the twins✔

27.THE END

Akhir-akhir ini Soojin tampak sering mengurung diri didalam kamarnya, ia bahkan menolak untuk dirawat dirumah sakit secara intensif.

Seokjin pun saat ini sedang dirundung kesedihan,pasalnya Seo Eomma dan Nam Gil Appa memutuskan untuk kembali ke Amerika.

tentu hal itu membuat Seokjin merasa sedih dengan keputusan kedua orangtua angkatnya itu.

ia tidak bisa berjauhan dengan calon Dongsaengnya, namun kedua orangtua kandungnya pun melarang Seokjin untuk ikut ke Amerika.

"arghh.. cukup sudah dengan drama keluarga ini, aku muak sangat muak" teriak Seokjin dari arah kamarnya.

tentu saja hal itu pun membuat Soojin, Seo Eomma, Nam Gil Appa, Kim Appa dan juga Kim Eomma terkejut mendengar teriakannya.

dengan terburu-buru mereka pun berlari menuju kearah kamar Seokjin, Soojin kini tengah berada didepan pintu kamar Seokjin, tanpa berpikir panjang ia pun langsung membuka pintu kamar Seokjin.

"Saeng.. apa yang terjadi?" tanya Soojin dengan raut wajah khawatirnya.

Seokjin sempat menunjukan senyum remehnya kepada Soojin.
"masih peduli kau padaku.. Kim?" tanya Seokjin tanpa menoleh kepada Hyungnya itu.

Soojin yang tidak mengerti dengan pertanyaan Seokjin pun hanya mengerenyitkan dahinya.

Orangtua mereka pun kini tengah menyaksikan perbincangan kedua anak kembar tersebut didepan pintu kamar Seokjin yang terbuka lebar.

"kau dan semua orang yang ada dirumah ini terlalu egois, kau dan kalian hanya memikirkan perasaan kalian saja, kalian semua memuakkan" ujar Seokjin dengan penuh penekanan.

tentu saja hal itu pun membuat Soojin menggeram kesal karena ucapan Dongsaengnya barusan.

"hentikan ucapan kotormu itu Kim Seokjin" marah Soojin.

namun Seokjin terlihat begitu tenang atas kemarahan Soojin kepada dirinya.
"bukankah apa yang aku ucapkan itu benar, Kim.. Kau dan mereka terlalu egois" Seokjin tampak menggantungkan ucapannya.

"Kau terlalu sibuk meratapi kematian Ryuu-jin, Eomma dan Appa terlalu sibuk mengurus urusanmu dengan Dokter dan kini Seo Eomma dan Nam Gil Appa yang begitu peduli kepadaku sebentar lagi akan meninggalkanku sendirian lagi.. aku muak dengan kasih sayang palsu yang kalian berikan kepadaku, aku muak dengan keegoisan dari diri kalian.. tidak ada gunanya aku berada disini, semuanya percuma" ungkap Seokjin dengan nada yang terdengar begitu sendu.

Soojin menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia pun berlutut dihadapan Seokjin seraya berucap.

"kau salah Saeng, kami tidak pernah menyayangimu dengan palsu, kami benar-benar menyayangimu setulus hati kami.. bukankah aku pernah meminta waktu untuk meratapi kesedihanku, sedangkan Eomma dan Appa memang mereka terlalu sibuk dengan Dokter yang akan merawatku agar aku bisa sembuh secepatnya, untuk masalah Imo dan Samchon, seharusnya kau mengertikan keadaan mereka Saeng, mereka juga memiliki kehidupan mereka diluar sana, tolong mengertilah dengan keadaan kami saat ini Saeng"

Seokjin tertawa hambar ketika mendengar penjelasan Soojin yang terdengar begitu kekanakan ditelinga Seokjin.

"hahaha.. kalian memintaku untuk mengertikan tentang keadaan kalian, ingat bukan hanya kalian yang pernah berada diposisi saat ini, bahkan dahulu aku lebih-lebih menderita dengan keadaanku.. kau, meminta waktu untuk meratapi kesedihan sialanmu itu, lucu sekali.. seharusnya kau bisa membahagiakan seseorang yang telah merelakan hidupnya untukmu, bukan malah meratapinya" Seokjin tampak menghela nafasnya dengan panjang.

"dulu, aku hanya hidup sendiri namun beruntungnya aku memiliki Sahabat dan juga sanak keluarga yang mau merangkulku dalam kesendirianku, dulu, aku sempat mengalami mati beberapa waktu namun Eomma dan Appa tidak sesibuk seperti sekarang ini, tetapi aku mencoba mengertikan semuanya.. aku tidak meminta waktu untuk meratapi kesedihanku karena bagiku waktu hidupku hanya untuk dinikmati dan dibuktikan, bukan diratapi" jelas Seokjin, ia pun melangkahkan kakinya menuju ke lemari pakaiannya.