20

20.2K 1.3K 118
                                    

Ceklek

Nara masuk ke apartemen yang dia tinggali bersama baejin. Jangan lupa dengan jam, nara pulang sangat malam pukul 01.00 malam.

Keadaan apartemen sekarang sangat gelap dan nara berpikir pasti baejin sudah tidur. Dan gak mungkin bahwa baejin bakal nunggu dia.

Dia jalan mengendap - ngendap agar tidak ketahuan oleh baejin padahal dia tau bahwa baejin tidak akan peduli dengannya.

Kak jinjin? Entahlah dia masih ragu kadang berfikir bahwa baejin adalah kak jinjin dan kadang tidak. Tapi dia percaya bahwa kak jinjin tidak akan sekiler baejin  walau kak jinjin sangat menyebalkan. Tapi baejin, cowok itu selalu membuat nara naik darah mungkin saat di cek tekanan darah akan sangat tinggi.

Nara terus jalan mengendap menuju ke kamarnya. Saat dia memegang gagang pintu kamar....

Takk

Lampu menyala, dan nara langsung menegang seolah - olah tertangkap basah seperti dia mengintip seseorang sedang mandi.

" kenapa jam segini baru pulang? " tanya baejin

" bukan urusan lo. " jawab nara

" gak lihat jam? " tanya baejin

" terserah gw mau pulang jam berapa bukan urusan lo. " ketus nara

" kalo ngomong tatap lawan bicaranya. " kata baejin.

Arghhhhhh benarkan seperti pikiran nara lelaki itu selalu membuatnya naik darah sehingga dia ragu bahwa itu kak jinjin.

Nara membalikan badan menatap sengitt ke arah baejin.

" bisa gak sih lo gak usah ganggu gw? " tanya ketus nara

" gak bisa " jawab baejin

" arghhhh " nara frustasi

Kemudian Nara jalan ke arah dapur untuk mengambil air minum.

" lo rese banget sih jadi orang ganggu orang aja lo " oceh nara

" lo itu ya pak udah kiler ngurusin hidup orang lo. Lo it-- "

Belum selesai bicara tiba - tiba satu tarikan kencang pada tangan nara sehingga tubuh dia berputar dan terhempas ke tembok.

Tapi, jangan lupakan dengan satu tangan baejin berada di belakang kepala nara. Ia tidak membiarkan kepala nara terbentur dengan tembok.

Nara dia sangat terkejut. Dia merasakan hembusan nafas sangat jelas di wajahnya.

" lo itu apa - apaan s-- "

" aku kamu. " potong baejin. Jangan lupakan dengan tatapan intensnya.

" ihh awas pak " kata nara

" baejin. " ucap baejin

" aku suami kamu bukan bapak atau guru kamu " ucap baejin penuh tekanan

" awass " kata nara

Bukannya minggir, baejin malah merapatkan badannya dengan nara hingga tidak ada jarak yang memisahkan mereka.

Bahkan sekarang hidung baejin dengan nara sudah bersentuhan. Baejin menatap lekat mata nara.

Entahlah menurut dia mata Nara sangat indah. Nara selalu mengingatkan dia dengan gadis cinta pertamanya yang telah lama menghilang.

" mulai sekarang gak boleh pake lo gw tapi aku kamu. " baejin berbisik di telinga nara.

" dan jangan panggil aku pak tapi panggil aku baejin,  atau kalo kamu mau panggil aku sayang juga tak masalah, malahan lebih baik. " lanjut baejin.

Dijodohin Guru Kiler [ Bae Jinyoung ]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang