// one ⨾ first meet

6.7K 900 26
                                    

"than, ini vero."

"dan vero, ini nathan."

"..."

sang lelaki berkulit tan pun menggeram kesal, lalu memukul meja keras hingga seluruh pasang mata dalam kafe itu meliriknya kesal karena tentu saja, dianggap pengganggu. untung menggemaskan, fikir para orang yang melirik.

sementara itu lelaki bergaris keturunan kanada yang berdiri dibelakangnya menatap mereka tajam; cemburu. setiap orang pun dengan gerakan cepat kembali pada aktifitas mereka masing-masing.

"nATHAN ISH!"

sang empu hanya melirik sekilas, lalu kembali fokus membaca. sementara itu, pihak lain yang duduk berseberangan dengan jaemin bahkan tak meliriknya sama sekali, dan terus fokus pada ponselnya.

"kak angga! ini gimana sih?!"

mark yang merasa dipanggil pun mulai gelagapan.

"aku gak tau. coba aja sekali lagi."

haechan, atau bintang—sang lelaki tan—pun merenggut lucu, lalu menghampiri mark dan menggelayuti lengannya manja.

"itu gimanaaa~"

bibirnya mengerucut dan matanya berkaca-kaca. lagi-lagi ia gagal mencomblangkan jaemin, sahabat terbaiknya—yang nyatanya tidak jenuh sama sekali karena telah menjomblo seumur hidup—dengan orang lain.

jaemin lalu melirik haechan tajam, seakan-akan berkata; "jijik tang, jijik.", dan haechan hanya mendengus kasar, lalu balas menatap tajam sahabat dengan rambut merah jambunya itu.

lalu secara tiba-tiba, jaemin beranjak bangun, menyambar tas kuliahnya, dan berlalu meninggalkan haechan serta mark yang melongo.

se(na)than
sudah selesai kan? 01.34
aku pulang. sudah dijemput kak langit. 01.34
bye. 01.35

mata haechan membulat, dan tangannya meremas ponselnya dengan kuat sebelum-

"NATHANIAL SAMUDRA—"

mark pun kelabakan.

——
wkwk, kasian mark buceen:")

NEGATIF. []✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang