12.

3K 332 73
                                    

Soojin keluar dari dalam ruangan Seokjin dengan langkah gontai.
hingga para Sahabat, Kerabat, Seohyun Eomma, Nam Gil Appa dan kedua Orang Tua Mereka pun menatap dirinya dengan tatapan bertanya.

Soojin hanya mampu menangis dan tertunduk lemah, Ia tidak berhasil membangunkan Seokjin.

"Soojin..Kau lihat sekarang Kembaranmu itu telah tiada, jadi apa salahnya jika Kita membuatnya tetap hidup dengan melakukan pengambilan jantungnya dan mendonorkan untuk Dirimu sendiri" terang sang Eomma.

Soojin yang awalnya sedang tertunduk lemah kini berubah menatap sang Eomma dengan tatapan marah.

Soojin pun menghampiri sang Eomma dan Appa yang sedang tersenyum hangat padanya.

"Kau dan Kau..Aku bersumpah dihadapan semua Orang yang ada disini, bahwa Aku benar-benar membenci Kalian Berdua, Aku kecewa pada Kalian" Soojin menunjukan telunjuknya kearah sang Eomma dan Appanya bergantian.

"Aku bahkan sekarang tidak sudi mengakui Kalian sebagai Orang Tuaku" sontak saja Mereka yang melihat hal itu pun terperanjat dengan sikap Soojin.

bahkan sang Eomma dan Appanya terlihat sangat terkejut mendengar ucapan yang keluar dari bibir Soojin Putra yang sangat Mereka sayangi.

"Soojin apa yang Kau katakan? Yeobo apa barusan Aku salah dengar?" tanya sang Eomma dengan airmata yang keluar dari sudut matanya, ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Soojin kepada Dirinya.

"Kau tidak salah mendengar ucapanku Nyonya Kim..apa yang Kau dengar barusan itu adalah kebenaran yang selama ini Aku pendam..Aku muak melihat sikap Kalian yang terlalu buta akan Kasih Sayang terhadapku, Aku muak dengan tingkah polah Kalian yang terus membeda-bedakan antara Aku dengan Kembaranku..Aku muak hidup bersama Kalian, lebih baik Aku mati menyusul Saudara Kembarku" teriak Soojin.

Ia mengungkapkan kekesalannya terhadap Kedua Orang Tua yang selama ini Ia hormati.

"tidak ada yang boleh mengambil apapun dari Adikku, sekali pun itu jantungnya..jika ada yang berani melakukannya maka Aku bersumpah akan membunuh Siapa saja yang berani membuat Adikku kesakitan" dengan cepat Soojin mengusap kasar airmata yang kini telah berhenti keluar dari sudut matanya.

"Soojin" isak pelan sang Eomma, begitu pun dengan sang Appa..Ia merasa kesal dengan sikap Soojin namun Ia tidak mampu mengucapkan hal apapun pada Putra yang telah Ia berikan Kasih Sayang yang begitu besar itu.

"Aku ingin jenazah Adikku disemayamkan tanpa Kehadiran banyak Orang..hanya Seo Imo dan Nam Gil Samchon yang boleh menghadirinya..maka dari itu Aku akan mengizinkan Kalian untuk menemui Adikku untuk yang terakhir kalinya"

tentu saja Para Sahabat dan juga Para Kerabatnya merasa marah mendengar penuturan yang diucapkan oleh Soojin.

"Yakkk Soojin..apa yang Kau katakan? dimana pikiranmu itu? mengapa Kau ingin agar Kami tidak menghadiri pemakaman Seokjin" teriak Namjoon tidak terima dengan keinginan Soojin yang terdengar sangat aneh itu.

"karena Aku ingin hanya ada airmataku, airmata Seo Imo dan juga airmata Nam Gil Samchon saja yang jatuh dipusaran Seokjin..Aku mohon pada Kalian, lakukan apa yang Aku katakan..Aku tidak ingin ditempat peristirahatan terakhir Adikku, banyak airmata yang akan jatuh..cukup Kami tidak dengan Kalian..jangan biarkan Adikku pergi dengan tidak tenang" Soojin berlutut dihadapan semua orang termasuk Orang Tuanya.

"Namjoon Hyung, Kita hargai saja apa yang Dia inginkan, ucapanya itu ada benarnya juga, Kita jangan mempersulit jalan Seokjin Hyung untuk menggapai Kebahagiaanya dialam sana" Taehyung menepuk pundak Namjoon.

"Tae benar Joon..meskipun keinginan Soojin Hyung terdengar sangat aneh, namun ada baiknya jika Kita memenuhi keinginan Soojin Hyung, bagaimana pun Mereka lebih berhak atas Seokjin dibandingkan Kita" kini Yoongi pun ikut bersuara.

the twins✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang