Jgn lupa vote 200 nya yak!
😘😘😘
=======Andrea masih berbincang dengan suaminya ketika ia lamat-lamat mendengar suara erangan Shelly.
Untung saja Jovano sudah lelap di boksnya.
Nyonya Cambion putar bola mata. "Tiap malam giat bingit, sih? Ampun, deh!"
"Kenapa, yank?" tanya Dante.
"Itu Kencrut tiap malem ngerjain sohib gue!"
"Hahah, sayank iri?"
"G-gak lah! Apaan, sih?!" Andrea sudah merona tanpa bisa dicegah.
Dante tersenyum di sana. "Maaf, yah. Aku jauh begini. Aku janji akan puaskan ayank tiap malam kalau sudah keluar dari sini."
"Dih! Lu ngomong apa, sih? Ge-er amat!" Andrea tak sadar goyangkan pinggulnya.
Sang suami di sana tertawa kecil. "Andai kamu bisa masuk ke mimpi aku, yank. Seperti dulu."
Yeah, andai kekuatan Succubus Andrea tidak musnah. Memikirkan itu hanya membuat si Cambion jadi kesal. "Udah, ah! Sebel!"
Andrea matikan sambungan. Ia hela nafas. Benar-benar suatu kebodohan hakiki dulu dia berhasrat buang semua kekuatannya. Kini, ia berkali-kali berharap kekuatannya kembali.
Tiap kali ia memikirkan itu, tiap kali pula ia jadi sedih teringat Nivria, sang ibu yang berkorban nyawa demi keinginan putrinya.
Ia kembali menoleh ke arah kamar Shelly di ujung depan sana. Suara sahabatnya terdengar jelas mengerang. Pasti sedang klimaks, makanya sekencang itu.
Ya, ia memang iri. Dante tidak salah tebak. Ia juga ingin memiliki malam erotis penuh bara bersama sang suami. Ingin tiap malam disentuh secara intim hingga dia bisa melenguh nikmat.
Membayangkan itu mengakibatkan tangannya tanpa sadar terjulur ke bawah.
Basah.
'Shit! Malah basah!' umpat Andrea. Bibir dikulum. Lalu digigit. Pasti bahagia jadi Shelly, tiap malam ditindih, disentuh, dihentak.
'Fuck! Gue pengen!' teriak batin Andrea.
Tak ada jalan lain selain masuk ke kamar mandinya, duduk di bathtub kosong, lepas semua piyama.
Setidaknya ia tak perlu malu melakukan ini tanpa dilihat sang suami.
Ketika jarinya menyentuh benda sensitif itu, ia mengerang tertahan, tak mau penghuni kamar depan mendengar.
Pandangannya berubah sayu ketika ia terus menggesekkan jari di klitoris. Liangnya kian basah. Gesekan kian dipercepat disertai kaki dilebarkan.
Andrea menjangkau sebuah benda spesial yang biasa dia simpan di kamar mandi.
Dildo getar.
Revka yang menghadiahi dia waktu ia pindah ke Jepang. "Nih buat elu biar kagak kesepian, kagak cari kontol lain. Ini aja sambil nunggu lakik lu pulang!" kata Revka waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Fruit - Book 2
Фэнтези"Kau tau Cambion? Yeah, itulah rasku. Unik namun menjengkelkan memiliki darah jenis tersebut. Dan aku sedang menanti suamiku, seorang Nephylim. Tentu kau tau itu jenis apa, bukan? Kami berdua bersatu dengan cara tak lazim. Saling benci, saling ingin...