk ke sekolah baru. Sekolah Menengah Pertama. Di situ aku bertemu dengan kakak kelas, kak daniel. Dia selalu memperhatikanku benar - benar membuatku risih.

Kami bertemu dengan cewek blasteran thailand, kami berada di gugus yang sama. Somi sudah sangat akrab saat itu, berbeda denganku yang sangat tidak tertarik.

Waktu istirahat, aku somi dan cewek blasteran thailand itu, lisa pergi ke kantin. Disana ada seonho dengan teman barunya cowok bule, samuel. Aku ngerasa risih dengan mereka berdua.

Aku selalu cuek, menganggap bahwa mereka itu tidak ada. Tapi lisa dan samuel, mereka selalu berusaha membuatku nyaman.

Mereka selalu menyapaku, mengajak berbicara walau aku hanya membalasnya dengan deheman. Aku semakin kesal saat seonho dan somi menceritakan soal traumaku ke lisa dan samuel. Aku marah saat itu. Menurutku itu privasi orang, mereka gak perlu tau soal traumaku.

Aku semakin dingin ke lisa dan samuel. Perlahan dengan jalannya waktu terkadang aku selalu berpikir, kenapa aku harus bersikap dingin ke lisa dan samuel? Padahal mereka tidak salah apa - apa. Mereka juga baik kepadaku. Mereka selalu menolongku kalau aku sedang susah walau aku selalu mengacuhkan mereka. Aku mencoba membuka hati untuk mereka.

Aku, somi dan seonho pergi ke rumah sakit mengunjungi guanlin. Somi membawa bunga sedangkan aku membawa makanan kesukaan guanlin di tasku. Sengaja aku sembunyikan. Seonho? Dia tidak bawa apa - apa. Somi dan seonho terus berdebat karna seonho tidak bawa apa - apa sedangkan aku hanya fokus dengan makanan ringan di tanganku, yahh walau terkadang seonho mengambil cemilanku.

Saat seonho membuka pintu ruangan guanlin......

Bukk

" GUANLINNNNNNNN "

Aku benar - benar terkejut, bukan hanya aku seonho dan somi juga. Anak laki - laki  yang aku perkirakan dia seumuran denganku. Pakaian yang serba hitam, menggunakan topi dan masker hitam. Tunggu!!! Tatapannya seperti aku kenal, mata sipit itu.

Dijodohin Guru Kiler [ Bae Jinyoung ]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang